Tahapan Kebijakan Publik Kebijakan Publik .1 Pengertian Kebijakan Publik

rencana pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Sedangkan publik biasa diartikan sebagai umum, masyarakat, ataupun Negara. Menurut Woll 1966, kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan kebijakan publik terdapat tiga tingkat pengaruh sebagai implikasi dari tindakan pemerintah tersebut yaitu: a adanya pilihan kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh politisi, pegawai pemerintah atau yang lainnya yang bertujuan menggunakan kekuatan publik untuk mempengaruhi kehidupan masyarakat, b adanya output kebijakan, dimana kebijakan yang diterapkan pada level ini menuntut pemerintah untuk melakukan pengaturan, penganggaran, pembentukan personil, dan membuat regulasi dalam bentuk program yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, c adanya dampak kebijakan yang merupakan efek pilihan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Menurut Carl I. Friederick 1963:79 kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan ancaman dan peluang yang ada. Sedangkan W. Wilson dalam bukunya Parsons 2008:15 memaknai kebijakan publik sebagai seperangkat aksi atau rencana yang mengandung tujuan politik yang berbeda dengan makna “administration”. Kata policy mengandung makna kebijakan sebagai rationale, sebuah manifestasi dari penilaian yang penuh pertimbangan. Dari defenisi-defenisi yang tertera diatas, maka dapat disimpulkan, kebijakan publik adalah serangkaian pedoman dan dasar rencana yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ada didalam kehidupan masyarakat dengan hubungan yang mengikat. Jadi, kebijakan publik berpusat pada penyelesaian masalah yang sudah nyata.

1.5.1.2 Tahapan Kebijakan Publik

Proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan didalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat politis. Aktivitas politis tersebut dijelaskan sebagai proses pembuatan kebijakan dan Universitas Sumatera Utara divisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur menurut urutan waktu: penyusunan agenda kebijakan, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan Willian N. Dunn, 2003. Sedangkan aktivitas perumusan masalah, peramalan, rekomendasi kebijakan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan adalah aktivitas yang lebih bersifat intelektual. Kebijakan publik memiliki tahapan yang cukup kompleks karena memiliki banyak proses dan variable. Menurut Willian Dunn 1998, tahap-tahap kebijakan publik adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Agenda Agenda Setting Agenda Setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam relaitas kebijakan publik. Dalam proses inilah kebijakan publik memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertaruhkan. Pada hakekatnya permasalahan ditemukan melalui proses problem structuring. Menurut Willian N. Dunn problem structuring memiliki empat fase yaitu pencarian masalah, pendefenisian masalah, spesifikasi masalah, dan pengenalan masalah. Sedangkan teknik yang dapat dilakukan untuk merumuskan masalah adalah analisis batasan masalah, analisis klarifikasi, analisis hierarki dan brainstorming, analisis multi perspektif, analisis asumsional serta pemerataan argumentasi. 2. Formulasi Kebijakan Policy Formulation Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tersebut didefenisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang sudah ada. Sama halnya dengan kesulitan suatu masalah untuk masuk kedalam agenda kebijakan. Dalam tahap perumusan kebijakan, masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. 3. Adopsi Kebijakan Policy Adoption Universitas Sumatera Utara Alternatif kebijakan yang diadopsi dari mayoritas legislative, konsenus diantara direktur lembaga, atau keputusan peradilan. Tahap adopsi kebijakan merupakan tahap untuk menentukan pilihan kebijakan melalui dukungan dari para stakeholders atau pelaku yang terlibat. Tahap ini dilakukan setelah melalui proses rekomendasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Mengidentifikasi alternatif kebijakan policy alternatif yang dilakukan pemerintah untuk merealisasikan masa depan yang diinginkan dan merupakan langkah terbaik dalam upaya mencapai tujuan tertentu bagi kemajuan masyarakat luas. b Pengidentifikasian kriteria-kriteria tertentu dan terpilih untuk menilai alternatif yang akan direkomendasikan. c Mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut dengan menggunakan kriteria- kriteria yang relevan tertentu agar efek positif alternatif kebijakan tersebut lebih besar daripada efek negatif yang akan terjadi. 4. Implementasi Kebijakan Policy Implementation Pada tahap ini suatu kebijakan telah dilaksanakan oleh birokrasi pemerintah tertentu dengan memobilisasikan sumber dana dan sumber daya lainnya teknologi dan manajemen, dan pada tahap ini monitoring dapat dilakukan. Menurut Patton dan Sawicki bahwa implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk mengorganisir, menginterpretasikan, dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Tahapan implementasi merupakan peristiwa yang berhubungan dengan apa yang terjadi setelah suatu perundang-undangan ditetapkan dengan memberikan otoritas pada suatu kebijakan dengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur. Dengan demikian tugas implementasi kebijakan sebagai suatu penghubung yang memungkinkan tujuan-tujuan kebijakan mencapai hasil melalui aktivitas atau kegiatan dari program pemerintah. 5. Evaluasi Kebijakan Policy Evaluation Universitas Sumatera Utara Secara umum, evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi, dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan demikian, evaluasi kebijakan meliputi tahap perumusan masalah-masalah kebijakan, program- program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan. Menurut Dunn, evaluasi kebijakan mengandung arti yang berhubungan dengan penerapan skala penilaian terhadap hasil kebijakan dan program yang dilakukan. 1.5.2 Implementasi Kebijakan 1.5.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan