Diameter telur ikan banban Engraulis grayi

43 Selama dilakukannya penelitian, fekunditas rata-rata tertinggi ditemukan pada bulan Maret sebesar 8183 butir dan fekunditas rata-rata terendah berada pada bulan Desember sebesar 6016 butir Gambar 20. Terdapat kenaikan dan penurunan nilai fekunditas tersebut diduga adanya beberapa faktor antara lain fertilitas, frekuensi pemijahan, perlindungan induk, ukuran telur, kondisi lingkungan, dan kepadatan populasi seperti yang dinyatakan oleh Moyle dan Cech 2004.

4.3.6. Diameter telur ikan banban Engraulis grayi

Analisa diameter telur yang diamati selama pengamatan adalah diameter telur pada gonad ikan banban Engraulis grayi TKG IV. Diameter telur yang diamati sebanyak 9.450 butir telur. Sebaran diameter telur yang diamati bervariasi antara 0,225 – 1,565 mm, dengan kelas ukuran sebanyak 15 kelas ukuran dan lebar kelas 0,09 Gambar 21. Gambar 21. Sebaran diameter telur ikan banban Engraulis grayi berdasarkan selang kelas diameter telur Pada grafik sebaran diameter telur ikan banban di atas dapat dilihat diameter telur mencapai puncaknya pada selang kelas 0,495 – 0,575 mm. Selanjutnya terus mengalami penurunan hingga selang kelas 1,485 – 1,565 mm. Dari sebaran frekuensi tersebut, diperoleh modus penyebaran satu puncak yang artinya kelompok 44 spesies ikan mengeluarkan telur secara total Total spawner. Pernyataan tersebut belum dapat ditetapkan sebagai acuan karena penelitian ini hanya berlangsung selama 7 bulan bukan 1 tahun pengamatan, jadi diperlukan informasi sebaran diameter telur pada bulan lainnya untuk dapat menyimpulkan bahwa ikan banban Engraulis grayi memijah secara Partial spawner maupun Total spawner. Gambar 22. Sebaran diameter telur ikan banban Engraulis grayi setiap bulan pengamatan Sebaran diameter telur setiap bulan pengamatan bervariasi antara 0,225 - 1,565 mm. Pada bulan Oktober selalu dijumpai diameter telur di setiap selang kelas. Pada bulan Desember, diameter telur mencapai puncaknya di selang 0,495 – 0,575 mm, diikuti juga dengan bulan lainnya bahwa diameter telur mencapai puncaknya pada selang kelas tersebut. Sedangkan pada bulan November puncak diameter telur berada pada selang kelas 0,315-0,395 mm lebih kecil apabila dibandingkan dengan bulan yang lain, hal tersebut kemungkinan adanya pengaruh bahwa pada bulan 45 November makanan dan nutrien yang dikonsumsi ikan banban lebih sedikit, sehingga perkembangan telur juga ikut terhambat. Ikan laut memiliki ukuran telur lebih kecil dibandingkan dengan ikan air tawar. Ukuran telur dapat mempengaruhi ukuran larva yang dihasilkan dan juga berhubungan dengan kelangsungan hidup larva. Pada populasi ikan laut terdapat hubungan antara ukuran telur dengan ukuran ikan selama siklus hidupnya, hal ini didukung oleh proses rekruitmen Chambers dan Leggett 1996.

4.4. Mortalitas dan Laju Eksploitasi