Tim Koordinasi Raskin Kecamatan Laki-laki

1. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan program Raskin di KabupatenKota. 2. Penetapan Pagu Raskin Kecamatan. 3. Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar RT-PM. 4. Penyusunan petunjuk teknis Juknis pelaksanaan program Raskin di KabupatenKota. 5. Sosialisasi program Raskin di wilayah KabupatenKota. 6. Perencanaan penyaluran Raskin. 7. Penyelesaian HTR dan administrasi. 8. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Raskin di Kecamatan, DesaKelurahanpemerintah setingkat. 9. Penanganan pengaduan. 10. Pembinaan terhadap pelaksanaan. d Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota terdiri dari penanggungjawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang lainnya seperti perencanaan, pelaksanaan distribusi, monev, dan pengaduan masyarakat, yang ditetapkan dengan keputusan BupatiWalikota. Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota terdiri dari unsur- unsur instansi terkait ditingkat KabupatenKota antara lain Setda, Bappeda, BadanDinasLembaga yang berwenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial¸Badan Pusat Statistik, BadanDinasKantor yang berwenang dalam ketahanan pangan, DivreSub-DivreKansilog Perum BULOG, dan lembaga lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

4. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

Camat sebagai penanggungjawab ditingkat Kecamatan bertanggungjawab atas pelaksanaan distribusi Raskin, penyelesaian pembayaran HPB, dan administrasi distribusi raskin diwilayahnya. Untuk penyelenggaraan program Raskin tersebut, Camat membentuk Tim Koordinasi Raskin sebagai berikut: a Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah pelaksana program Raskin di Kecamatan, yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Universitas Sumatera Utara b Tugas Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, sosialisasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program Raskin serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dibantu oleh TKSK dalam pendampingan pelaksanaan program Raskin di Kecamatan dan DesaKelurahan. c Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan memiliki fungsi sebagai berikut, antara lain: 1. Perencanaan distribusi program Raskin di Kecamatan. 2. Sosialisasi Raskin di wilayah Kecamatan. 3. Pendistribusian Raskin. 4. Penyelesaian HTR dan administrasi. 5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Raskin di DesaKelurahanPemerintahan setingkat. 6. Pembinaan terhadap pelaksana distribusi Raskin di DesaKelurahanPemerintahan setingkat. 7. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota, termasuk pelaporan hasil pemutakhiran data dari tingkat DesaKelurahan dan pelaporan realisasi penyaluran Raskin dari pelaksana distribusi Raskin kepada RTS-PM. d Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari penanggungjawab yaitu Camat, ketua yaitu Sekretaris Kecamatan, sekretaris yaitu Kasi Kesejahteraan Sosial, dan anggota terdiri dari Aparat Kecamatan, Koordinator Statistik Kecamatan KSK, anggota Satker Raskin dan pihak terkait yang dianggap perlu.

5. Pelaksana Distribusi Raskin di DesaKelurahan

Kepala DesaLurah sebagai penanggungjawab ditingkat DesaKelurahan bertanggungjawab atas pelaksanaan distribusi Raskin, penyelesaian pembayaran HPD dan administrasi distribusi Raskin diwilayahnya. Untuk pelaksanaan distribusi Raskin tersebut, Kepala DesaLurah dapat memilih dan menetapkan salah satu dari tiga alternatif pelaksana distribusi Raskin antara lain Kelompok Kerja Pokja, Warung Desa Wardes, dan Kelompok Masyarakat Pokmas. Pembentukan Kelompok Masyarakat dan Warung Desa duatur dalam Pedoman Teknis tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedum Raskin. Universitas Sumatera Utara a Kedudukan Pelaksana Distribusi Raskin berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala DesaLurah. b Tugas Tim Koordinasi Raskin memiliki tugas memeriksa, menerima, dan menyerahkan beras, menerima uang pembayaran HTR, dan menyelesaikan administrasi. c Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Pemeriksaan dan penerimaanpenolakan Raskin dari Perum BULOG di Titik Distribusi. Untuk DesaKelurahanPemerintahan setingkat yang Titik Distribusinya tidak berada di DesaKelurahanPemerintahan setingkat, maka petugas yang memeriksa dan menerimamenolak Raskin diatur dalam Petunjuk Teknis Juknis. 2. Pendistribusian dan penyerahan Raskin kepada RTS-PM yang terdapat dalam DPM-1 di Titik Bagi. 3. Penerimaan HTR Raskin dari RTS-PM secara tunai untuk disetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk oleh Perum BULOG. Apabila tidak tersedia fasilitas perbankan maka dapat disetor langsung secara tunai kepada Perum BULOG. 4. Penyelesaian administrasi penyaluran Raskin yaitu penandatanganan Berita Acara Serah Terima BAST beras di Titik Distribusi. 5. Membuat daftar realisasi penjualan beras sesuai dengan model DPM-2 dan melaporkan ke Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab ini, penulis akan menyajikan secara deskripsi dari data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab pada bab ini adalah bagaimana proses Implementasi Program Raskin Beras Miskin di Desa Lingga Raja I, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder. Data-data tersebut berupa pernyataan-pernyataan dari para informan mengenai permasalahan yang diteliti. Data-data yang diperoleh melalui wawancara tersebut akan disajikan dalam bentuk kutipan dari tanggapan para informan. Sedangkan tabel frekuensi akan digunakan untuk mengetahui spesifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh responden yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anggota keluarga. Daftar wawancara dalam penelitian ini terdiri dari dua kategori, yaitu daftar wawancara untuk informan kunci, yang terdiri dari Kepala Desa dan Kepala Dusun V, dan daftar wawancara untuk informan utama yaitu masyarakat penerima manfaat Raskin. Adapun data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

4.1 Identitas Informan

Penyajian data identitas informan bertujuan untuk mengidentifikasi ciri- ciri khusus yang dimiliki informan, sehingga memudahkan penulis dalam mengadakan analisis penelitian nantinya. Penulis menentukan jumlah informan dengan cara teknik snowball sampling atau teknik sampling bola salju. Teknik sampling bola salju yaitu teknik penarikan sampel yang pada awalnya sangat kecil jumlahnya, lalu kemudian jumlah responden semakin banyak. Penulis terjun kelapangan dengan jumlah informan sebanyak 14 orang, dengan pembagian sebagai berikut: 1. Informan kunci sebanyak 2 orang, yaitu Kepala Desa dan Kepala Dusun V di Desa Lingga Raja I. Universitas Sumatera Utara 2. Informan utama sebanyak 7 orang masyarakat yang menerima beras Raskin di Desa Lingga Raja I. 4.1.1 Identitas Informan Kunci Tabel 4.1.1.1 Identitas Informan Kunci No. Nama Jenis Kelamin Jabatan Waktu Wawancara 1. Oloan Lingga Laki-laki Kepala Desa Senin, 22 Februari 2016 Pukul 10.00 WIB 2. Sukiman Lingga Laki-Laki Kepala Dusun V Rabu, 24 Februari 2016 Pukul 13.00 WIB Sumber: Hasil Penelitian 2016 4.1.2 Identitas Informan Utama Tabel 4.1.2.1 Distribusi Data Informan Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki

2 28,57

2. Perempuan