21
Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua fase yang terpisah, yaitu pencapaian kompetensi profesional dan
pemeliharaan Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum
yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subyek – subyek yang relevan, dan pengalaman
kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembanngan normal bagi anggota. Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen
untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota.
Kekuatan sumber daya manusia pada kualitas audit di KAP berpengaruh signifikan berbeda dengan KAP lainnya Chen et al , 2009.
DeAngelo 1981 Francis and Wilson 1988 and Defond 1922 dalam Chen et al 2013, meyakini bahwa kualitas auditor akan meningkat
dengan pendidikan, pengalaman dan pelatihan dalam KAP. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan
pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang auditor untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini hasil penelitian terdahulu mengenai kualitas audit disajikan pada tabel 2.1.
No. Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1.
Anantharaman 2007
Variabel Independen : Opini peer review,
ukuran KAP reviewer, dan Pemilihan KAP
reviewer Variabel Dependen :
Kualitas Audit Peer Review tidak efektif
sebagai indikator objektif dari kualitas audit
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
22 2.
Casterella et all 2009
Variabel Independen : Peer Review, Litigation
Risk Variabel Dependen :
Audit Quality Laporan
Peer Review dibawah sistem regulator
mandiri AICPA memberikan tanda yang dapat diyakini
sebagai kualitas aktual dari KAP.
3.
Wulandari, dkk 2014
Variabel Independen : Pengalaman,
Pengetahuan, Audit Tenure, Peer Review
Variabel Dependen Kualitas Audit
Pengalaman, Pengetahuan auditor dan Peer Review
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit,
sedangkan audit tenure tidak berpengaruh signifkan
terhadap kualitas audit.
4.
Sinaga dan Ghozali 2012
Variabel independen: Audit tenure, ukuran Kap
Dan ukuran perusahaan klien
Variabel dependen : Opini Going Concern
Audit Tenure tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang
diproksikan dengan opini going concern, Ukuran KAP,
Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas audit yang diproksikan dengan opini
going concern
5.
Giri, 2010 Variabel Independen :
Audit Tenur, Reputasi KAP
Variabel Dependen : Kualitas Audit
Variabel Tenur berpengaruh negatif signifikan terhadap
kualitas audit, sedangkan variabel reputasi berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap kualitas audit.
6.
Carey and Simnett 2006
Variabel Independen : Long Tenure Audit
Tenure Variabel Dependen :
Opini Going Concern, Earning Management,
Abnormal Working Capital Accruals
Audit tenure berpengaruh signifikan positif terhadap
kualitas audit yang diproksikan dengan opini
going concern, dan Earning Management
sedangkan Audit tenure berpengaruh
negatif terhadap kualitas yang diproksikan
dengan abnormal working capital
Universitas Sumatera Utara
23
accrual.
7.
Septriani, 2012
Variabel Independen : Pengetahuan,
Audit Tenure, Peer Review,
Persaingan dan Ukuran KAP, Fee Audit, dan
Jasa Non Audit Variabel Dependen :
Kualitas Audit Pengetahuan, Audit Tenure,
Peer Review, Persaingan dan Ukuran KAP, Fee Audit, dan
Jasa Non Audit berpengaruh signifikan positif terhadap
kualitas audit
8.
Indah 2010 Variabel Independen :
Pengetahuan, Audit
Tenure, Peer Review, dan Jasa Non Audit,
tekanan dari klien Variabel Dependen :
Pengalaman, Kualitas Audit
Pengalaman, pengetahuan dan peer review berpengaruh
positif terhadap kualitas audit, sedangkan audit tenure,
jasa non audit dan tekanan dari klien berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit
9.
Dong Yu, 2007
Variabel Independen : Big 4 Office Size
Variabel Dependen : Audit Quality Opini
Going Concern, Accruals, Earning
bencmark Ukuran KAP berpengaruh
positif terhadap kualitas audit.
10.
Irawati 2011 Variabel Independen :
Kompetensi Auditor, Independensi Auditor
Variabel Dependen : Kualitas Audit
Independen berpengaruh positif terhadap Kualitas
Audit, sedangkan Kompetensi berpengaruh terhadap
Kualitas Audit.
Anantharaman dalam penelitiannya yang berjudul How Objective is Peer review 2007 meneliti seberapa objektif peer review dalam mempengaruhi
kualitas audit dari suatu KAP. Anantharaman menggunakan opini peer review baik AICPA American Institute of Certified Public Accountant maupun PCAOB
Public Company Accounting Oversight Board dengan memberikan skor 1 untuk KAP yang menerima opini clean dari AICPA American Institute of Certified
Universitas Sumatera Utara
24
Public Accountant, skor 0 untuk KAP yang menerima opini clean baik dari AICPA American Institute of Certified Public Accountant maupun PCAOB
Public Company Accounting Oversight Board dan tidak menerima opini clean dari AICPA American Institute of Certified Public Accountant maupun PCAOB
Public Company Accounting Oversight Board, skor -1 untuk KAP yang tidak menerima opini clean dari AICPA American Institute of Certified Public
Accountant tapi menerima dari PCAOB Public Company Accounting Oversight Board. Variabel lainnya yaitu karakteristik reviewee yang diukur dengan ukuran
KAP dan karakteristik reviewer yang diukur dengan variabel dummy dengan skor 1 jika ditelaah oleh KAP lain, skor 0 jika ditelaah oleh AICPA American Institute
of Certified Public Accountant atau asosiasi akuntan publik lainnya. Peneliti membangun proxi untuk memperluas pengaruh dari KAP yang
sedang direview dan keramahan reviewer dan menguji apakah ukuran bias dalam peer review memvariasikan secara sistematis dengan proxi – proxi untuk
independensi dari review. Peneliti menemukan bahwa beberapa karakter reviewer dan reviewee secara sistematis berkaitan dengan perbedaan dalam mengukur
kinerja diantara dua review. KAP yang mana KAP itu sendiri mereview KAP lain cenderung secara konsistensi menerima opini peer review yang lebih rendah
kualitas laporan peer reviewnya daripada inspeksi dari PCAOB Public Company Accounting Oversight Board.
Dalam penelitian Wulandari, dkk 2010 yang berjudul pengaruh pengalaman, pengetahuan, audit tenure dan kompetensi auditor terhadap kualitas
audit diperoleh hasil bahwa pengalaman, pengetahuan auditor dan kompetensi
Universitas Sumatera Utara
25
auditor berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit sedangkan audit tenure berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas audit. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di KAP di daerah Pekanbaru, Batam, Padang dan Medan. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah Analisis regresi berganda yang diuji terhadap 148 sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling.
Sinaga dan Ghozali 2012 meneliti pengaruh audit tenure, ukuran KAP dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit terhadap perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 2006. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel kualitas audit, peneliti menggunakan opini going concern
sedangkan variabel ukuran KAP sampel dipilih beradsarkan kriteria KAP yang berafiliasi dengan KAP big four akan diberi angka 1 dan yang tidak berafiliasi
dengan KAP big four. Dalam menguji variabel – variabel independen berpengaruh positif signifikan atau negatif signifikan terhadap kualitas audit,
Sinaga dan Ghozali 2012 melakukan uji analisis regeresi logistik dan hasil penelitiannya adalah audit tenure tidak berpengaruh signifkan terhadap kualitas
audit sedangkan variabel lainnya berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dong Yu 2007 menghubungkan ukuran KAP ke penghasilan, yang mana di
dalamnya termasuk kualitas akrual dan penghasilan yang dibandingkan dengan perilaku, dan opini going concern. Peneliti menemukan bahwa klien yang diaudit
KAP besar cenderung mempunyai akrual yang lebih rendah yang tidak normal,
dan kemungkinan besar menemukan target penghasilan benchmark dari laba kecil dan penghasilan kecil yang meningkat. Peneliti juga menemukan bahwa kap yang
Universitas Sumatera Utara
26
besar kemungkinan besar menerbitkan laporan going concern. Bersamaan dengan itu, hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dalam kualitas audit dari
perbedaan ukuran KAP, dengan KAP yang lebih besar memberikan kualitas audit
yang lebih tinggi.
Septriani 2012 meneliti kompetensi auditor dengan menggunnakan subvariabel pengetahuan auditor sebagai proxy untuk mengukur pengaruh
kompetensi terhadap kualitas audit pada KAP di Sumatera Barat. Penelitiannya menyimpulkan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan positif terhadap
kualitas audit. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Indah 2010 yang meneliti
pengaruh kompetensi dan independensi terhadapa kualitas audit pada KAP di Semarang. Penelitian ini menyimpulkan hasil yang sama dengan septriani 2012
bahwa kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Perbedaan dari dua penelitian tersebut terletak pada subvariable yang menjadi proxynya.
Pada penelitian Septriani 2012 hanya menggunakan proxy pengetahuan sedangkan Indah 2010 menambahkan proxy pengalaman untuk mengukur
pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
2.3 Kerangka Konseptual