Tinggi Tanaman PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN BAP (Benzyl Amino Purine) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L )

commit to user 16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tinggi Tanaman

Menurut Sitompul dan Guritno 1995, tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati sebagai indikator pertumbuhan ataupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diterapkan. Pertambahan tinggi tanaman merupakan salah satu indikasi pertumbuhan tanaman yang paling mudah untuk diamati. Tinggi tanaman sangat sensitif terhadap faktor lingkungan tertentu seperti cahaya. Tinggi tanaman sangat dipengaruhi oleh proses metabolisme dalam tubuh tanaman itu sendiri. Dalam melangsungkan aktifitas metabolisme tersebut tanaman membutuhkan nutrisi yang dapat diperoleh dari pemupukan baik melalui media tanam maupun melalui daun. Pertambahan tinggi tanaman merupakan indikator pertumbuhan tanaman normal. Hal tersebut berkaitan erat dengan proses fotosintesis, yang akan menghasilkan fotosintat yang digunakan tanaman untuk proses pertumbuhannya. Hasil analisis ragam uji F perlakuan konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP menunjukkan bahwa tidak berpengaruh nyata. Seperti yang dikatakan oleh Gardner 1991, bahwa auksin merupakan istilah generik untuk substansi pertumbuhan yang khususnya merangsang perpanjangan sel, sedangkan sitokinin kinin untuk merangsang pembelahan sel sitokinensis. Jadi sitokinin tidak berpengaruh pada pemanjangan sel. Gambar 1 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan kakao yang tertinggi pada perlakuan BAP 50 ppm dan frekuensi 4 kali yaitu 28,9 cm, dan rata-rata yang paling rendah pada perlakuan BAP 75 ppm dan frekuensi 1 kali yaitu 23 cm tabel lampiran 1. Hal ini disebabkan karena sitokinin BAP lebih aktif dalam pembentukan tunas atau cabang. Wilkins, 1989 cit Wahyanto, 2005 mengatakan BAP merupakan golongan sitokinin aktif yang bisa diberikan pada tunas pucuk dan akan mendorong proliferasi tunas yaitu keluarnya tunas lebih dari satu. 16 commit to user 17 Gambar 1. Grafik rata-rata tinggi batang bibit kakao pada umur 15 minggu setelah tanam pada beberapa konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP. Pertumbuhan tinggi bibit meningkat pada awal pertumbuhan tetapi setelah 6 minggu setelah tanam pertumbuhan kakao menunjukan pertumbuhan yang hanya bertambah sedikit, hal ini disebabkan suhu pada rumah kaca meningkat cukup tinggi yaitu menjadi sekitar 33 -40 C, sedangkan suhu untuk pertumbuhan kakao yang paling baik sekitar 24 -32 C , walaupun sudah diberikan paranet untuk mengurangi intensitas cahaya tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi bibit. Penyebab lainnya seperti yang dikatakan Abidin 1994 bahwa sitokinin adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang ditemukan pada tanaman. Jadi dalam fisiologi tanaman itu sendiri juga menghasilkan zat pengatur tumbuh, sehingga pemberian tambahan BAP pada waktu yang tidak tepat pada konsentrasi berapapun menjadi tidak efektif. 5 10 15 20 25 30 35 1 3 6 9 12 15 T in g g i ta n a m a n cm Pengamatan MST S0T1 S0T2 S0T3 S1T1 S1T2 S1T3 S2T1 S2T2 S2T3 S3T1 S3T2 S3T3 commit to user 18

B. Diameter Batang