Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016
Lampiran 1
DENAH LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN KADAR PM10, SO2, DAN NO2DI UDARA AMBIEN DAN KELUHAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN PADA
PEDAGANG DI SEKITAR FLY OVER JALAN SISINGAMANGARAJA
KOTA MEDAN TAHUN 2016
Keterangan: = Posisi
toko/warung/kios/pedagang kaki lima
= Fly Over
= Titik pengukuran PM10, SO2, dan NO2
35 m 50 m
45 m
82,5 m
62,5 m 40 m Tanjung Morawa
(2)
GAMBARAN KADAR PM10, SO2, DAN NO2DI UDARA AMBIEN DAN KELUHAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN PADA
PEDAGANG DI SEKITAR FLY OVER
JALAN SISINGAMANGARAJA KOTA MEDAN TAHUN 2016
No. Responden :
Tanggal Wawancara :
Lingkungan/ Lokasi Titik Pengukuran :
Identitas Responden
Nama Umur
Jenis Kelamin
Pertanyaan Penelitian
No.
Pertanyaan
Kode
A
Lama Berdagang
A1 Apakah anda pedagang tetap disini? (1) Ya (2) Tidak
A2 Sudah berapa lama anda berdagang disini? ... (minggu/bulan/tahun)
(3)
B
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
B1 Apakah anda sering merasakan keluhan batuk berdahak? (1) Ya (2) Tidak
B2 Sejak kapan anda mulai mengalaminya?
B3 Apakah dalam satu bulan terakhir anda mengalaminya? (1) Ya (2) Tidak
B4 Berapa hari anda mengalami keluhan batuk berdahak tersebut?
B5 Apakah anda sering merasakan keluhan sesak napas? (1) Ya (2) Tidak
B6 Sejak kapan anda mulai mengalaminya?
B7 Dalam waktu satu bulan terakhir, berapa kali anda mengalaminya? ... kali
B8 Apakah anda sering merasakan keluhan nyeri dada? (1) Ya (2) Tidak
B9 Sejak kapan anda mulai mengalaminya?
B10 Dalam waktu satu bulan terakhir berapa kali anda mengalaminya? ... kali
C1 Apakah anda menggunakan masker pada saat berdagang?
(4)
Gambar Lampiran 1. Pengukuran Kadar Partikulat 10 mikrometer (PM10) menggunakan alat Haz-Dust EPAM 5000
Gambar Lampiran 2. Pengukuran Kadar SO2 dan NO2 menggunakan alat Impinger
(5)
Gambar Lampiran 3. Kondisi Jalan Sisingamangaraja di sekitarfly over pada sisi kanan (arah Kota Medan)
(6)
1 Ros Laila 2 35 3 2 0.2 1 10 2 1 1 2 1 2
2 Jumiati 2 55 5 2 5.0 2 8 1 2 2 2 2 2
3 Inur 2 20 1 2 1.0 2 13 2 1 1 2 2 2
4 Lina 1 35 3 2 7.0 2 12 2 1 1 2 2 2
5 Satria Fajar 1 28 2 1 0.5 1 16 2 1 1 2 2 2
6 Wati 1 39 3 2 15.0 3 13 2 1 1 1 2 2
7 Muhrahmayana 2 20 1 2 0.3 1 13 2 1 1 1 2 2
8 Martha 1 47 4 2 30.0 4 16 2 1 2 1 1 2
9 Yusdariati 1 49 4 2 8.0 2 12 2 1 2 1 2 2
10 Ariani 1 55 5 2 30.0 4 6 1 1 1 1 2 2
11 L.Sitohang 1 48 4 2 10.0 2 16 2 1 1 1 2 2
12 Siti
Br.Simanjuntak 1 67 5 2 2.0 2 16 2 1 1 2 2 2
13 Rina 1 60 5 2 5.0 2 11 2 2 2 2 2 2
14
Shinta
Br.Tambunan 1 38 3 2 5.0 2 13 2 2 2 2 2 2
15 Sumiati 1 55 5 2 25.0 4 8 1 1 1 1 2 2
16 HR 1 37 3 2 10.0 2 15 2 1 1 2 2 2
17 Ningsih 1 27 2 2 0.3 1 8 1 2 2 2 2 2
18 Lukinar 1 41 4 2 7.0 2 17 2 1 1 2 2 2
19 Gendis 1 34 3 2 11.0 3 15 2 1 1 1 2 2
20 Elsa 1 45 4 2 20.0 3 17 2 1 2 1 2 2
21 Borsah 2 45 4 2 9.0 2 17 2 1 1 2 2 2
(7)
23 Andis 1 43 4 2 15.0 3 10 2 1 1 1 1 2
24 Acun 1 68 5 1 0.5 1 9 2 2 2 2 2 2
25 Ida 2 52 5 2 5.0 2 11 2 1 1 1 2 2
26 Br. SIhite 2 40 3 2 16.0 3 17 2 1 2 1 1 2
27 Rosi 2 63 5 2 11.0 3 11 2 1 1 1 2 2
28 Rosia 1 39 3 2 0.2 1 15 2 2 2 2 2 2
29 Elvi Mahyuni 1 32 3 2 1.0 2 8 1 2 2 2 2 2
30 Shela 2 40 3 2 15.0 3 10 2 1 1 1 1 2
31 EM 2 43 4 2 9.0 2 14 2 1 1 1 1 2
32 Nurlela Manurung 2 44 4 2 3.0 2 14 2 1 2 1 1 2
33 D.Sidabuta 2 57 5 2 0.5 1 12 2 2 2 2 2 1
34 Feri 1 69 5 1 19.0 3 16 2 2 2 2 2 2
35 T.Br Sirait 2 48 4 2 9.0 2 12 2 1 1 1 1 2
36 Aisyah 2 50 4 2 10.0 2 11 2 1 1 1 1 1
37 Syafrinal 1 43 4 1 5.0 2 14 2 2 2 2 2 2
38 Rosinta 2 53 5 2 23.0 4 12 2 1 1 1 1 1
39 Elia Gultom 2 66 5 2 27.0 4 14 2 1 1 1 2 2
40 Parji 3 40 3 1 5.0 2 12 2 2 2 2 2 2
41 Sihotang 3 36 3 1 1.0 2 14 2 2 2 2 2 2
42 Boy 3 20 1 1 0.5 1 11 2 2 2 2 2 2
43 Angel 1 35 3 2 25.0 4 6 1 2 2 2 2 2
44 Wittono 3 49 4 1 10.0 2 7 1 2 2 2 2 2
45 Annisya Fitri 3 27 2 2 0.2 1 10 2 1 1 2 2 2
46 Sari 3 20 1 2 0.5 1 11 2 2 2 2 2 1
47 Dika 1 19 1 1 0.2 1 14 2 2 2 2 2 2
48 Dea 3 47 4 2 5.0 2 12 2 2 2 2 2 2
(8)
54 Rita 3 45 4 2 5.0 2 16 2 2 2 2 2 2 55
Sunyaman
Sarumaha 3 38 3 2 4.0 2 12 2 1 1 1 1 2
56 BA 3 39 3 1 10.0 2 12 2 2 2 2 2 2
57 Dila 1 18 1 2 0.2 1 10 2 1 2 1 2 2
58 Purba 1 60 5 2 24.0 4 12 2 2 2 2 2 2
59 AM 1 41 4 2 2.0 2 6 1 1 1 2 2 2
60 TR 1 55 5 2 22.0 4 8 1 1 1 2 2 2
61 DN 1 48 4 2 20.0 3 8 1 2 2 2 2 2
62 Linda 1 40 3 2 1.0 2 9 2 2 2 2 2 2
63 LR 1 36 3 2 3.0 2 16 2 1 1 2 2 2
64 Era 1 47 4 2 15.0 3 13 2 1 1 2 1 2
65 FY 1 45 4 2 15.0 3 15 2 2 2 2 2 2
66 Lina 1 35 3 2 6.0 2 8 1 1 1 1 2 2
67 Risna 1 48 4 2 10.0 2 15 2 1 1 1 2 2
68 Khairul 1 52 5 1 10.0 2 14 2 1 1 1 1 2
69 TN 1 48 4 1 7.0 2 14 2 1 1 1 1 2
(9)
Lampiran 5
HASIL PENGOLAHAN DATA
Usia Pedagang (tahun)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1
7
10.0
10.0
10.0
2
6
8.6
8.6
18.6
3
18
25.7
25.7
44.3
4
24
34.3
34.3
78.6
5
15
21.4
21.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki
16
22.9
22.9
22.9
Perempuan
54
77.1
77.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
Masa Kerja (Lama Berdagang)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1
14
20.0
20.0
20.0
2
36
51.4
51.4
71.4
3
11
15.7
15.7
87.1
4
9
12.9
12.9
100.0
(10)
Valid 1
12
17.1
17.1
17.1
2
58
82.9
82.9
100.0
Total
70
100.0
100.0
Penggunaan masker ketika berdagang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Ya
4
5.7
5.7
5.7
Tidak
66
94.3
94.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Ya
43
61.4
61.4
61.4
Tidak
27
38.6
38.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
Lokasi pedagang * Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Crosstabulation
Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan
Total
Ya
tidak
Lokasi pedagang Jalan
Sisingamangaraja
24
14
38
Jalan Panglima Denai
15
2
17
Jalan Pertahanan
4
11
15
(11)
Keluhan batuk berdahak yang dirasakan pedagang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid ya
36
83.7
83.7
83.7
tidak
7
16.3
16.3
100.0
Total
43
100.0
100.0
Keluhan sesak napas yang dirasakan pedagang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid ya
28
65.1
65.1
65.1
tidak
15
34.9
34.9
100.0
Total
43
100.0
100.0
Keluhan nyeri dada yang dirasakan pedagang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid ya
15
34.9
34.9
34.9
tidak
28
65.1
65.1
100.0
(12)
Pernapasan
Total
ya
tidak
Usia Pedagang
(tahun)
1
3
4
7
2
4
2
6
3
10
8
18
4
17
7
24
5
9
6
15
Total
43
27
70
Jenis Kelamin * Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Crosstabulation
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Total
ya
tidak
Jenis Kelamin
Laki-laki
4
12
16
Perempuan
39
15
54
Total
43
27
70
Masa Kerja (Lama Berdagang) * Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan Crosstabulation
Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan
Total
ya
Tidak
Masa Kerja (Lama
Berdagang)
1
5
9
14
2
24
12
36
3
8
3
11
4
6
3
9
(13)
Lama Paparan (jam berdagang dalam sehari) * Keluhan
Gangguan Saluran Pernapasan Crosstabulation
Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan
Total
ya
tidak
Lama Paparan (jam
berdagang dalam
sehari)
1
5
7
12
2
38
20
58
Total
43
27
70
Penggunaan masker ketika berdagang * Keluhan Gangguan
Saluran Pernapasan Crosstabulation
Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan
Total
ya
tidak
Penggunaan masker
ketika berdagang
ya
2
2
4
tidak
41
25
66
(14)
MASYARAKAT
Jalan Universitas N0.21 Kampus U$U Medan 20155
Telp.(061) 8213221. Fax. (061) 8213221Websifc : htp :/lfkm.usu.ac.id+mail : fkm.usu.medan@gmail.com
Nomor
//tt24tN5.2.1.10/KRKJ20I6
Lampiran
:
-Hal
:
PermohonanlzinPenelitian
2
b
l-ru
zU16Yth.
KepalaBalai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Medan
di-Ternpat
Dengan
hormat
dalam rangka memenuhi kewajiban/tugas sebagai syarat menyelesaikanstudi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,
kami
mohon bantuan Saudara kepada mahasiswa tersebut di bawah ini:Nama
NIM
Jenis Kelamin
Tempat Tgl. Lahir
Peminatan
:
Ilian
Ramadhani.
DfiA0224
:
Perempuan:
Dumai/ 16 Februari 1994:
Kesehatan Lingkungandiberi
izin
mengadakan Penelitian (fuset) ditempat yang Saudara pimpin untuk penulisan skripsi dengan judul:GAI\{BARAN
KADAR pM10, SO2, DAN NO2
DI
UDARA
AMBmN
DAN
KELUHAN
GANGGUAN
SALT]RAN PERNAPASAN
PADA
PEDAGANG
DI
SEKITAR
FLY
OVER
JALAN
SISINGAMANGARAJA
KOTA
MEDAN
TAHI]N
2015Sehubungan dengan
ini
kami
sangat mengharapkan bantuan Saudaraagar
berkenan memberikanbantuan
dalam bentr* *eterangan, brosur, buku (referensi) serta penjelasan lainnya.Segala
bahan
dan
keteranganyafig
diperoleh
akan digunakan
semata-mata demi perkembanganilmu
pengetahuan. Selanjutnya setelah mahasiswayang
bersangkutan menyelesaikan Penelitian ditempatini,
kami akan menyerahkan kepada Saudara 1 (satu) eksemplar Skripsi yang dibuat mahasiswa kami.Demikian disampaikan atas barfuan dan kerjasamayangbaik diucapkan terima kasih.
(15)
6'ry{i-
r.--m
Jalan
ILE
Wahid llasyim f 5 ILHm 20154Telp. (061) 45l2305,Fax (061) 4521053
KEffiENTERIAN
KESEHATAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDATIAN
PE}IYTXIT
DA}I
PENYEHATANLINGKUNGAN
BALAI
TEKNIK
KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
(BTKLPP)
KEIAS
I
MEDAN
Vxax
XgrriE Akrcditagi NasionalLP{g2-IDN
Website : www.btklmedan.or.id E-mail : btklpommdn@'ahoo.co.id
Nomor Lampiran Hal
22 Maret 2016 : PM.05.15MII./
cett
POIS: 1 berkas
: Hasil UJI
laboratodum
Yth:
Dian Ramadhani Mahasiswa USU
di
MEDAN
Berdasarlon Nomor PrcU F/BTK[PPNUZA!5I356, bersama ini kami sampaikan hasil pemeriksaan contoh uji udara ambhnt dari Dian Ramadhani, yang terdiri dari :
Hasll Uii FUR IIo Contoft Uli :
L.254|FUWUA/03/2016 conbh uji udara ambient dari Arah Tanjung Morawa (Pagi) 2. 255/RJR/UA/03/2016 aontoh uJl udara ambient dari Arah Mdan (Pagi)
3. 256/FUF/UA/0312016 contoh uji udara ambient dari Arah Tanjung Morawa (Sore)
4.257F)Rl
UA/03/2015 contoh uJi udara ambient dari Arah Medan (Sore)Pengambilan contoh uji dilakukan oleh pegawai BTKLPP Medan (Hendra, Yusuf) pada tanggal 08 Maret 2016 dan diterima BTKLPP Medan tangpl 08 Maret 2015.
Demikian
hasi!
penreriksaanyaflg dapat kami berilon,
atas
perhatian dan kerjasamanya lomi ucaplon terima kasih.995022001 Balai,
(16)
BALAI
TEKHIK KESEIIATAI{
Ll}lGKUItlGAll
DAil
Lp{e2.,DNPEilGEXDALIA}I
PEilYAI$T
IBTKLPPI
KETAS
T
MEDAI{
Jalan
K.H,Hahid
llasyim
{5lledan
2Ot54
Telp.
(ffill
4512305'
Faxlo6ll
452{Gi3
Webslle
! ww.btklnogdan.or,idE.mail
!btklppmmdn@yahoo.co.idPenouiian laboratorium Udara
Nomor Contoh uji
Hal
Asal contoh uji
Keterangan C-ontoh Uji
Lokasi kngambilan Contoh Uji PengambilContoh Uji
Tanggal Pengnmbilan f,ontoh Uji
F/rrKL-MDN/5.10.1.f IAPORAil HlSirL UJr
1. 2yln RyUr/03/2016 2. 2sslRJR/UA/0312016
Udara Ambient
Dian Ramadhani Mhs USU
a (Empat) Ttik Uji Udara Ambient
1. Arah Tanjung Morawa hgi (N 03o 32' 11.1", E 0980 43' 07.5')
2. Arah Medan Pagi
Fly Over Jl. Sisingamangaraja F'ledan
kgai BTKLPP Medan (Hendra, Yusufl : 08 Maret 2016
Manajer Tekni(
Lab. Fisika Udara & Radiasi
* Berdasarlon PP I{o,41 tahun t999 fGfiBng kwslthlian ksmeran Ulara t**:radahHw
Catabn !
1 Hasil Uji di aas hanya berla*u urfr,rk sampel yang diuji 2 faporan tkil Uji ini terdri dari 1 lbhman
3 tapoan lta;it uji;ni udak bolefr diJardatan, l€arali sa bglraprhn seajin Ehllhdafi ErxL PP pkdan 4 tabontorium nEhEni peruaduan/komplaint maksimum 1(satu) minggu tefiitung tarE@l peqrerahan UIU 5 H6ilAnafisa telah di korrverui dengnn keadaan liormal (N) Suhu 25oC, Tel€mn 760 mm tlg
T. Diterima : 08 Marct 2016
l{o. Parameter Saknn Baku
liutu*
]lasil Analisa !letodeI
2 1 2 3 SOz NO, Oa lrglfir' uglm3 uo/m3 900 400 23s 57.19 35.49****
53.47 25.10 *rf**sNI 19-7119.7-2405 sNr 19-7119.2-2005
sNr 19'7119.&2005
Alfatratf Eatta[lSl,l4$
(17)
KEUE]ITERIAil
KESEHATAI{
RI
DTREKTORAT JENDERAT P2P
BALAI
TEKI{IK
KESEHATAT
LI]{GKUNGAil
DAil
PEilGE]IIDAIIA]II
PE]TYAKIT
(BTKLPPI KELAS
I
MEDAN
.lalan
K.H. WahldHasylm
15lledan
2ol5{
Telp.
(06114512305,
Fax(06t1 4521053
Website
rww-btklmedan
or,id
Penouiian laboratorium Udara
Nomor Contoh Uji
Hal
Asal Contoh Uji Keterangan Contoh Uji
Lokasi Pengambilan Contoh Uji FengBmbilContoh Uji
Tanggal Pengambilan Contoh Uji
F/srKL-MDNls.10.1.f LAFORA]T HASIL
U'I
1.2s4lR R/UNWqAL0 2. 25s/RJR/Ur/0312016 udan Ambient
Dian Ramadhani Mhs USU
4 (Ernpat) Titik Uji Udara Ambient
1. Arah Tanjung Morawa Pagi (N 03o 32' 11.1', E @8o 43'07.5') 2. Arah Mdan Pagi
FV Over Jl. Sisingamargaraja Medan Pegai BTKLPP Medan (Hendra, Yusuf)
0B Maret 2016 08 Maret 2016
ManajerTeknik, Lab. Fisilo Udara & Radia$
*
Berdmrlon PP f,o.4r, tallun 1999 fenHrg FeogEdaffan Fel@mtram th
**
Eentasar*an IGPtIEI{LH l{o. 50 Tahun 1996 T€$tiltg Eat(lr Aultat H$bffrn !r*:B B€rdasarhn lffFIllEI{LH [lo. {S Tdrm 1996 lenksra Eah lilUfrt fieCIffigan *x!r:* fidd( trXqriCatahn:
1
HE$t UJi di aB hanl,a berlaku ure* sampel),arq duji2
t"agan HastlW iniMidderi 1 fhtsran3
tapor-dn HeE*l W ini u&k bol€fi d(lardakan, ke$ali secara lffd€pdan sEiJkt brtjilb dari BTXL PP M*n4
taborabrium mehyani per€adrrarykomplaint maksimum 1 (saur) minggu tr*Ulr€ tBrggFl panyeratan L]lu5
Hasil Analisa telah di konrcrsi dengan kdaan l,lqrnal (N) Suhu 25aC, Tel€nan 760 mm Hg DiteilmaIlo. Pammeter Safiran Baku
Mrfil*
Hasit Anatisa iletodeI
2 1 2 3 4 5 6 7I
9 10 NHr HrS TSP PMro CO HC Pb Kebisingan Suhu Kelembaban ppm ppm Pglm3 uglm3 ppm w/m3 ug/m3 dBA oc ah )r.* 0.02** 230x 150x 29* 160* 2*'o:"*
*x** *x*r( ,(*r(* 61****
,(*** ***x ri:l** 32.2****
****
****
*x** 63****
**x*****
****
32.5****
NesslerMethylene Blue
Gravimetri Gravimetri NDIR
ffi
WD SLM Thermocouple SensorFaisal. S.Si. M.Kes
(18)
BALAT
TEKilIK
KESEIIATAII LILGKUNGAH
DAH
Lpdvr-IDNpEl{GElrDALrAil PEilYAKIT
(BTKLPPI KELAS
t
l[EDA]l
Jalan
K.H. WahidHasyim
15lledan
?ol*
Telp. t06f
l
4tl2?t05.,
Fax(O6ll4521053
Itebsite
I urww.btklmedaa.or.idPenouiian labor?tgrium Udarp
Nomor Contoh Uji
Hal
Asal Contoh Uji Keterangan C.ontoh Uji
Lokasi Pengambilan Contoh Uji PengambilContoh Uji
Tanggal kngambilan Contoh Uji
2016
* Berdaerlon PP tlo.4l tahrsr 1999 T€$Eng Fst4er#iail Mmarall lfilora !id!*:r f6d( Da11;i
Catatan :
I Has-l ldi di ah hanla bedaku untuk rampd lrarg dtuji 2 Lagan H6il W ini terdiri &ri 1 Hahrmfi
3 taporan llasil Uji tni tidak hotsft Oimndabl l61Eli eecard hng[€p dan sei]n ffiJE &rt ERL PP lt{edffr 4 Laboratorium melayani pengaduan/komplaht rnalcimum I (sah) miltsgu M,ritnru tr rggal penrerahan LHU 5 HasilAnalisa telah di koruersi dengan keadaan I'lormal (l'l) Suhu 25qC, Tel(amn 760 mm Hg
F/BTKL-MDN/s.10.1.f
I.IPORAI{ HASIL UJI 3. 256/FUR/UI/03/2016 4.Z97|FUNUN03|aAI6
Udara Ambient
Dian Ramadhani Mhs USU
4 (Empat) frtik UJi udara Ambient
3. Arah Tanjung Morawa Sore (N 03" 32' 11.1n, E 0980 43' 07.5') 4. Anh ltledan Sore
Fly Orer Jl. Sisingamangaraja Medan Pegai BTKLPP Medan (l-lendra, Yusuf) 08 Maret 2016
Manajer Tetotik, Lab. Fisika udara & Radiasi
Diterima : 08 Maret
I{o. Parameter Satuan Baku lrlutg* Hasil Analba Metode
3 4 1 2 3 SOz Noz Or Pg/m3 pglm3 uo,/m3 900 400 235 67.80 38.33
****
91.48 107.06 rf,***sNr 19-7119.7-2445 sNr 19-7119.2-2005
sNr 19-7X19.8-2005
(19)
KEHEI{TERTA]I
KESEHATAil
RI
DIBEKTORAT JEIIIDERAL P2P
BALAI TEK]iIIK KESEHATA}I
LIilGKUIIGAil
DA}{
PEilGE]{DALTAH
PETYAKIT (BTKLPPI KELAS
t
rilEDAil
.lalan
K,H. WahidHasyim
15f,edan
AM5{l
Telp.
(OGrl 4!5123lo5,, Fax(O6{14521053
Website
:mrw.btklmedan oaid
E mall tbtklnpmmdn@fhoo.eo.id
Pensuiian Labofatorium t llar'a
Nomor Contoh uji
Hal
Asal contoh uji
Keterangan C-ontoh Uji
lol€si Pengambilan Contoh Uji PengambilContoh Uji
Tanggal Pengambilan Contoh Uji
LeP9Bta
lr4srl
url
3. 256/FUR/UA/03/2016
4,257fitvuryAil?o,f,
Udara Ambient
Dian Ramadhani Mhs USU
4 {Empat) Titik Uji Udara Ambiert
3, Arah Tanjung Morawa Sore (N 03o 32' 11.1n, E 09Bo 43'07.5*) 4. Arah Mdan Sore
Fly Orcr JI. $singamangarcja Medan
kgai SIKLPP Medan (Hendra, Yusuf) 08 Maret 2016
08 Maret 2016
F/RIKL-MDN/5.10.1.f
ManaPrTeknk [ab. Fisika Udara & Radlasi
*
Berdasarlon Pf ilo.itl tAhun 1&99 fGfitrng F€fiqgEndd$tH FglaeilSrm tlrafA*,*
sct1ia6arhn rcpilEl*tlt to. 5i0 Tatum lt95 TcnhEst*r
thgkit tftsiltrt*** B#<aa
f,EFIr+El{Lll llo. 48 lahun 1995 T€fitaru $l$ fhglelf#inml
*rt** n6u1 p6u;5 Cabtail:
1
Hasil tlji di aB tBnra berlah, untuk sailpet yarE diuji2
faponn Has[ Uii ini terdiri dari L ]hhman3
t*poran Hasil W ini ti&k bo{eh dtgarxratan, k*rdi r@ra btgil(ap dat sdJhuh$a&i BRC PP lMan4
Unoratorium mehfani pengBduarybmpbint maksimum I (sdu) mlBSu Arhi$rlg tfrlgffil perterahan lttu5
Flasil Anall$atebhdi konE!i rkngEok€daanNournal(N)fuhu25aC,Telfian760mlllHg DihrtmaI{o. Parametar 6atlan Balil
llutr*
]lasil turallsa I|letode3 4 1 2 3 4 5 6 7
I
9 10 NHs HrS rsP PMro co HC Pb Kebisingan Suhu Kelembaban ppm ppm ug/m3 pg/m3 ppm ug/m3 uglm3 dBA oc a/o 2f* 0.02** 230* 150* ?9* 16CIx 2x 7O*******
x*******
72 **x* *f** *Ic** **:r:t 31.3****
****
*x)f*****
89 **:r*****
**r(* *x** 31.4 x*+* NesslerMethylene Blue
Gravimetri Gravimetri NDIR GC WD SLM Thermocouple Sensor NrP. 197003162001121001
(20)
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: 41 TAHUN 1999
TANGGAL : 26 MEI 1999
BAKU MUTU UDARA AMBIEN NASIONAL
No Parameter
Waktu
Pengukuran
Baku Mutu
Metode Analisis
Peralatan
1.
SO
2(Sulfur
Dioksida)
1 Jam
24 Jam
1 Thn
900
μg/Nm
3365
μg/Nm
360
μg/Nm
3Pararosanilin
spektrofotometer
2.
CO
(Karbon
Monoksida)
1 Jam
24 Jam
1 Thn
30.000
μg/Nm
310.000
μg/Nm
3-
NDIR
NDIR Analyzer
3.
NO
2(Nitrogen
Dioksida)
1 Jam
24 Jam
1 Thn
400
μg/Nm
3150
μg/Nm
3100
μg/Nm
3Saltzman
Spektrofotometer
4.
O
3(Oksidan)
1 Jam
1 Thn
235
μg/Nm
350
μg/Nm
3Chemiluminescent Spektrofotometer
5.
HC (Hidro
Karbon)
3 Jam
160
μg/Nm
3Flame Ionization
Gas
Chloromatografi
6.
PM
10(Partikel <
10
μ
m)
24 Jam
150
μg/Nm
3Gravimetric
Hi-Vol
PM
2,5(*)
(Partikel <
2,5
μ
m)
24 Jam
1 Thn
65
μg/Nm
315
μg/Nm
3Gravimetric
Gravimetric
Hi-Vol
Hi-Vol
7.
TSP (Debu)
24 Jam
1 Thn
230
μg/Nm
390
μg/Nm
3Gravimetric
Hi-Vol
8.
Pb (Timah
Hitam)
24 Jam
1 Thn
2
μg/Nm
31
μg/Nm
3Gravimetric
Ekstraktif
Pengabuan
Hi-Vol
AAS
9.
Dustfall
(Debu
Jatuh)
30 Hari
10
Ton/km
2/Bln
(Pemukiman)
20
(21)
Ton/km
2/Bln
(Industri)
10. Total
Fluorides
(as F)
24 Jam
90 Hari
3 μg/Nm
30,5 μg/Nm
3Spesific Ion
Electrode
Impinger atau
Countinous
Analyzer
11. Flour
Indeks
30 Hari
40 μg/100 cm
2Dari kertas
limed filter
Colourimetric
Limed Filter
Paper
12. Khlorine &
Kholorin
Dioksida
24 Jam
150 μg/Nm
3Spesific Ion
Electrode
Impinger atau
Countinous
Analyzer
13. Sulphat
Indeks
30 Hari
1 mg SO
3/100
cm
3dari lead
Peroksida
Colourimetric
Lead
Peroxida Candle
Catatan :
Nomor 10 s/d 13 Hanya di berlakukan untuk daerah/kawasan Industri Kimia Dasar
Contoh : - Industri Petro Kimia
(22)
Rajawali Pers.
Alsagaff, H., Mukty, A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press.
Avrianto,F. 2011. Analisis Kadar Particulate Matter 10 (PM10) di Udara dan Keluhan Gangguan Pernafasan pada Masyarakat yang Tinggal di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal Medan Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat. 2008. Status Lingkungan Hidup Tahun 2008. bplhdjabar.go.id. Diakses tanggal 23 Januari 2016.
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
CAI-Asia. 2010. Factsheet No.5 - Sulfur dioxide (SO2) Status and Trends in
Asia. http://cleanairasia.org. Diakses tanggal 02 Desember 2015. Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.
Dinas Perhubungan Kota Medan. 2010. Jumlah Sarana Angkutan (Umum dan Pribadi). http://pemkomedan.go.id/images/jumlahangkutan.pdf. Diakses tanggal 22 November 2015.
Ditjen Perhubungan Darat Sumatera Utara. 2013. Profil dan Kinerja Perhubungan Darat. hubdat.dephub.go.id. Diakses tanggal 22 November 2015.
Fardiaz, S . 2012. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius.
Fathmaulida, A. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengolahan Batu Kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang Tahun 2013. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta.
Fitria, L. 2009. Program Langit Biru : Kontribusi Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara Kota terhadap Penurunan Penyakit Pernapasan pada Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4 No. 3, FKM UI. Jakarta
(23)
Harrianto. 2008. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta. EGC.
Handayani, D., Yunus, F., Wiyono, W.H. 2003. Pengaruh Inhalasi NO2 terhadap Kesehatan Paru. Cermin Dunia Kedokteran No.138, FK UI. Jakarta
Irianto, K. 2008. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung : Yrama Widya.
Junaidi. 2002. Analisis Kuantitatif Kadar Debu PT. Semen Andalas Indonesia di Lingkungan AKL Depkes RI Banda Aceh Tahun 2002. Skripsi. FKM USU, Medan.
Kementrian Lingkungan Hidup. 2013. Pedoman Teknis Penyusunan Inventarisasi Emisi Pencemar Udara di Perkotaan. Jakarta
Manurung, S., Suratun., Krisanty, P., Ekarini, N.L.P. 2009. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pernapasan Akibat Infeksi. Jakarta Timur : Trans Info Media.
Mengkidi, D. 2006. Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya pada Karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.
Mukono, H.J. 2008. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan Saluran Pernapasan. Surabaya : Airlangga University Press. Nurbiantara, S. 2010. Pengaruh Polusi Udara terhadap Fungsi Paru pada
Polisi Lalu Lintas di Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Price, S.A & Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374 Tahun 2010 tentang Pengendalian Vektor.
Rab, T. 1996. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Penerbit Hipokrates.
Raj, J.B, Loganayaki, R., Rajakumar, D. 2013. Effect of Cigarette Smoking on Forced Expiratory Lung Volumes in Asymptomatic Smokers. IJCRR. Vol 05 No: 10 Mei 2013. 38
Sakti, E.S. 2012. Tinjauan tentang Kualitas Udara Ambien (NO2, SO2, Total
Suspended Particulate) terhadap Kejadian ISPA di Kota Bekasi Tahun 2001-2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
(24)
EGC.
Soemirat, J. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Suma’mur, P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta : CV Sagung Seto.
Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14000. Jakarta : PT Grasindo.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Tamher, S & Heryati. 2008. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media.
UNEP. 2015. Urban Air Pollution. http://www.unep.org/urban_environment/issues/urban_air.asp. Diakses tanggal 22 November 2015
US.EPA. 2014. Near Roadway Air Pollution and Health: Frequently Asked Questions.http://www3.epa.gov/otaq/documents/nearroadway/420f14044. pdf. Diakses tanggal 06 Desember 2015.
. 2015. Nitrogen Dioxide. http://www.epa.gov. Diakses tanggal 20 November 2015.
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Andi. WHO. 2005. WHO Air Quality Guidelines for Particulate Matter, Ozone,
Nitrogen Dioxide and Sulfur Dioxide.
(http://apps.who.intirisbitstream10665694771WHO_SDE_PHE_OEH_06. 02_eng.pdf). Diakses tanggal 05 Mei 2016.
. 2013. Health Effects of Particulate Matter. http://www.euro.who.int__dataassetspdf_file0006189051Health-effects-of-particulate-matter-final-Eng.pdf). Diakses tanggal 05 Mei 2016.
. 2014. Ambient (outdoor) air quality and health. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/. Diakses tanggal 25 November 2015.
Yulaekah, S. 2007. Paparan Debu Terhirup dan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Industri Batu Kapur. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.
(25)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui kadar partikulat 10 mikrometer (PM10), sulfur dioksida (SO2) dan
nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien dan keluhan gangguan saluran
pernapasan pada pedagang di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di jalan raya sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan. Adapun pertimbangan penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena:
1. Kondisi jalan raya di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja sangat padat oleh aktivitas kendaraan bermotor. Hal ini dipicu oleh adanya Terminal Terpadu Amplas pada Jalan Panglima Denai yang merupakan salah satu terminal yang besar di Kota Medan yang letaknya berdekatan dengan fly over sehingga banyak kendaraan bermotor yang melintasi jalan di sekitar
fly overJalan Sisingamangaraja ini. Selain itu, persimpangan jalanfly over
merupakan jalur masuk maupun keluar dari Kota Medan menuju Kabupaten Deli Serdang yaitu arah Kecamatan Tanjung Morawa dan Kecamatan Patumbak, sehingga banyak kendaraan bermotor yang lalu lalang.
(26)
2. Banyak pedagang yang berjualan di sekitar fly over tersebut. Tempat pedagang berjualan hanya berjarak sekitar 1,5 - 3 meter dari tepi jalan raya, sehingga para pedagang langsung terpapar oleh udara tercemar dari emisi gas buang kendaraan bermotor.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan Maret 2016.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima di sekitar fly over jalan Sisingamangaraja Kota Medan yang berjumlah 70 toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima. Hal ini dilakukan karena pedagang tersebut setiap harinya melaksanakan aktivitas hidupnya di sekitar fly over, sehingga mereka selalu terpapar oleh bahan polutan yang ditimbulkan oleh aktivitas transportasi.
1. Toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima yang berada di tepi jalan raya sepanjang fly over Jalan Sisingamangaraja kota medan berjumlah 38 toko, warung, dan kios.
2. Toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima yang berada di tepi Jalan Panglima Denai yaitu dengan jarak sepanjang ≤ 50 meter dari fly over berjumlah 17 toko, warung, dan kios.
3. Toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima yang berada di tepi Jalan Pertahanan yaitu dengan jarak sepanjang ≤ 40 meter dari fly over sejumlah 15 toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima.
(27)
41
3.3.2 Sampel
Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah metode total sampling,
yaitu pemilihan sampel secara total. Dari populasi sejumlah 70 toko, warung, kios, dan pedagang kaki lima, secara total dapat dipilih sampel sebanyak 70 orang, dimana satu orang pedagang mewakili satu toko, warung, kios, ataupun pedagang kaki lima.
a. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan.
b. Kriteria Ekslusi
Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah: a) Pedagang memiliki kebiasaan merokok.
b) Pedagang memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
c) Lokasi toko, kios, warung tidak berada di tepi jalan raya dan memiliki jarak > 50 meter dari fly overJalan Sisingamangaraja.
d) Pedagang bukan merupakan pedagang tetap di sekitar fly over(pedagang keliling).
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
1. Data hasil pengukuran kadar partikulat 10 mikrometer (PM10), sulfur
dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien yang
(28)
2. Melakukan wawancara kepada pedagang di sekitar fly over jalan Sisingamangaraja Kota Medan dengan bantuan kuesioner.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur lain yang mendukung sebagai bahan kepustakaan.
3.5 Definisi Operasional
1. Kadar PM10 adalah ukuran sewaktu konsentrasi partikel debu yang
berukuran maksimum 10 mikrometer yang terdapat pada udara ambien di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja berdasarkan hasil pengukuran menggunakan alat HAZ – DUST Model EPAM –5000.
2. Kadar SO2adalah ukuran sewaktu konsentrasi sulfur dioksida (SO2) yang
terdapat pada udara ambien di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan berdasarkan hasil pengukuran menggunakan alat spektrofotometer.
3. Kadar NO2 adalah ukuran sewaktu konsentrasi Nitrogen dioksida (NO2)
yang terdapat pada udara ambien di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan berdasarkan hasil pengukuran menggunakan alat impinger.
4. Udara ambien adalah udara bebas yang berada di sekitar pedagang yang berdagang di tepi jalan raya sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan.
5. Melebihi baku mutu adalah jika hasil pengukuran PM10, SO2, dan NO2di
(29)
43
dalam udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999.
6. Tidak melebihi baku mutu adalah jika hasil pengukuran PM10, SO2, dan
NO2 di udara ambien tidak melebihi batas ukuran yang ditenggang
keberadaannya dalam udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999.
7. Umur adalah lama hidup pedagang yang dihitung sejak lahir sampai pada saat penelitian dilakukan.
8. Masa Kerja adalah lamanya pedagang berdagang di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan sejak awal mula berdagang sampai ketika penelitian dilakukan.
9. Lama paparan adalah lamanya pedagang berdagang di sekitar fly over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan dalam sehari.
10. Keluhan gangguan saluran pernapasan adalah gangguan saluran pernapasan yang dirasakan pedagang di sekitar fly over berupa batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada.
11. Penggunaan masker saat berdagang adalah kebiasaan pedagang untuk menggunakan masker ketika berdagang di sekitar fly over.
3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Kadar Partikulat 10 mikrometer (PM10), Sulfur Dioksida (SO2), dan Nitrogen Dioksida (NO2)
Kadar partikulat 10 mikrometer (PM10), diukur dengan menggunakan alat
(30)
mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999. Baku mutu PM10 adalah sebesar 150 μg/Nm3. Pengukuran PM10
dilakukan pada 2 titik di Jalan Sisingamangaraja dan dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran pada setiap titiknya yaitu pada pagi dan sore hari, sehingga akan diperoleh sebanyak 4 data hasil pengukuran PM10.
Kadar Sulfur dioksida (SO2) diukur dengan menggunakan alat
spektrofotometer. Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999. Baku mutu SO2 adalah sebesar 900 μg/Nm3. Pengukuran SO2 dilakukan
pada 2 titik di Jalan Sisingamangaraja dan dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran pada setiap titiknya yaitu pada pagi dan sore hari, sehingga akan diperoleh sebanyak 4 data hasil pengukuran SO2.
Kadar Nitrogen dioksida (NO2) diukur dengan menggunakan alat impinger.
Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999. Baku mutu NO2
adalah sebesar 400 μg/Nm3. Pengukuran NO2 dilakukan pada 2 titik di Jalan
Sisingamangaraja dan dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran pada setiap titiknya yaitu pada pagi dan sore hari, sehingga akan diperoleh sebanyak 4 data hasil pengukuran SO2.
Pengukuran dilakukan pada pagi dan sore hari karena berdasarkan observasi peneliti pada pagi dan sore hari adalah puncak padatnya kendaraan yang melintasi jalan raya di sekitar fly over jalan Sisingamangaraja. Hal ini memungkinkan terjadinya pencemaran partikulat 10 mikrometer (PM10), sulfur dioksida (SO2),
(31)
45
dan nitrogen dioksida (NO2) yang cukup tinggi. Akan diperoleh hasil pengukuran
sebanyak 12 data hasil pengukuran, yaitu 4 data hasil pengukuran PM10, 4 data
hasil pengukuran SO2,dan 4 data hasil pengukuran NO2.
Adapun waktu pengukuran parameter udara ambien adalah: - Pagi hari : Mulai pukul 07.30-08.30 WIB
- Sore hari : Mulai pukul 17.00-18.00 WIB
3.6.2 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Untuk melihat adanya keluhan gangguan saluran pernapasan pada pedagang secara subjektif digunakan kuesioner dengan pengkategorian sebagai berikut :
1. Terjadi keluhan gangguan saluran pernapasan jika responden mengatakan adanya salah satu keluhan batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada. 2. Tidak terjadi keluhan gangguan saluran pernapasan jika responden tidak
mengatakan adanya salah satu keluhan batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada.
3.7 Prosedur Pengukuran Parameter Udara Ambien
Parameter udara yang diukur untuk udara ambien adalah Partikulat 10 mikrometer (PM10), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2).
Pengukuran kualitas udara ambien dilakukan pada 2 titik di Jalan Sisingamangaraja.
1) Titik 1, yaitu pada Jalan Sisingamangaraja pada arus jalan menuju Tanjung Morawa. Pengukuran dilakukan pada jarak 82,5 meter dari persimpangan jalan antara Jalan Panglima Denai dan Jalan Sisingamangaraja. Lokasi ini
(32)
merupakan titik tengah dari posisi pedagang yang berada di tepi jalan raya sepanjang fly over dari persimpangan jalan antara Jalan Panglima Denai dan Jalan Sisingamangaraja.
2) Titik 2, yaitu di Jalan Sisingamangaraja pada arus balik Kota Medan. Pengukuran dilakukan pada jarak 62,5 meter dari persimpangan jalan antara Jalan Pertahanan dan Jalan Sisingamangaraja. Lokasi ini merupakan titik tengah dari posisi pedagang yang berada di tepi jalan raya sepanjang
fly over dari persimpangan jalan antara Jalan Pertahanan dan Jalan Sisingamangaraja.
Pengukuran PM10, SO2, dan NO2 di udara ambien dilakukan pada area
pernapasan yaitu dengan meletakkan alat pada ketinggian 1,5 meter dari permukaan tanah. Pengukuran ini dilakukan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Medan.
a. Prosedur Pengukuran Partikulat ukuran 10 mikrometer (PM10)
Prosedur HAZ DUST EPAM - 5000 adalah sebagai berikut: a) Pilih Filter PM10
b) Masukkan Filter ke Sleve Arm
c) Sleve Armtempatkan di lubang inlet Instrument. d) Tekan Tombol 1/0 kemudian tekan enter
e) Pilih special functionkemudian tekan enter f) Pilih system optionkemudian tekan enter g) Pilih extendeed optionkemudian tekan enter
(33)
47
h) Pilih Size Selectkemudian enter yaitu untuk memilih filter yang akan digunakan (yang sudah ada Sleve Arm)
i) Kemudian tekan main menu.
j) Pilih Calibrationkemudian tekan enter Tunggu selama 100 detik
k) Tekan main menu kemudian pilih run kemudian tekan enter l) Konsentrasi selama pengukuran dengan ukuran ug/m3per detik. m) Kemudian konsentrasi rata-rata selama pengukuran dalam ukuran (ug/m3).
b. Prosedur Pengukuran Sulfur Dioksida (SO2)
Pengukuran SO2 dilakukan dengan metode pararosanilin menggunakan
spektofotometer berdasarkan SNI 19-7119.7-2005.
1. Pengambilan contoh uji selama 1 jam
a) Susun peralatan pengambilan contoh uji
b) Masukkan larutan penjerap SO2 sebanyak 10 ml ke masing masing
botol penjerap. Atur botol penjerap agar terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.
c) Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,5 l/menit sampai 1 l/menit. Setelah stabil catat laju alir awal F1(l/menit).
d) Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperatur dan tekanan udara.
e) Setelah 1 jam, catat laju alir akhir F2 (l/menit) dan kemudian matikan
(34)
f) Diamkan selama 20 menit setelah pengambilan contoh uji untuk menghilangkan pengganggu.
2. Pengujian contoh uji
a) Pindahkan larutan contoh uji ke dalam tabung uji 25 ml dan tambahkan 5 ml air suling untuk membilas
b) Tambahkan 1 ml larutan asam sulfamat 0,6 % dan tunggu sampai 10 menit
c) Tambahkan 2,0 ml larutan formaldehida 0,2 % d) Tambahkan 5,0 ml larutan pararosanilin
e) Tepatkan air suling sampai volum 25 ml, lalu homogenkan dan tunggu sampai 30-60 menit
f) Ukur serapan masing-masing larutan standar dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm
g) Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan menggunakan kurva kalibrasi.
3. Perhitungan konsentrasi sulfur dioksida (SO2) di udara ambien
Konsentrasi SO2dalam contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama 1
jam dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: C =
x 1000
Dengan pengertian:
C = konsentrasi SO2di udara (µg/Nm3)
a = jumlah SO2dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg)
(35)
49
1000 = konversi liter (l) ke m3
c. Prosedur Pengukuran Nitrogen Dioksida (NO2)
Pengukuran kadar NO2 di udara dilakukan dengan menggunakan alat
Spektrofotometer dengan metode Griess Saltzmanberdasarkan SNI 16-7119.2-2005.
1. Pengambilan contoh uji
a) Susun peralatan pengambilan contoh uji dengan baik dan benar
b) Masukkan larutan penjerap Griess Saltzam sebanyak 10 ml ke dalam botol penjerap. Atur botol penjerap agar terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung,
c) Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,4 l/menit, setelah stabil catat laju alir awal F1.
d) Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperatur dan tekanan udara
e) Setelah satu jam catat laju alir akhir dan kemudian matikan pompa penghisap
f) Analisis yang dilakukan dilapangan segera setelah pengambilan contoh uji.
2. Pengujian contoh uji
a) masukkan larutan contoh uji ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, lalu ukur intensitas warna merah muda yang terbentuk pada panjang gelombang 550 nm.
(36)
b) Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan menggunakan kurva kalibrasi.
3. Perhitungan konsentrasi NO2di udara ambien
Konsentrasi NO2dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus:
C =
x ଵ ଶ ହx 1000
Dengan pengertian:
C = konsentrasi NO2di udara (µg/Nm3)
b = jumlah NO2dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi (µg)
V = volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25oC, 760 mmHg
10/25 = faktor pengenceran 1000 = konversi liter ke m3
3.8 Teknik Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dengan cara: a. Editing
Editing dilakukan sebelum data diolah, yaitu berupa pengecekan isian kuesioner apakah isian kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten. b. Koding
Koding dilakukan dengan cara memberikan kode pada jawaban hasil penelitian guna mempermudah dalam proses pengelompokan dan pengolahannya. c. Tabulasi
Mengelompokkan data dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.
(37)
51
3.9 Metode Analisis Data
Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan. Hasil pengukuran kadar partikulat 10 mikrometer (PM10), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida
(NO2) akan dibandingkan dengan baku mutu kualitas udara ambien menurut
(38)
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kota Medan
Secara Geografis, wilayah kota medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’ – 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km2dengan batas-batas sebagai berikut:
Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang
Batas timur : Kabupaten Deli Serdang Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang
4.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
(39)
53
Fly over Jalan Sisingamangaraja merupakan jembatan yang dibangun diatas jalan raya Sisingamangaraja Kota Medan dan diresmikan pada tanggal 26 Januari 2010 dengan panjang 1,45 kilometer dan lebar 17 meter. Jalan raya di sekitar fly over ini selalu padat dengan aktivitas kendaraan bermotor karena letaknya yang berada di persimpangan amplas, yang merupakan akses pintu masuk maupun keluar dari Kota Medan menuju Kabupaten Deli Serdang. Di bawah fly over, terdapat pedagang dengan kios, toko, warung, maupun pedagang kaki lima dan pedagang asongan yang berdagang di sekitarnya. Lokasi pedagang, tepat berada pada tepi jalan raya sepanjang fly over pada jalan Sisingamangaraja dan juga terdapat pedagang pada Jalan Panglima Denai yang berjarak ≤ 50 meter dari fly over, dan pada Jalan Pertahanan yang berjarak ≤ 45 meter dari fly over.
Adapun jalan raya yang berbatasan dengan fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Jalan Panglima Denai menuju terminal terpadu amplas Sebelah Selatan : Jalan Pertahanan menuju Kecamatan Patumbak,
Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Timur : Jalan Sisingamangaraja menuju Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Barat : Jalan Sisingamangaraja menuju Kota Medan
4.2 Karakteristik Responden
Gambaran mengenai karakteristik responden yang berdagang di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja diperoleh dengan melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Setelah dilakukan analisis data diperoleh
(40)
gambaran mengenai karakteristik responden dan distribusinya dalam tabel-tabel berikut ini.
4.2.1 Umur
Distribusi responden berdasarkan umur responden yang berdagang di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Kelompok Umur
No. Umur Jumlah
(orang)
Persentase (%)
1. ≤ 20 tahun 7 10,0
2. 21 – 30 tahun 6 8,6 3. 31 – 40 tahun 18 25,7 4. 41 – 50 tahun 24 34,3
5. ≥ 51 tahun 15 21,4
Jumlah 70 100
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah pedagang yang paling banyak adalah pedagang dengan rentang umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 24 orang (34,3%) sedangkan pedagang dengan jumlah paling sedikit adalah pedagang yang berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 6 orang (8,6%).
4.2.2 Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pedagang di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
(orang)
Persentase (%)
1. Laki-laki 16 22,9
2. Perempuan 54 77,1
(41)
55
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 54 orang (77,1%), sedangkan pedagang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 16 orang (22,9%).
4.2.3 Masa Kerja
Distribusi responden berdasarkan masa kerja pedagang di sekitar fly over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Masa Kerja (Lama Berdagang dalam tahun)
No. Masa Kerja Jumlah
(orang)
Persentase (%)
1. < 1 tahun 14 20
2. 1-10 tahun 36 51,4
3. 11-20 tahun 11 15,7 4. > 20 tahun 9 12,9
Jumlah 70 100
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang telah berdagang selama 1-10 tahun yaitu sebanyak 36 orang (51,4%), sedangkan responden yang telah berdagang selama > 20 tahun hanya berjumlah sebanyak 9 orang (12,9 %).
4.2.4 Lama Paparan
Distribusi responden berdasarkan lama paparan pedagang di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Lama Paparan (jam Berdagang dalam sehari)
No. Lama Paparan Jumlah
(orang)
Persentase (%)
1. ≤ 8 jam 12 17,1
2. > 8 jam 58 82,9
(42)
Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa pada umumnya pedagang berdagang selama > 8 jam dalam sehari yaitu sebanyak 58 orang (82,9%).
4.2.5 Penggunaan masker ketika berdagang
Distribusi responden berdasarkan kebiasaan menggunakan masker ketika berdagang di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Penggunaan Masker Ketika Berdagang
No. Penggunaan masker
ketika berdagang
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1. Ya 4 5,7
2. Tidak 66 94,3
Jumlah 70 100
Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa pada umumnya pedagang tidak menggunakan masker ketika berdagang yaitu sebanyak 66 orang (94,3%) sedangkan yang menggunakan masker ketika berdagang hanya sebanyak 4 orang (5,7%).
4.3 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Gambaran mengenai keluhan gangguan saluran pernapasan responden yang berdagang di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja diperoleh dengan melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Setelah dilakukan analisis data, diperoleh gambaran tentang keluhan gangguan saluran pernapasan responden dan distribusinya sebagaimana dalam tabel-tabel berikut ini
(43)
57
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan yang Dialami Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
No. Keluhan Gangguan
Saluran Pernapasan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1. Ya 43 61,4
2. Tidak 27 38,6
Jumlah 70 100
Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang yang berdagang di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan yaitu sebanyak 43 orang (61,4%) dan selebihnya yaitu sebanyak 27 orang (38,6%) tidak mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan.
Tabel 4.7 Distribusi Responden Dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Lokasi Berdagang Pedagang di Sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja
No Lokasi Pedagang Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Ya % Tidak %
1 Jalan Sisingamangaraja 24 55,8 14 51,9 2 Jalan Panglima Denai (≤ 50
meter dari fly over)
15 34,9 2 7,4 3 Jalan Pertahanan (≤ 40 meter
dari fly over)
4 9,3 11 40,7
Jumlah 43 100 27 100
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa, sebagian besar pedagang yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan memiliki lokasi berdagang di Jalan Sisingamangaraja yaitu sebanyak 24 orang (55,8%). Selebihnya, keluhan gangguan saluran pernapasan dialami oleh 15 orang (34,9%) pedagang yang berlokasi di Jalan Panglima Denai, dan 4 orang (9,3%) pedagang yang berlokasi di Jalan Pertahanan.
(44)
4.3.1 Keluhan Batuk Berdahak Responden
Distribusi responden berdasarkan keluhan batuk berdahak atau pengeluaran sputum yang berlebihan, dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Batuk Berdahak Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
No. Keluhan Batuk
Berdahak
Jumlah Pedagang Persentase (%)
1. Ya 36 83,7
2. Tidak 7 16,3
Jumlah 43 100
Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa pada umumnya pedagang yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan, mengalami batuk berdahak (pengeluaran sputum yang berlebihan) yaitu sebanyak 36 orang (83,7%) dan selebihnya tidak mengalami batuk berdahak yaitu sebanyak 7 orang (16,3%).
4.3.2 Keluhan Sesak Napas Responden
Distribusi responden berdasarkan keluhan sesak napas yang dialami dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Sesak Napas Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
No. Keluhan Sesak Napas Jumlah Pedagang Persentase (%)
1. Ya 28 65,1
2. Tidak 15 34,9
Jumlah 43 100
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan, mengalami sesak napas yaitu sebanyak 28 orang (65,1%).
(45)
59
4.3.3 Keluhan Nyeri Dada Responden
Distribusi responden berdasarkan keluhan nyeri dada yang dialami dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Nyeri Dada Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
No. Keluhan Nyeri Dada Jumlah Pedagang Persentase (%)
1. Ya 15 34,9
2. Tidak 28 65,1
Jumlah 43 100
Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan tidak mengalami keluhan nyeri dada yaitu sebanyak 28 orang (65,1%).
4.4 Hasil Pengukuran Kadar Partikulat 10 mikrometer (PM10), Sulfur
Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2)
Untuk mengetahui kadar PM10, SO2, dan NO2 di sekitar fly over Jalan
Sisingamangaraja, dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat Haz-Dust EPAM-5000 untuk mengukur kadar PM10, dan Impinger untuk mengukur kadar
SO2dan NO2. Pengukuran kadar PM10, SO2, dan NO2di udara ambien dilakukan
pada tanggal 08 Maret 2016. Titik pengambilan sampel sebanyak 2 titik, yaitu titik I pada ruas Jalan Sisingamangaraja arah Kecamatan Tanjung Morawa, dan titik II pada ruas Jalan Sisingamangaraja arah Kota Medan. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali di setiap titik, yaitu satu kali pengukuran pada pagi hari, dan satu kali pengukuran pada sore hari. Adapun hasil pengukuran kadar PM10, SO2, dan
(46)
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Kadar PM10, SO2, dan NO2di Sekitar Fly Over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan pada Pagi dan Sore Hari Lokasi
Pengukuran
Kadar PM10
(μg/m3)
Baku Mutu PM10
Kadar SO2
(μg/m3)
Baku Mutu SO2
Kadar NO2
(μg/m3)
Baku Mutu NO2
Pagi (07.30-08.30 WIB)
Titik I 61
150 (μg/m3)
57,19
900 (μg/m3)
35,49
400 (μg/m3) Titik II 63 53,47 25,10
Rata-rata 62 55,33 30,29
Sore (17.00-18.000 WIB)
Titik I 72
150 (μg/m3)
67,8
900 (μg/m3)
38,33
400 (μg/m3) Titik II 89 91,48 107,06
Rata-rata 80,5 79,6 72,69
Rata-rata keseluruhan (pagi dan sore)
71,25 67,48 51,49
Keterangan :
Titik I : Jalan raya di bawah fly over pada ruas Jalan Sisingamangaraja arah Tanjung Morawa
Titik II : Jalan raya di bawah fly over pada ruas Jalan Sisingamangaraja arah Medan
Tabel diatas menunjukkan bahwa, hasil pengukuran kadar PM10, SO2dan
NO2 di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan pada sore hari lebih
tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pada pagi hari. Hasil pengukuran kadar PM10, SO2, dan NO2 pada kedua titik tersebut masih dibawah baku mutu
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999.
Adapun hasil pengukuran kecepatan angin, suhu, dan kelembaban pada jalan raya di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan adalah sebagai berikut.
(47)
61
Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Kecepatan Angin, Suhu, dan Kelembaban di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan pada Pagi dan Sore Hari
Lokasi Kecepatan Angin Suhu Kelembaban
Pagi (07.30-08.30 WIB)
Titik I 0,6 m/s 32,2oC 59% Titik II 0,6 m/s 32,5oC 58%
Rata-rata 0,6 m/s 32,4 oC 58,5%
Sore (17.00-18.000 WIB)
Titik I 0,4 m/s 31,3 oC 55% Titik II 0,4 m/s 31,4 oC 57%
Rata-rata 0,4 m/s 31,4 oC 56%
Keterangan :
Titik I : Jalan raya di bawah fly over pada ruas Jalan Sisingamangaraja arah Tanjung Morawa
Titik II : Jalan raya di bawah fly over pada ruas Jalan Sisingamangaraja arah Medan
Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa kecepatan angin di sekitar fly over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan pada pagi hari adalah 0,6 m/s. Adapun rata-rata suhu pada pagi hari adalah 32,4 oC serta kelembaban 58,5%. Kemudian pada sore hari kecepatan angin di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja Kota Medan pada sore hari adalah 0,4 m/s. Adapun rata-rata suhu pada sore hari adalah 31,4 oC serta kelembaban 56%.
(48)
4.5 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Karakteristik Responden
4.5.1 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Umur Responden
Adapun responden yang memiliki keluhan gangguan saluran pernapasan berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Tabulasi Silang antara Umur Responden dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar Fly Over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
No Umur Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Ya % Tidak % Jumlah %
1. ≤ 20 tahun 3 42,9 4 57,1 7 100
2. 21 – 30 tahun 4 66,7 2 33,3 6 100 3. 31 – 40 tahun 10 55,6 8 44,4 18 100 4. 41 – 50 tahun 17 70,8 7 29,1 24 100
5. ≥ 51 tahun 9 60 6 40 15 100
Jumlah 43 61,4 27 38,6 70 100
Dari tabulasi silang, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan berada pada rentang umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 17 orang (70,8%).
4.5.2 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun responden yang memiliki keluhan gangguan saluran pernapasan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin Responden dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan
No Jenis Kelamin Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Ya % Tidak % Jumlah %
1 Laki-laki 4 25 12 75 16 100 2 Perempuan 39 72,2 15 27,8 54 100
(49)
63
Hasil tabulasi silang diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 39 orang (72,2%).
4.5.3 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Masa Kerja
Adapun responden yang memiliki keluhan gangguan saluran pernapasan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Tabulasi Silang antara Masa Kerja Responden dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar Fly Over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
No Masa Kerja Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Ya % Tidak % Jumlah %
1. < 1 tahun 5 35,7 9 64,3 14 100 2. 1-10 tahun 24 66,7 12 33,3 36 100 3. 11-20 tahun 8 72,7 3 27,3 11 100 4. > 20 tahun 6 66,7 3 33,3 9 100
Jumlah 43 61,4 27 38,6 70 100
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan sebagian besar terjadi pada pedagang yang telah berdagang selama 1-10 tahun yaitu sebanyak 24 orang (66,7%).
4.5.4 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Lama Paparan
Adapun responden yang memiliki keluhan gangguan saluran pernapasan berdasarkan lama paparan dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Tabulasi Silang antara Lama Paparan Responden dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan
No Lama
Paparan
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Ya % Tidak % Jumlah %
1. ≤ 8 jam 5 41,7 7 58,3 12 100
2. > 8 jam 38 65,5 20 34,5 58 100
(50)
Hasil tabulasi silang diatas menunjukkan bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan sebagian besar terjadi pada pedagang yang berdagang selama > 8 jam dalam sehari yaitu sebanyak 38 orang (65,5%).
4.5.5 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Penggunaan Masker Ketika berdagang
Adapun responden yang memiliki keluhan gangguan saluran pernapasan berdasarkan penggunaan masker ketika berdagang dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Tabulasi Silang antara Penggunaan Masker Ketika Berdagang dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan
No Penggunaan
Masker
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan
Ya % Tidak % Jumlah %
1 Ya 2 50 2 50 4 100
2 Tidak 41 62,1 25 37,9 66 100
Jumlah 43 61,4 27 38,6 70 100
Dari hasil tabulasi silang di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan, tidak menggunakan masker ketika berdagang, yaitu sebanyak 41 orang (62,1%).
(51)
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kadar PM10, SO2, dan NO2 di Udara Ambien di Sekitar Fly Over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
Berdasarkan hasil penelitian kadar PM10, SO2, dan NO2 tidak melebihi
baku mutu pada kedua titik, baik berdasarkan hasil pengukuran pada pagi hari maupun pada sore hari. Rata-rata hasil pengukuran kadar PM10, SO2, dan NO2
pada pagi hari yaitu 62 μg/m3 untuk PM10, 55,33 μg/m3 untuk SO2, dan 30,29
μg/m3
untuk NO2. Kemudian, pada sore hari diperoleh rata-rata hasil pengukuran
yaitu 80,5μg/m3 untuk kadar PM10, 79,6μg/m3 untuk kadar SO2, dan 72,69μg/m3
untuk kadar NO2.
Konsentrasi zat pencemar di udara dipengaruhi oleh suhu, kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan.
Konsentrasi zat pencemar di udara dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu, kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan.
a. Suhu
Adapun suhu di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja berada pada rentang 31°C - 33°C. Menurut Depkes RI yang dikutip dalam Junaidi (2002) suhu udara dapat memengaruhi konsentrasi zat pencemar di udara. Suhu udara yang tinggi menyebabkan udara semakin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi semakin rendah. Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat sehingga konsentrasi pencemar di udara semakin tinggi.
(52)
b. Kecepatan angin
Kecepatan angin di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja berada pada rentang 0,4 – 0,6 m/s. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374 tahun 2010, ini termasuk kategori angin sepoi yang membawa asap bergerak ke arah sesuai dengan angin bertiup. Kecepatan angin menentukan bagaimana penyebaran zat pencemar di udara. Menurut Chandra (2006), kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana.
c. Kelembaban udara
Kelembaban udara di sekitar fly overJalan Sisingamangaraja berada pada rentang 55% - 59%. Kelembaban udara dapat memberikan pengaruh terhadap konsentrasi zat pencemar di udara. Kelembaban udara di jalan raya sekitar fly over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan tergolong rendah. Menurut Mukono (2008), kelembaban udara yang relatif rendah (< 60%) di daerah tercemar SO2 akan
mengurangi efek korosif dari bahan kimia tersebut. Pada kelembaban relatif lebih atau sama dengan 80% di daerah tercemar SO2 akan terjadi peningkatan efek
korosif SO2 tersebut. Hal ini dikarenakan kelembaban yang tinggi menandakan
bahwa tingginya kadar air di udara sehingga akan terjadinya reaksi SO2dan H2O
membentuk asam sulfat. d. Curah Hujan
Curah hujan akan memengaruhi konsentrasi zat pencemar di udara. Menurut Chandra (2006), air hujan sebagai pelarut umum cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat di udara. Penelitian dilakukan ketika musim hujan. Pada saat penelitian dilakukan tanggal 8 Maret 2016, dilakukan pengukuran udara
(53)
67
ambien sebanyak dua kali yaitu pada pagi dan sore hari. Sementara pada siang hari hujan turun selama 1 jam, hal ini juga memengaruhi hasil pengukuran konsentrasi PM10, SO2, dan NO2 di udara ambien pada sore hari di sekitar fly over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan yang masih berada dibawah baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999.
5.1.1 Kadar PM10 di Udara Ambien di Sekitar Fly Over Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan
Berdasarkan hasil penelitian, kadar PM10 di dua titik yaitu pada Jalan
Sisingamangaraja arah Tanjung Morawa dan arah Kota Medan diperoleh hasil pengukuran yang lebih tinggi pada sore hari dibandingkan pada pagi hari. Hal ini disebabkan, pada sore hari kadar PM10di udara semakin bertambah tinggi seiring
dengan semakin besarnya volume kendaraan yang melintasi jalan raya di sekitar
fly over sejak pagi hingga sore hari. Menurut Wardhana (2004), partikel dapat jatuh mengendap di bumi dan dapat melayang-layang kembali di udara apabila tertiup angin. Partikel juga dapat melayang di udara apabila terlindas oleh kendaraan bermotor, sehingga pada sore hari kadar partikel di udara tidak hanya bertambah tinggi karena emisi gas buang kendaraan bermotor tetapi juga disebabkan adanya lindasan dari kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi partikel sejak pagi hingga siang yang telah mengendap, kembali melayang di udara.
Hasil pengukuran kadar PM10 di kedua titik tidak melebihi baku mutu
udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, baik berdasarkan hasil pengukuran pada pagi hari maupun pada sore hari. Rata-rata
(54)
hasil pengukuran kadar PM10di dua titik berdasarkan hasil pengukuran pada pagi
dan sore hari yaitu 71,25μg/m3.
Meskipun kadar PM10 masih dibawah baku mutu, lama paparan terhadap
gas tersebut di udara dapat menimbulkan keluhan gangguan saluran pernapasan. Menurut Harrianto (2010), seorang yang bekerja 8 jam dalam sehari akan menginhalasi kira-kira 10 m3 udara pernapasan. Jika udara di tempat kerja mengandung partikel debu sebesar 10 mg/m3 maka pekerja tersebut akan menginhalasi 100 mg partikel debu dalam satu hari kerja. Oleh sebab itu, dapat dimengerti bahwa kontak yang lama dengan lingkungan yang mengandung gas atau partikel debu akan mengakibatkan stres yang berat pada organ saluran pernapasan, sehingga mudah menimbulkan berbagai jenis penyakit paru dan penyakit saluran pernapasan lainnya.
Berdasarkan rata-rata hasil pengukuran kadar PM10 yaitu sebesar 71,25
µg/m3maka dapat diperkirakan bahwa apabila pedagang berdagang selama 8 jam dalam sehari, maka pedagang tersebut akan menginhalasi 712,5 µg PM10.
Konsentrasi PM10 yang terinhalasi akan lebih tinggi pada pedagang yang
berdagang selama lebih dari 8 jam dalam sehari.
Paparan gas dan debu dapat mengiritasi saluran pernapasan yang semakin lama berakibat pada penurunan fungsi paru. Menurut WHO (2014), polusi partikulat memiliki dampak kesehatan meskipun pada konsentrasi yang sangat rendah. Tidak ada nilai ambang batas yang diidentifikasi yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu WHO menetapkan batas pedoman untuk mencapai konsentrasi particulate matter (PM) serendah mungkin. Baku mutu
(55)
69
konsentrasi partikulat 10 mikrometer yang ditetapkan oleh WHO adalah 50 µg/m3 sedangkan baku mutu yang menjadi pedoman di Indonesia tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan standar WHO yaitu sebesar 150 µg/m3.
Menurut Fardiaz (2012), sistem pertahanan pada pernapasan membutuhkan waktu selama 2 jam untuk melakukan mekanisme pembersihan apabila terdapat benda asing di dalam saluran pernapasan terutama dalam bentuk partikel. Pada beberapa bagian sistem pernapasan terdapat bulu-bulu halus (silia) yang bergerak ke depan dan ke belakang bersama-sama mukosa sehingga membentuk aliran yang membawa partikel yang ditangkapnya keluar dari sistem pernapasan. Apabila pajanan terjadi berulang-ulang sementara mekanisme pembersihan belum selesai dilakukan maka akan terjadi gangguan sehingga terjadi penumpukan lendir pada trakeobronkial.
5.1.2 Kadar SO2 di Udara Ambien di Sekitar Fly Over Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan
Hasil pengukuran kadar SO2 pada kedua titik yaitu pada Jalan
Sisingamangaraja arah Tanjung Morawa dan arah Kota Medan diperoleh hasil pengukuran yang lebih tinggi pada sore hari dibandingkan pada pagi hari. Sama halnya dengan PM10, pada sore hari kadar SO2di udara semakin bertambah tinggi
seiring dengan semakin besarnya volume kendaraan yang melintasi jalan raya di sekitar fly oversejak pagi hingga sore hari.
Kadar SO2 pada kedua titik tidak melebihi baku mutu udara ambien
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, baik berdasarkan hasil pengukuran pada pagi hari maupun pada sore hari. Rata-rata hasil pengukuran
(56)
kadar SO2 di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan yaitu 67,48
μg/m3
.
Meskipun kadar SO2 masih dibawah baku mutu, namun paparan yang
terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan terjadinya keluhan gangguan saluran pernapasan. Berdasarkan teori Harianto (2010) yang menjelaskan bahwa dalam 8 jam bekerja seseorang akan menginhalasi 10 m3 udara pernapasan, maka apabila pedagang berdagang di sekitar fly overselama 8 jam dan konsentrasi SO2di udara ambien sebesar hasil pengukuran yang tertinggi
yaitu 67,48 μg/m3, pedagang tersebut akan menginhalasi 670,48 μg/m3gas SO2
setiap harinya. Selain itu WHO (2005) menetapkan batas konsentrasi gas SO2di
udara berdasarkan rata-rata hasil pengukuran selama 24 jam adalah 20 μg/m3 sementara hasil pengukuran di sekitar fly over telah melewati batas ini karena pada umumnya pedagang berada di sekitar fly over selama lebih dari 8 jam dan mengalami paparan selama bertahun-tahun. Hasil Penelitian Sandra (2013) menunjukkan bahwa meskipun paparan gas SO2 dalam konsentrasi yang rendah
dapat menyebabkan gangguan paru pada polisi lalu lintas karena paparan terjadi terus menerus dan adanya paparan dari gas iritan lain seperti NO2 secara
bersamaan.
Menurut Mukono (2008), sifat gas SO2 yang mudah larut dalam air
menyebabkan gas tersebut mudah menjadi asam sehingga menyebabkan terjadinya iritasi pada dinding bronkus. Iritasi pada dinding bronkus menyebabkan sistem pertahanan pada pernapasan akan meningkatkan gerakan silia bersama dengan mukosa. Apabila terjadi pajanan berulang-ulang, produksi lendir akan
(1)
ix
2.4.2 Sumber dan Distribusi NO2... 24
2.4.3 Dampak Pencemaran NO2... 26
2.4.4 Mekanisme Pajanan ke Manusia... 26
2.5 Efek Pencemaran Udara... 27
2.5.1 Efek Umum... 27
2.5.2 Efek terhadap Ekosistem... 28
2.5.3 Efek terhadap Kesehatan... 28
2.5.4 Efek terhadap Tumbuhan dan Hewan ... 29
2.5.5 Efek terhadap Cuaca dan Iklim ... 29
2.5.6 Efek terhadap Sosial Ekonomi ... 30
2.6 Sistem Pernapasan... 30
2.6.1 Organ Pernapasan... 30
2.7 Gangguan Saluran Pernapasan... 32
2.7.1 Gejala Gangguan Saluran Pernapasan ... 33
2.8 Faktor-Faktor yang Memengaruhi timbulnya Gangguan Saluran Pernapasan…... .... 35
2.9 Kerangka Konsep ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
3.1 Jenis Penelitian ... 39
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitin ... 39
3.2.1 Lokasi Penelitian... 39
3.2.2 Waktu Penelitian ... 40
3.3 Populasi dan Sampel ... 40
3.3.1 Populasi ... 40
3.3.2 Sampel... 41
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 41
3.4.1 Data Primer ... 41
3.4.2 Data Sekunder ... 42
3.5 Definisi Operasional ... 42
3.6 Aspek Pengukuran ... 43
3.6.1 Kadar Partikulat 10 mikrometer (PM10), Sulfur Dioksida (SO2), dan Nitrogen Dioksida (NO2)... 43
3.6.2 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan ... 45
3.7 Prosedur Pengukuran Parameter Udara Ambien ... 45
3.8 Teknik Pengolahan Data ... 50
3.9 Metode Analisis Data... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN... 52
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 52
4.1.1 Gambaran Umum Kota Medan ... 52
4.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 52
(2)
4.2.1 Umur ... 54
4.2.2 Jenis Kelamin ... 54
4.2.3 Masa Kerja ... 55
4.2.4 Lama Paparan... 55
4.2.5 Penggunaan Masker Ketika Berdagang... 56
4.3 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan ... 56
4.3.1 Keluhan Batuk Berdahak Responden... 58
4.3.2 Keluhan Sesak Napas Responden ... 58
4.3.3 Keluhan Nyeri Dada Responden... 59
4.4 Hasil Pengukuran Kadar PM10, SO2, dan NO2... 59
4.5 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Karakteristik Responden ... 62
4.5.1 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Umur Responden ... 62
4.5.2 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Jenis Kelamin Responden... 62
4.5.3 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Masa Kerja Responden ... 63
4.5.4 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Lama Paparan Responden... 63
4.5.1 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Penggunaan Masker Ketika Berdagang... 64
BAB V PEMBAHASAN... 65
5.1 Kadar PM10, SO2, dan NO2 di Udara Ambien di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan... 65
5.1.1 Kadar PM10 di Udara Ambien di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan... 67
5.1.2 Kadar SO2di Udara Ambien di Sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 69
5.1.3 Kadar NO2di Udara Ambien di Sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 71
5.2 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 72
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 77
6.1 Kesimpulan ... 77
6.2 Saran... 78 DAFTAR PUSTAKA
(3)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengaruh SO2terhadap Manusia... 22
Tabel 2.2 Sumber Penemaran NOxdi Udara... 24
Tabel 4.1 Distribusi Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Kelompok Umur ... 54 Tabel 4.2 Distribusi Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54 Tabel 4.3 Distribusi Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Masa Kerja ... 55 Tabel 4.4 Distribusi Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Lama Paparan ... 55 Tabel 4.5 Distribusi Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan Penggunaan Masker Ketika Berdagang ... 56 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan yang Dialami Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 57 Tabel 4.7 Distribusi Responden dengan Keluhan Gangguan Saluran
Pernapasan Berdasarkan Lokasi Berdagang Pedagang di Sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan... 57 Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Batuk Berdahak
Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 58 Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Sesak Napas
Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 58 Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Nyeri Dada
Pedagang di sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 59
(4)
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Kadar PM10, SO2, dan NO2 di Sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan pada Pagi dan Sore Hari ... 60 Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Kecepatan Angin, Suhu, dan Kelembaban di
Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan pada Pagi dan Sore Hari... 61 Tabel 4.13 Tabulasi Silang antara Umur Responden dengan Keluhan
Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar Fly Over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 62 Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin Responden dengan
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di sekitar
Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan... 62 Tabel 4.15 Tabulasi Silang antara Masa Kerja Responden dengan Keluhan
Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di Sekitar Fly Over
Jalan Sisingamangaraja Kota Medan ... 63 Tabel 4.16 Tabulasi Silang antara Lama Paparan Responden dengan
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di Sekitar
Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan... 63 Tabel 4.17 Tabulasi Silang antara Penggunaan Masker Ketika Berdagang
dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di Sekitar Fly OverJalan Sisingamangaraja Kota Medan... 64
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Efek Pajanan PM10 1erhadap Saluran Pernapasan...20
Gambar 2.2 Efek Pajanan SO2 1erhadap Saluran Pernapasan...23
Gambar 2.3 Efek Pajanan NO2 1erhadap Saluran Pernapasan...27
Gambar 4.1 Lokasi Peneli1ian di Seki1ar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Ko1a Medan...52
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Denah Lokasi Pengukuran PM10, SO2, dan NO2 di Udara
Ambien Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota
Medan... 79
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 80
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian... 82
Lampiran 4 Master Data... 84
Lampiran 5 Hasil Pengolahan Data ... 87
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ... 92
Lampiran 7 Hasil Uji Laboratorium ... 93
Lampiran 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara... 98