Uji Validitas dan Reliabilitas Teknik Analisis .1 Statistik Deskriptif

46 jawaban koesioner dari responden yang akan dikirim secara langsung kepada auditor dari beberapa KAP di Medan. Data sekunder adalah data yang sudah ada atau tersedia dari sumber – sumber tertentu. Adapun pada penelitian ini untuk variabel peer review, audit tenur, ukuran KAP dan kompetensi auditor menggunakan data primer.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode kuesioner, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden auditor pada KAP di Medan. Kuesioner akan disebarkan ke seluruh auditor yang bekerja di KAP yang aktif di kota Medan sebanyak 105 eksemplar untuk 21 KAP dimana masing – masing KAP sebanyak 5 eksemplar. Pengukuran variabel-variabel menggunakan instrumen berbentuk pertanyaan tertutup dengan jumlah pertanyaan sebanyak 27 pertanyaan.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrument kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur Umar, 2002. Jika periset menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir. Korelasi yang digunakan adalah Person Product Moment. Harga koefisien korelasi yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan harga koefisien korelasi pada tabel dengan tingkat signifkansi alpha 5. Kriteria Universitas Sumatera Utara 47 pengujian suatu instrument kuesioner dinyatakan valid apabila koefisien korelasi r lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan bahwa butir pernyataan tersebut valid atau sah. Jika sebaliknya, koefisien korelasi r lebih kecil dari r tabel, maka butir pernyataan dinyatakan invalid dan harus dihapus. Jika alat ukur telah dinyatakan valid, tahap selanjutnya realibilitas alat ukur tersebut harus diuji. Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama Umar, 2002. Suatu alat ukur dikatakan memiliki realibilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil ajeg sehingga dapat diandalkan dependability dan dapat digunakan untuk meramalkan predictability Sudarmanto, 2013. Selain itu, realibilitas menguji konsistensi kuisioner atau stabilitas kuisioner jika digunakan dari waktu ke waktu. Reliabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel Ghozali, 2005. 3.7 Teknik Analisis 3.7.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai varaibel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan berupa : frekuensi, tendensi sentral rata – rata, median, modus, dispersi deviasi standar, variance dan pengukur – pengukur bentuk measures of shape Erlina, 2011. Universitas Sumatera Utara 48 Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain : jabatan, lama pengalaman kerja, keahlian khusus, lama menekuni keahlian khusus tersebut, latar belakang pendidikan, serta gelar profesional lain yang menunjang bidang keahlian. Alat analisis data ini disajikan dengan mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam hal agar model regresi dalam penelitian ini memenuhi kriteria BLUE Best Linier Unbias Estimate maka perlu dilakukan uji asumsi klasik yang mencakup uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normallitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik Indah, 2010. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mellihat normal probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal Ghozali, 2005. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar Universitas Sumatera Utara 49 disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolineatitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen Erlina, 2011. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflasing Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF = 10 dan nilai tolerance = 0,1. untuk melihat variabel bebas dimana saja salinng berkorelasi adalah dengan metode menganalisis matriks korelasi antar variabel bebas. Korelasi yang kurang dari 0,05 menandakan bahwa variabel bebas tidak terdapat multilinearitas yang serius Ghozali,2005.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali,2005. Pengujian ada atau tidak adanya heteroskedasititas dalam penelitian ini adalah dengan Universitas Sumatera Utara 50 cara melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residunya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y maka terjadi homoskedastisitas Ghozali, 2005.

3.8 Model Regresi linier Berganda