Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di sekitar Fly

72 μgm 3 gas NO 2 setiap harinya. WHO menetapkan batas konsentrasi gas NO 2 di udara sebesar 40 μgm 3 untuk rata-rata setiap tahunnya dan 200 μgm 3 untuk pengukuran selama satu jam. Namun, pedagang di sekitar fly over tidak hanya terpapar dalam waktu satu jam, tetapi pada umumnya lebih dari 8 jam dan setiap harinya terjadi paparan berulang-ulang selama bertahun-tahun. Menurut Mukono 2008, pajanan NO 2 akan menyebabkan terjadinya keradangan pada bronkus. Pemicu terjadinya keradangan adalah karena di dalam saluran pernapasan NO 2 akan terhidrolisis membentuk asam nitrit HNO 2 dan asam nitrat HNO 3 yang bersifat korosif terhadap mukosa permukaan saluran napas. Terjadinya peradangan pada bronkus menyebabkan mekanisme pembersihan silia menurun sehingga infeksi pada bronkus semakin meningkat. Infeksi pada bronkus juga memicu timbulnya rasa nyeri pada dada. Efek terjadinya keluhan gangguan saluran pernapasan akibat NO 2 juga dikarenakan adanya paparan dari berbagai gas polutan sekaligus, terutama gas-gas yang sangat berkontribusi terhadap terjadinya keluhan gangguan saluran pernapasan seperi PM 10, SO 2 dan NO 2 .

5.2 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di sekitar Fly

Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa jumlah responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah sebanyak 43 orang 61,4 dengan jumlah pedagang yang mengalami masing-masing keluhan gangguan saluran pernapasan adalah sebanyak 36 orang 83,7 untuk yang Universitas Sumatera Utara 73 mengalami batuk berdahak, 28 orang 65,1 yang mengalami sesak napas, dan 15 orang 34,9 yang mengalami keluhan nyeri dada. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 17 orang 70,8. Menurut Guyton 1997 dengan bertambahnya umur semakin bertambah pula gangguan yang terjadi karena secara fisiologis dengan bertambahnya umur maka kemampuan organ- organ tubuh akan mengalami penurunan secara alamiah karena adanya proses degenerasi sel-sel tubuh. Semakin bertambahnya umur fungsi metabolisme tubuh semakin menurun sehingga mempengaruhi kinerja otot-otot manusia termasuk otot-otot pernapasan yang akan berkurang 20 setelah usia 40 tahun termasuk dalam hal ini akan berdampak pada gangguan fungsi paru. Kondisi seperti ini akan bertambah buruk dengan keadaan lingkungan yang berdebu dan faktor-faktor lain. Hasil penelitian Sandra 2013, diketahui bahwa umur dan kadar SO 2 yang dihirup polisi lalu lintas setiap hari memengaruhi keluhan gangguan saluran pernapasan dan fungsi paru polisi lalu lintas. Berdasarkan jenis kelamin responden, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 39 orang 72,2. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan mengalami gangguan saluran pernapasan akibat paparan gas pencemar di udara. Menurut Guyton 1997, volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25 persen Universitas Sumatera Utara 74 lebih kecil daripada laki-laki. Kapasitas rata-rata pria dewasa muda kira-kira 4,6 liter dan pada wanita dewasa muda kira-kira 3,1 liter. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan sebagian besar terjadi pada pedagang yang telah berdagang selama 1-10 tahun yaitu sebanyak 24 orang 66,7. Hal ini dikarenakan semakin lama responden berdagang di sekitar fly over yang merupakan jalan raya padat lalu lintas, menyebabkan pedagang mengalami paparan yang berulang-ulang selama bertahun-tahun, meskipun terdapat beberapa responden yang telah berdagang dalam periode waktu yang lebih lama, yaitu selama 20 tahun. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor lain. Menurut soemirat 1994, faktor-faktor yang dapat menentukan terjadinya efek atau keluhan pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu tergantung pada dosis yang diterima tubuh, perlakuan tubuh terhadap zat tersebut, banyaknya zat yang dapat diabsorbsi, luasnya distribusi zat dalam tubuh, toleransi tubuh terhadap zat tersebut, sensitivitas tubuh terdahap zat tersebut, dapat atau tidaknya zat tersebut berakumulasi di dalam tubuh serta banyaknya zat yang dapat dikeluarkan oleh tubuh. Menurut Anderson dalam Mukono 2008, periode paparan yang lama dapat menyebabkan timbulnya keluhan pernapasan. Keluhan gangguan saluran pernapasan lebih banyak terjadi pada paparan selama beberapa tahun daripada keluhan akibat paparan gas selama 3 bulan. Berdasarkan lama paparan, menunjukkan bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan sebagian besar terjadi pada pedagang yang berdagang selama 8 jam Universitas Sumatera Utara 75 dalam sehari yaitu sebanyak 38 orang 65,5. Semakin lama jam berdagang responden menyebabkan pedagang semakin berpotensi untuk mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan karena terjadinya paparan yang berulang-ulang dalam sehari. Menurut Ware dalam Mukono 2008, paparan kronis udara yang tercemar akan meningkatkan morbiditas, terutama timbulnya gejala penyakit saluran pernapasan dan menurunnya fungsi paru. Selama 8 jam responden yang berdagang di dekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan tidak hanya terpapar oleh partikulat, tetapi juga gas iritan lain yaitu SO 2 dan NO 2 . Berdasarkan penggunaan masker ketika berdagang, menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan tidak menggunakan masker ketika berdagang, yaitu sebanyak 41 orang 94,3. Hasil penelitian Mengkidi 2006 menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan gangguan fungsi paru. Penggunaan APD merupakan faktor protektif untuk terjadi gangguan fungsi paru. Masker berfungsi untuk melindungi debu ataupun partikel-partikel yang lebih besar yang masuk ke dalam pernapasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu. Keluhan gangguan saluran pernapasan juga dialami oleh responden yang menggunakan masker ketika berdagang. Sebanyak 2 orang 50 pedagang dari jumlah seluruh pedagang yang menggunakan masker, tetap mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan. Hal ini dikarenakan masker berfungsi untuk mengurangi resiko terjadinya keluhan gangguan saluran pernapasan akibat zat pencemar di udara terutama partikel, tetapi tidak sepenuhnya menghalangi Universitas Sumatera Utara 76 masuknya zat pencemar di udara ke dalam saluran pernapasan. Selain itu, masker juga efektif untuk mengurangi pajanan partikel debu di udara ke dalam tubuh namun tetap tidak bisa menghalangi masuknya zat pencemar berupa gas seperti SO 2 dan NO 2 di udara ke dalam saluran pernapasan. Upaya yang paling baik dilakukan adalah dengan mengurangi paparan. Menurut WHO 2013 beban polusi udara pada kesehatan signifikan bahkan pada konsentrasi yang relatif rendah. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kualitas udara yang efektif untuk mengurangi risiko kesehatan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah melalui pengaturan standar kualitas udara dan batas emisi, dan perubahan struktural seperti mengurangi konsumsi energi terutama yang berasal dari sumber pembakaran, mengubah moda transportasi, dan perencanaan penggunaan lahan. Universitas Sumatera Utara 77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Hasil pengukuran kadar PM 10 , SO 2 , dan NO 2 di udara ambien sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan yang tertinggi adalah pada Jalan Sisingamangaraja arah Kota Medan yaitu pada pengukuran yang dilakukan sore hari. Hasil pengukuran di titik ini adalah 89 μgm 3 untuk kadar PM 10 , 91,48 μgm 3 untuk kadar SO 2 , dan 107,06 μgm 3 untuk kadar NO 2 . Adapun rata-rata hasil pengukuran pada kedua titik berdasarkan hasil pengukuran pada pagi dan sore hari adalah 71,72 μgm 3 untuk kadar PM 10 , 67,48 μgm 3 untuk kadar SO 2 , dan 51,49 μgm 3 untuk kadar NO 2 . 2. Hasil pengukuran kadar PM 10 , SO 2 dan NO 2 di udara ambien sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja di kedua titik baik pada pagi maupun sore hari, masih berada dibawah baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999. 3. Sebanyak 24 responden 34,3 berusia 41-50 tahun dengan sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 54 orang 77,1. Responden yang berdagang selama 1-10 tahun sebanyak 36 orang 51,4 dan responden berdagang selama 8 jam dalam sehari sebanyak 58 orang 82,9. Responden yang tidak menggunakan masker ketika berdagang sebanyak 66 orang 94,3. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

5 74 126

Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016

0 0 17

Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016

0 0 8

Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016

0 0 30

Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016

0 0 3

Gambaran Kadar PM10, SO2, dan NO2 dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2016

0 0 21

Lampiran KUESIONER ANALISA KADAR CO DAN NO2 DI UDARA DAN KELUHAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR SANGKUMPAL BONANG KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2013

0 0 17

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

1 0 7

Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 17