Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Banban Engraulis grayi

24 Penduduk sekitar perairan Cirebon khususnya di daerah desa Gebang Mekar, kecamatan Gebang, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan tradisional dengan menggunakan perahu motor tempel dan alat tangkap utamanya menggunakan jaring rampus dan apolo sejenis trawl. Tangkapan utama para nelayan yaitu ikan kembung Rastralliger sp., tongkol Euthynnus sp., tenggiri Scomberomerus commersoni, layur Trichiurus sp., dan beberapa jenis dari famili Engraulidae, sedangkan tangkapan sampingannya berupa ikan banban Engraulis grayi, ikan tetet Johnius belangeri, kepiting, udang, serta ikan-ikan pelagis kecil lainnya. Nelayan setempat melakukan penangkapan ikan hampir sepanjang tahun. Pada daerah ini dikenal dengan adanya dua musim penangkapan ikan, yaitu musim timur dan musim barat. Adanya perbedaan dan perubahan musim dapat mempengaruhi terhadap kegiatan perikanan. Di kalangan para nelayan pada umumnya musim timur dikenal juga dengan istilah “angin timur” yang artinya kondisi pada musim ini tidak banyak badai, dan laut agak teduh sehingga mereka dapat melaut, dan musim barat atau “angin barat” adalah disaat laut berangin dan banyak badai, sangat berbahaya bagi nelayan untuk melaut Sartono et al. 2000.

4.2. Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Banban Engraulis grayi

Sebaran frekuensi panjang digunakan untuk melihat pola pertumbuhan ikan, ikan banban yang diperoleh selama enam bulan penelitian berjumlah 654 ekor, dimana seluruhnya adalah ikan betina. Dari kisaran panjang sampel ikan, didapatkan dua belas kelas ukuran panjang total. Sebaran panjang secara keseluruhan berkisar antara 100 mm – 205 mm, dengan frekuensi terbesar pada selang kelas 163 – 171 mm sebesar 226 ekor, sedangkan frekuensi terkecil terdapat pada dua buah selang kelas yaitu selang kelas 100 -108 mm dan selang kelas 109 – 117 mm, masing – masing dengan jumlah sebesar 2 ekor Gambar 4. 25 Gambar 4. Sebaran selang kelas ukuran panjang ikan banban Engraulis grayi Selang kelas antara 163 – 171 mm merupakan kelompok selang kelas ikan banban yang paling banyak tertangkap. Selang kelas tersebut juga didominasi oleh ikan betina yang memiliki TKG III dan TKG IV. Hal ini dapat diduga karena adanya perilaku ikan banban dewasa yang siap memijah lalu pergi menuju ke daerah pemijahan, sehingga ikan banban banyak tertangkap. Sedangkan pada selang kelas 100 - 108 mm dan 109 -117 mm merupakan selang kelas dengan hasil tangkapan ikan banban dengan jumlah yang sedikit, dapat diduga bahwa populasi ikan banban dengan ukuran panjang tersebut tidak mendominasi. Para nelayan setempat menangkap ikan banban di daerah pesisir dengan kedalaman 1-2 m, menggunakan alat tangkap jaring rampus dengan ukuran mata jaring 1,75 inchi dan memakai perahu motor tempel sebagai sarana bantu penangkapan. Menggunakan ukuran mata jaring ini banyak tertangkap ikan – ikan dewasa yang siap memijah seperti terlihat pada selang kelas 163 – 171 mm dan juga tidak sedikit ikan – ikan kecil yang ikut tertangkap. Oleh karena itu dapat disarankan untuk melakukan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap yang memilki ukuran mata jaring lebih dari 1,75 inchi, sehingga ikan yang tertangkap sudah layak tangkap. 26 Gambar 5. Sebaran ukuran panjang ikan banban Engraulis grayi pada setiap bulan pengamatan selama tahun 2009 Pada Gambar 5 dapat terlihat kelas panjang dari bulan Oktober hingga bulan Desember mengalami pergeseran modus ke arah kiri, hal ini dapat diduga karena adanya rekruitmen ikan banban pada bulan Oktober sampai Desember sehinnga masuk individu baru membentuk kelas panjang yang baru. Pada bulan Januari dan Februari terjadi pergeseran modus kelas panjang ke arah kanan, hal ini menunjukan bahwa ikan banban mengalami pertumbuhan. Sedangkan pada bulan Maret ukuran ikan banban yang diperoleh menyebar merata pada setiap kelas panjang atau terdapat ikan banban pada setiap selang kelas pada bulan tersebut. 27 Gambar 6. Sebaran jumlah contoh ikan banban Engraulis grayi setiap bulan pengamatan selama tahun 2009 Jumlah ikan yang diamati setiap bulan bervariasi, bergantung kepada hasil tangkapan nelayan serta kondisi perairan Cirebon. Distribusi ikan banban yang diteliti pada masing-masing bulan pengamatan dijelaskan dengan Gambar 5. Jumlah hasil tangkapan tertinggi terdapat pada bulan Maret sebesar 135 ekor. Hal ini disebabkan karena bulan tersebut merupakan akhir dari musim barat, cuaca cukup bersahabat dan frekuensi hujan lebih rendah, sehingga nelayan dalam melakukan penangkapan cukup mudah dan hasil tangkapan juga tinggi. Pada bulan Oktober hingga bulan November terjadi penurunan hasil tangkapan, hal ini disebabkan karena pada bulan-bulan ini telah memasuki musim barat, di mana pada musim ini keadaan di perairan Cirebon membahayakan seperti frekuensi hujan tinggi serta kecepatan angin dan gelombang besar, sehingga kegiatan penangkapan ikan sangat sedikit dilakukan. 28 Gambar 7. Perbandingan panjang dan berat dari total tangkapan ikan banban Engraulis grayi setiap bulan pengamatan selama tahun 2009 Berdasarkan komposisi panjang dari total penangkapan, panjang rata-rata ikan banban Engraulis grayi terbesar di setiap bulan pengamatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, panjang rata-rata berkisar antara 161-171 mm, pada bulan Oktober memiliki variasi rata-rata panjang yang rendah dan variasi rata-rata panjang pada bulan Maret cukup tinggi Gambar 7. Perbandingan komposisi berat dapat dilihat pula pada Gambar 7, dimana pada bulan Januari memiliki komposisi berat yang sangat beragam dan pada bulan Oktober memiliki variasi komposisi berat yang rendah. Pada bulan Oktober dan November memeliki komposisi panjang dan berat rata-rata terbesar, hal ini diduga karena bulan-bulan tersebut merupakan awal dari musim hujan, intensitas curah hujannya cukup tinggi dan terdapat banyak angin dibandingkan dengan bulan Maret, mengakibatkan banyak limpasan nutrien dari daratan yang terbawa ke daerah pesisir laut, sehingga daerah pesisir tersebut banyak terdapat makanan untuk ikan banban dan proses pertumbuhannya akan lebih cepat. Effendie 1997 mengungkapkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan salah satunya yaitu faktor makanan. 4.3. Aspek Pertumbuhan dan Reproduksi 4.3.1. Hubungan panjang-berat