Hasil tabulasi silang diatas menunjukkan bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan sebagian besar terjadi pada pedagang yang berdagang selama 8 jam
dalam sehari yaitu sebanyak 38 orang 65,5.
4.5.5 Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Berdasarkan Penggunaan
Masker Ketika berdagang
Adapun responden yang memiliki keluhan gangguan saluran pernapasan berdasarkan penggunaan masker ketika berdagang dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Tabulasi Silang antara Penggunaan Masker Ketika Berdagang dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pedagang di
sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan No
Penggunaan Masker
Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Ya
Tidak Jumlah
1 Ya
2 50
2 50
4 100
2 Tidak
41 62,1
25 37,9
66 100
Jumlah 43
61,4 27
38,6 70
100
Dari hasil tabulasi silang di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan, tidak
menggunakan masker ketika berdagang, yaitu sebanyak 41 orang 62,1.
Universitas Sumatera Utara
65
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kadar PM
10
, SO
2
, dan NO
2
di Udara Ambien di Sekitar Fly Over Jalan Sisingamangaraja Kota Medan
Berdasarkan hasil penelitian kadar PM
10
, SO
2
, dan NO
2
tidak melebihi baku mutu pada kedua titik, baik berdasarkan hasil pengukuran pada pagi hari
maupun pada sore hari. Rata-rata hasil pengukuran kadar PM
10
, SO
2
, dan NO
2
pada pagi hari yaitu 62 μgm
3
untuk PM
10
, 55,33 μgm
3
untuk SO
2
, dan 30,29 μgm
3
untuk NO
2
. Kemudian, pada sore hari diperoleh rata-rata hasil pengukuran yaitu 80,5
μgm
3
untuk kadar PM
10
, 79,6 μgm
3
untuk kadar SO
2
, dan 72,69 μgm
3
untuk kadar NO
2
. Konsentrasi zat pencemar di udara dipengaruhi oleh suhu, kecepatan
angin, kelembaban, dan curah hujan. Konsentrasi zat pencemar di udara dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu, kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan. a.
Suhu Adapun suhu di sekitar fly over Jalan Sisingamangaraja berada pada
rentang 31°C - 33°C. Menurut Depkes RI yang dikutip dalam Junaidi 2002 suhu udara dapat memengaruhi konsentrasi zat pencemar di udara. Suhu udara yang
tinggi menyebabkan udara semakin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi semakin rendah. Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin
padat sehingga konsentrasi pencemar di udara semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara