Mortalitas dan Laju Eksploitasi Aspek Eksploitasi dan Reproduksi

12

2.5. Mortalitas dan Laju Eksploitasi

Banyak faktor yang berperan di suatu lingkungan perairan sehingga menyebabkan berkurangnya kesempatan hidup individu ikan dalam suatu populasi. Pada stok yang telah dieksploitasi perlu untuk membedakan mortalitas akibat penangkapan dan mortalitas alami. Laju mortalitas Z adalah penjumlahan laju mortalitas penangkapan F dan laju mortalitas alami M King 1995 in Syakila 2009. Laju eksploitasi E didefinisikan sebagai bagian suatu kelompok umur yang akan ditangkap selama ikan tersebut hidup. Dengan kata lain laju eksploitasi adalah jumlah ikan yang ditangkap dibandingkan jumlah total ikan yang mati baik akibat kematian alami maupun penangkapan Pauly 1984. Gulland 1971 in Pauly 1984 menduga bahwa dalam stok yang dieksploitasi optimal maka laju mortalitas penangkapan F sama dengan laju mortalitas alami M atau laju eksploitasi E sama dengan 0,5.

2.6. Aspek Eksploitasi dan Reproduksi

Biomasa atau berat total populasi ikan yang ada dalam suatu habitat akan tumbuh mendekati daya dukung apabila tidak ditangkap. Akan terjadi perbedaan populasi dalam habitat yang dilakukan kegiatan penangkapan dengan habitat yang tidak dilakukan kegiatan penangkapan, hal ini terlihat karena adanya ikan-ikan yang lebih besar dan berumur tua menempati habitat yang tidak dilakukan kegiatan penangkapan dan sebaliknya pada habitat yang terjadi penangkapan terdiri atas populasi ikan-ikan berumur muda dan bertubuh kecil. Karena pada saat terjadi penangkapan sebagian besar ikan yang tertangkap adalah ikan-ikan besar dan dewasa. Akibat dari kegiatan penangkapan ini adalah turunnya biomasa di bawah daya dukung habitat dan meningkatkan kesempatan bertumbuh bagi ikan-ikan kecil Murdiyanto 2004. Salah satu ciri populasi ikan yang telah mengalami eksplotasi adalah perubahan komposisi ukuran menjadi lebih kecil. Hal ini dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap hasil reproduksi. Eksploitasi dengan skala besar menyebabkan perubahan struktur populasi ikan. Nelayan cenderung menangkap 13 ikan yang berukuran besar dari pada ikan yang berukuran kecil. Konsekuensinya, populasi didominasi oleh ikan dengan ukuran kecil dengan pertumbuhan yang lebih cepat dan kematangan gonad yang lebih awal. Sebagian besar ciri variasi sejarah- hidup yang didasarkan pertumbuhan, umur saat matang gonad, ukuran keturunan dan fekunditas berkorelasi dengan ukuran tubuh Stevens et al. 2000. 14

3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai bulan Desember 2009. Pengambilan ikan contoh di lakukan pada bulan Desember 2008, Januari – Maret 2009, dan Oktober – Desember 2009 mewakili musim barat. Ikan contoh didapatkan dari hasil penangkapan ikan oleh para nelayan di sekitar perairan Cirebon dan kemudian didaratkan di PPI Gebang Mekar, Cirebon, Jawa Barat. Sampel tersebut kemudian dibawa ke Bogor untuk dilakukan analisa aspek reproduksi seperti Tingkat Kematangan Gonad TKG dan Indeks Kematangan Gonad IKG. Analisis terhadap ikan contoh dilakukan di Laboratorium Biologi Makro 1, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Gambar 3. Lokasi Penelitian