Menurut Edward, ada dua karakteristik yang dapat mendongkrak kinerja struktur birokrasiorganisasi kearah yang lebih baik, yaitu dengan
melakukan:
1 Standard Operating
Prosedures SOPs; adalah suatu kegiatan rutin yang memungkinkan para pegawai pelaksana kebijakanadministratorbirokrat untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatannya setiap hari sesuai dengan standar yang ditetapkan atau standar minimum yang dibutuhkan.
2 Fragmentasi; adalah upaya
penyebaran tanggungjawab kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas pegawai diantara beberapa unit kerja.
3. Model Implementasi Kebijakan menurut Merilee S. Grindle
Keberhasilan implementasi kebijakan menurut Merilee S. Grindle dalam Sumarsono 2009:19 dipengaruhi dua variabel besar, yaitu:
a Variabel isi kebijakan content of policy, mencakup: 1. Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran termuat dalam isi kebijakan;
2. Jenis manfaat yang diterima oleh kelompok sasaran; 3. Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan;
4. Apakah letak program sudah tepat; 5. Apakah sebuah kebijakan telah menyebut implementornya dengan rinci;
dan 6. Apakah sebuah program didukung oleh sumber daya yang memadai.
b Variabel lingkungan implementasi context of implementation, mencakup: 1. Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh
para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan; 2. Karakteristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa; dan
Universitas Sumatera Utara
3. Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.
1.5.3 Beras Untuk Keluarga Miskin RASKIN 1.5.3.1 Pengertian Raskin
Program Raskin Program Penyaluran Beras Untuk Keluarga Miskin adalah sebuah program pemerintah. Program terebut adalah sebuah upaya untuk
mengurangi beban pengeluaran dari rumah tangga miskin sebagai bentuk dukungan dalam meningkatkan ketahanan pangan dengan memberikan
perlindungan sosial beras murah dengan jumlah maksimal 15 kg perrumah tangga miskin perbulan dengan masing-masing seharga Rp. 1.600,00 per kg netto dititik
distribusi. Program ini mencakup di seluruh Provinsi, sementara tanggungjawab pendistribusian beras dari gudang sampai titik distribusi di kelurahan dipegang
oleh Perum Bulog. Istilah-istilah yang digunakan dalam petunjuk teknis antara lain:
1.
BAST adalah Berita Acara Serah Terima Beras Raskin berdasarkan SPA dari BupatiWalikota atau pejabat yang ditunjuk, yang ditandatangani Satker Raskin
dan Pelaksana Distribusi.
2.
DPM-1 adalah Model Daftar Penerima Manfaat Raskin di DesaKelurahan setelah dilakukan pemutakhiran data RTS-PM yang bersumber dari Basis Data Terpadu
untuk Program Raskin 2014 melalui mekanisme MudesMuskel.
3.
DPM-2 adalah Model Daftar Penyaluran Raskin di DesaKelurahan.
4.
Kelompok Kerja Pokja adalah sekelompok masyarakat yang terdiri dari aparat DesaKelurahan dan beberapa orang yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala
DesaLurah sebagai Pelaksana Distribusi Raskin.
5.
Kelompok Masyarakat Pokmas adalah lembaga masyarakat danatau kelompok masyarakat di DesaKelurahan yang ditetapkan oleh Kepala DesaLurah sebagai
Pelaksana Distribusi Raskin.
6.
Tim Koordinasi Program Raskin tingkat Provinsi adalah tim koordinasi yang ditetapkan berdasarkan keputusan Gubernur dan terdiri dari unsure pemerintah
daerah Provinsi Biro Sarana Perekonomian, Biro Bina Produksi, BPMD, Bappeda, Badan Pusat Statistik BPS BKKBN, Prum Bulog, Divisi Regional,
Kepolisian¸Kejaksaan, serta Stakeholders yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
7.
Tim Koordinasi Divisi Regional Divre Provinsi adalah satuan kerja Perum Bulog Divre Provinsi yang dibentuk Kadivre yang bertugas dan bertanggungjawab
mengkoordinasi dalam pelaksanaan Program Raskin di Sub Divre.
8.
Satker Raskin adalah satuan kerja Perum Bulog Sub Divre yang dibentuk Kasub Divre yang bertugas dan bertanggungjawab mengangkut beras dari gudang Perum
Bulog sampai dengan titik distribusi dan menyerahkan kepada pelaksana distribusi.
9.
Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah tim yang dibentuk ditingkat Kecamatan yang dipimpin oleh Camat sebagai ketua, yang beranggotakan unsur Kecamatan,
Polsek, Pengelola Program KB kecamatan, dan Koordinator Sensus Kecamatan KSK yang bertugas mengkoordinir pelaksanaan Program Raskin di Kecamatan.
10.
Pelaksana Distribusi adalah Kelompok Kerja Pokja dititik distribusi yang dibentuk berdasarkan musyawarah DesaKelurahan yang ditetapkan dengan
keputusan Kepala DesaLurah, terdiri dari Aparat DesaKelurahan, Lembaga Masyarakat, dan unsur-unsur masyarakat yang bertugas dan bertanggungjawab
mendistribusikan Raskin kepada penerima manfaat Raskin.
11.
Petunjuk Pelaksanaan Juklak adalah panduan pelaksanaan program Raskin di tingkat Provinsi yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai
penajaman dari Pedoman Umum Raskin.
12.
Petunjuk Teknis Juknis adalah panduan pelaksanaan program Raskin di tingkat KabupatenKota yang disusun sesuai dengan situasi dan kondis setempat sebagai
penajaman dari Pedum Raskin dan Juklak Raskin.
13.
Titik Bagi adalah fasilitas publik di DesaKelurahan yang ditetapkan sebagai tempat atau lokasi penyerahan beras Raskin dari Pelaksana Distribusi Raskin
kepada RTS-PM termasuk Warung Desa Wardes. Fasilitas publik termasuk dan tidak terbatas pada: Kantor DesaLurah, Koperasi, Koramil, Sekolah, dan tempat-
tempat lain yang disepakati oleh masyarakat.
14.
Titik Distribusi adalah tempat atau lokasi penyerahan beras oleh Satuan Kerja Satker Raskin Sub Divre kepada pelaksana distribusi di DesaKelurahan yang
dapat dijangkau penerima manfaat Raskin atau lokasi lain yang ditetapkan atas dasar kesepakatan secara tertulis antara Pemerintah Daerah dan Sub Divre.
15.
Rumah Tangga Miskin RTM adalah penerima manfaat program Raskin di DesaKelurahan sesuai hasil pendataan Sosial Ekonomi dengan kategori sangat
miskin, miskin, dan sebagian hampir miskin.
16.
Musyawarah DesaKelurahan adalah forum komunikasi di tingkat DesaKelurahan untuk menetapkan RTM yang berhak menerima Raskin.
Universitas Sumatera Utara
17.
Kualitas Beras Raskin adalah beras medium hasil pengadaan Perum BULOG sesuai dengan Inpres Kebijakan Perberasan yang berlaku dan kemasan Beras
Raskin adalah kemasan yang berlogo BULOG dengan kuantum 15 kgkarung danatau 50 kgkarung.
18.
Unit Pengaduan Masyarakat UPM adalah lembaga yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur di Provinsi dan Keputusan BupatiWalikota di
KabupatenKota yang berfungsi menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung termasuk media cetak dan
elektronik.
1.5.3.2 Tujuan, Sasaran, dan Manfaat Program RASKIN 1. Tujuan