lain. Pertimbangan tersebut membentuk opini bahwa produk yang banyak dibeli sudah tentu memiliki kualitas yang baik pula.
Karakteristik seorang konsumen camilan, terutama wafer pada umumnya adalah kurang loyal terhadap satu merk atau dengan kata lain mereka cenderung
mengkonsumsi beberapa merk. Apalagi saat ini, produk wafer sudah banyak diluncurkan sebagai follower Tango dengan berbagai varian rasa dan harga.
Namun konsumen wafer tersebut tetap berorientasi pada merk yang sudah dikenal. Jadi bagaimanapun produk yang paling sering mereka konsumsi tetap
satu merk namun mereka akan membeli merk lain saat menginginkan varian rasa lain atau saat ada alasan lain.
Konsumen wafer seringkali juga suka mencari kenikmatan rasa, bukan hanya mencari pengganjal perut. Hal ini yang membedakan wafer dengan biskuit.
Wafer memiliki rasa yang lebih beragam daripada biskuit. Karena itu mereka rela membayar lebih untuk mencari kenikmatan rasa.
Gambaran life style konsumen Tango sendiri adalah modern dan selalu mencari kenikmatan rasa dan produk yang berkualitas. Hal tersebut dipahami
benar oleh PR GOT sehingga GOT selalu berusaha menjaga kualitas wafer Tango dan mengeluarkan inovasi-inovasi baru yang menarik dan berkualitas. GOT tidak
mempersoalkan masalah harga wafer yang bersaing di pasaran karena konsumen camilan akan rela membayar harga sesuai kualitas yang dikonsumsinya.
5.2 Pasar Wafer di Indonesia
Pasar wafer yang ada di Indonesia masih terus bertumbuh setiap tahunnya. Jika dikategorikan ke dalam jenis biskuit, wafer merupakan kategori terbesar
setelah biskuit cookies dengan kontribusi sekitar 30 dari pasar biskuit.
Persentase tersebut bisa dilihat pada gambar 10. Hal tersebut menunjukkan begitu besarnya minat konsumen terhadap camilan wafer.
Gambar 10. Persentase Pasar Wafer di Indonesia
Di Indonesia, pasar wafer dibagi menjadi tiga segmen, yaitu wafer flat, wafer stick, dan wafer coated. Posisi Tango sendiri adalah market leader pada
segmen wafer flat yang bisa dilihat pada gambar 11. Beberapa pesaing dari Tango adalah Nissin, Selamat, dan Gery.
Beberapa tahun belakangan, Indonesia sempat mengalami sebuah krisis finansial. Namun, di tengah krisis finansial tersebut, GOT tetap bertahan untuk
mempromosikan dan menjual wafer Tango di pasaran. Menurut GOT, industri snack
atau camilan di Indonesia masih terlihat menjanjikan. Kebutuhan untuk mengonsumsi camilan berupa wafer tetap ada. Hal tersebut dikarenakan wafer
adalah camilan yang mengenyangkan. Selain itu wafer juga merupakan camilan yang indulging, rewarding dan menyenangkan. Kebutuhan akan camilan yang
Market Share Wafer Industry
34.0
14.7 4.4
3.9 2.7
38.6
Tango Others
Nissin Mio
Minicoco
demikian akan terus ada, oleh karena itulah GOT menganggap potensi wafer di Indonesia akan selalu ada dan sangat besar.
Gambar 11. Persentase Pasar Wafer Flat di Indonesia
Di Indonesia, jenis pasar bisa dibagi ke dalam dua jenis. Ada pasar modern dan pasar tradisional. Semua produk dari produsen disalurkan melalui kedua pasar
tersebut. Namun belakangan ada hambatan untuk memasukkin kedua pasar tersebut. Inovasi yang semakin berkembang menyebabkan perkembangan produk
yang baik. Selain kualitas yang semakin baik, ternyata kuantitas produk juga mengalami peningkatan. Penambahan jumlah produk ini rupanya tidak diimbangi
dengan space yang disediakan oleh pasar modern maupun tradisional. Hambatan tersebut rupanya juga dialami GOT, terutama wafer Tango. Apalagi wafer Tango
saat ini sudah memiliki berbagai varian rasa dan juga telah mengembangkan inovasi-inovasi baru. Walau begitu GOT yakin tetap bisamenyalurkan produknya
ke konsumen melalui kedua pasar tersebut dengan cara bekerja sama serta memiliki hubungan yang baik dengan distributor, pemilik toko, pengelola outlet,
bahkan sampai ke konsumen.
Market Share di Wafer Flat
53.3
7.0 6.9
3.9 3.7
24.7
Tango
Gery Nissin
Minicoco Biskitop
Others
5.3 Strategi Wafer Tango