21
2.3 Sulfur Dioksida SO
2
2.3.1 Sifat dan Karakteristik SO
2
Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur SO
x
. Gas ini sangat mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna
KLH, 2013. Sulfur dioksida merupakan ikatan yang tidak stabil dan sangat reaktif terhadap gas yang lain. Ciri lainnya yaitu, sangat mengiritasi, tidak
terbakar, dan tidak meledak. Konsentrasi SO
2
di udara akan mulai terdeteksi oleh indera penciuman manusia ketika konsentrasi berkisar antara 0,3 – 1 ppm Sunu,
2001; Wardhana, 2004.
2.3.2 Sumber dan Distribusi SO
2
Sebagian besar sulfur yang terdapat di atmosfer dalam bentuk sulfur dioksida SO
2
. Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida SO
x
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara Sunu, 2001. Sebagaimana O
3
, pencemar sekunder yang terbentuk dari SO
2
, seperti partikel sulfat, dapat berpindah dan terdeposisi jauh dari sumbernya. SO
2
dan gas- gas oksida sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil
yang mengandung unsur sulfur. Sulfur sendiri terdapat dalam hampir semua material mentah yang belum diolah seperti minyak mentah, batu bara, dan bijih-
bijih yang mengandung metal seperti aluminium, tembaga, seng, timbal, dan besi. Di daerah perkotaan, yang menjadi sumber utama sulfur adalah kegiatan
pembangkit tenaga listrik, terutama yang menggunakan batu bara ataupun minyak sebagai bahan bakarnya. Selain itu gas buang dari kendaraan yang menggunakan
Universitas Sumatera Utara
22
minyak solar, industri-industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan minyak bakar, juga merupakan sumber sulfur KLH, 2013.
SO
2
berpotensi besar untuk berpindah ke tempat yang lebih jauh lebih dari 500-1000 km karena gas dapat tetap berada di atmosfer selama beberapa
hari. Hal ini dapat menimbulkan hujan asam regional bahkan dapat menyeberang ke negara lain CAI-Asia, 2010.
2.3.3 Dampak Pencemaran SO
2
terhadap Kesehatan
SO
2
dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru, dan menyebabkan iritasi mata. Radang saluran pernapasan yang disebabkan oleh SO
2
akan mengakibatkan batuk dengan sekresi lendir yang berlebihan, peningkatan gejala asma dan bronkitis kronis serta membuat manusia lebih rentan terhadap
infeksi pada saluran pernapasan WHO, 2014.
Tabel 2.1 Pengaruh SO
2
terhadap Manusia Konsentrasi ppm
Pengaruh
3 – 5 Jumlah terkecil yang dapat dideteksi dari baunya
8 – 12 Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi
tenggorokan 20
Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi mata 20
Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan batuk 20
Maksimum yang diperbolehkan untuk kontak dalam waktu lama
50 – 100 Maksimum yang dipebolehkan untuk kontak dalam waktu
singkat 30 menit 400 – 500
Berbahaya meskipun kontak secara singkat
Sumber : Kirk dan Othmer dalam Fardiaz, 2012
Kemudian, menurut Saric dan Robinovitch dalam Mukono 2008, gas SO
2
pada kondisi tertentu dapat berubah menjadi asam sulfat H
2
SO
4
. Jika asam sulfat di atmosfer bercampur dengan partikel debu, dan masuk ke dalam saluran
pernapasan, maka dapat merusak epitel saluran pernapasan. Kerusakan epitel
Universitas Sumatera Utara
23
tersebut akan memudahkan terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus, dan hal ini juga merupakan predisposisi terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Menahun
PPOM. 2.3.4
Mekanisme pajanan ke Manusia
Menurut Satriyo 2008 yang dikutip dari skripsi Sakti 2012 rute pajanan SO
2
ke tubuh manusia yang utama adalah melalui inhalasi. SO
2
mudah larut dalam air sehingga dapat terabsorbsi di dalam hidung dan sebagian besar juga ke
saluran pernapasan. Partikulat sulfat dalam gas buang kendaraan bermotor berukuran kecil sehingga partikulat tersebut dapat masuk sampai ke dalam alveoli
paru-paru dan bagian lain yang sempit. SO
2
dapat menyebabkan iritasi terhadap saluran pernapasan, membengkaknya membran mukosa, dan dapat menghambat
aliran udara pada saluran pernapasan. Kondisi ini akan menjadi lebih parah bagi kelompok yang rentan seperti penderita penyakit jantung atau paru-paru dan para
lanjut usia.
Gambar 2.2 Efek Pajanan SO
2
terhadap Saluran Pernapasan
Sumber : Mukono, 2008
Gas SO2 Masuk saluran pernapasan
melalui : - Mulut
- Napas dalam
Daya larut tinggi Iritasi dinding bronkus
Bronkiolus dan alveolus terjadi : - Keradangan
- Produksi lendir meningkat
Resistance saluran pernapasan meningkat terjadi : - Produksi lendir meningkat
Konstriksi bronkus
Universitas Sumatera Utara
24
2.4 Nitrogen Dioksida NO