Tingkat kematangan gonad TKG Indeks kematangan gonad IKG

9 Beberapa aspek reproduksi menurut Nikolsky 1963 antara lain nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas, dan sebaran diameter telur.

2.4.1. Tingkat kematangan gonad TKG

Tingkat kematangan gonad adalah tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Pengetahuan mengenai kematangan gonad diperlukan untuk menentukan atau mengetahui perbandingan antara ikan yang matang gonadnya dengan ikan yang belum matang gonad dari stok yang ada diperairan, selain itu dapat diketahui ukuran atau umur ikan pertama kali matang gonad, mengetahui waktu pemijahan, lama pemijahan, dan frekuensi pemijahan dalam satu tahun Effendie 1997. Pencatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi atau tidak. Berdasarkan tahap kematangan gonad juga dapat diketahui kapan ikan akan memijah, baru memijah, atau sudah memijah. Kwok 1999 in Ambarwati 2008 menyatakan bahwa adanya pengaruh tingginya TKG akan memperbesar kisaran panjang dan berat tubuh suatu ikan dan pada ikan dengan ukuran kisaran panjang dan berat yang tidak sama mempunyai TKG yang sama. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor dari luar diantaranya adalah kondisi lingkungan dimana ikan tersebut hidup, ada tidaknya ketersediaan makanan, suhu, salinitas dan kecepatan pertumbuhan ikan itu sendiri. Selanjutnya faktor dari dalam yaitu disebabkan oleh umur, ukuran dan faktor fisiologi ikan itu sendiri. Menurut Lagler et al. 1977 pada umumnya, ikan dengan ukuran panjang maksimum yang lebih kecil dan masa hidup yang lebih singkat akan mengalami kematangan gonad yang pertama dengan umur yang lebih muda.

2.4.2. Indeks kematangan gonad IKG

Perubahan yang terjadi di dalam gonad secara kuantitatif dapat diketahui dari IKG. Indeks kematangan gonad atau disebut juga dengan ”Gonado Somatic Indeks” 10 merupakan perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh. Indeks ini menunjukkan perubahan gonad terhadap kondisi ikan secara morfologi. Effendie 1997 menyatakan, indeks kematangan gonad akan semakin meningkat nilainya dan mencapai batas maksimum pada saat akan terjadi pemijahan, kemudian menurun dengan cepat sampai selesai pemijahan. Umumnya, pertambahan berat gonad pada ikan betina lebih besar dari ikan jantan yaitu sebesar 10 – 25 dari berat tubuhnya, sedangkan pada ikan jantan sebesar 10 -15. Bagenal 1978 in Nasution 2004 menyatakan bahwa ikan yang mempunyai nilai IKG lebih kecil dari 20 adalah kelompok ikan yang dapat memijah lebih dari satu kali setiap tahunnya. Pernyataan tersebut dapat mengindikasikan pada penelitian Hari 2010 terhadap ikan tembang di lokasi Blanakan, bahwa rata-rata nilai IKG sebesar 2,4563, sehingga dapat disimpulkan bahwa ikan tembang tersebut dikategorikan termasuk ikan yang memijah lebih dari satu kali pemijahan. Perubahan nilai indeks kematangan gonad berhubungan erat dengan tahap perkembangan telur. Dengan memantau perubahan indeks kematangan gonad dari waktu ke waktu, maka dapat diketahui ukuran ikan waktu memijah Effendie 1997.

2.4.3. Fekunditas