Kadar Klorofil PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN BAP (Benzyl Amino Purine) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L )

commit to user 22 optimal dan mempercepat pertumbuhan tunas lateral. Selain itu faktor lingkungan juga memengaruhi pertumbuhan cabang yaitu tingginya suhu, intensitas cahaya, temperatur dalam rumah kaca sangat tinggi yaitu 33 -40 C sedangkan temperatur yang ideal untuk tanaman kakao yaitu sebesar 28-32 maksimum dan 18 -21 minimum. Temperatur dan pencahayaan penuh yang tinggi akan mengakibatkan gugur daun, batang kecil, daun sempit, sedikitnya cabang yang terbentuk dan tanaman relatif pendek. Selain itu diduga faktor genetik bahan tanaman berbeda walaupun bahan tanaman yang digunakan dari varietas yang sama. Apabila bahan tanaman yang mempunyai susunan genetik berbeda ditanam pada media dan lingkungan yang sama, maka keragaman tanaman yang muncul dapat dihubungkan dengan perbedaan susunan genetik Sitompul dan Guritno, 1995.

E. Kadar Klorofil

Kandungan klorofil daun diperlukan untuk mengetahui besar kecilnya laju fotosintesis karena klorofil merupakan pigmen yang paling penting dalam proses fotosintesis Gardner et al., 1991. Salah satu aspek fisiologi yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan daya hasil tanaman adalah kandungan klorofil tanaman. Molekul klorofil merupakan penyerap energi radiasi matahari dan sebagai organel yang dapat mengubah energi radiasi menjadi energi kimia Utomo et al., 2001. Perlakuan konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP tidak berpengaruh yang nyata terhadap kadar klorofil bibit tanaman kakao. Rata-rata diameter batang bibit kakao umur 15 minggu setelah tanam pada beberapa konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP dapat dilihat pada Gambar 4 . commit to user 23 Gambar 4. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP terhadap kadar klorofil pada bibit kakao. Kadar klorofil yang tertinggi pada perlakuan konsentrasi BAP 50 ppm dan frekuensi pemberian 4 kali yaitu sebesar 38,37 dan yang terkecil pada perlakuan konsentrasi BAP 50 ppm dan frekuensi pemberian 2 kali sebesar 29,87 tabel lampiran 5. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor genetik pada bahan tanaman kakao bebeda, yaitu terdapat perbedaan genetik pada bahan tanaman kakao walaupun bahan dari varietas yang sama, dengan perbedaan ini akan menyebabkan adanya keragaman dalam pertumbuhan, selain itu diduga adanya perbedaan luas daun yang akan menyebabkan perbedaan kemampuan tanaman untuk menangkap sinar matahari yang akan menyebabkan perbedaan daun untuk berfotosintesis. Sesuai dengan yang diungkapkan Sitompul dan Guritno, 1995 bahwa perbedaan susunan genetik merupakan salah satu penyebab keragaman penampilan tanaman. Program genetik akan diekspresikan pada suatu fase atau keseluruhan fase pertumbuhan dan juga pada berbagai sifat tanaman yang mencakup bentuk dan fungsi tanaman. Keragaman penampilan tanaman akibat keragaman genetik mungkin terjadi meskipun bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis yang sama. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 k a d a r k lo ro fi l Perlakuan commit to user 24

F. Panjang Akar