kenyataan namun berkonotasi lebih baik. • Citra Perusahaan corporate image adalah citra organisasi atau
perusahaan dilihat dari semua aspek, baik produk atau jasa maupun semua proses yang berjalan dalam perusahaan tersebut. Jadi citra
perusahaan merupakan penilaian secara keseluruhan. • Citra Majemuk multiple image. Citra majemuk seringkali muncul
karena banyaknya pegawai dan cabang perusahaan yang kemungkinan bisa melunturkan citra perusahaan. Untuk mengatasinya, maka upaya
perusahaan adalah menyeragamkan setiap pakaian pegawai, logo serta warna perusahaan pada alat transportasi dan aksesoris lainnya.
Soemirat dan Ardianto, 2002 menyatakan proses pembuatan citra dapat terlihat sebagai sebuah bentuk komunikasi yang digambarkan dalam Gambar 5.
Gambar 5. Model Komunikasi Dalam
Public Relations Sumber: Soemirat dan Ardianto 2002:118
2.1.10 Masalah Public Relations di Negara Berkembang
PR merupakan suatu bidang yang sangat diminati di negara ketiga karena
proses perkembangan yang sedang terjadi di situ. Diperlukan suatu sistem penyebarluasan informasi yang cepat untuk menunjang proses yang sedang
Komunikator Pesan
Komunikan Efek
Bidang divisi
Public Relation
Kegiatan- kegiatan
Publik- publik
PR Citra
publik terhadap
perusahaan
Sumber
Perusahaan Lembaga
Organisasi
berjalan. Namun dalam prosesnya, PR juga mengalami beberapa masalah dan hambatan.
Komunikasi . Komunikasi sering menjadi terhambat karena ketiadaan
media-media modern untuk menyebarluaskan informasi. Selain itu, walaupun media modern sudah tersedia masih ada satu kendala yaitu tingkat buat huruf yang
cukup tinggi sehingga penggunaan media modern masih kurang optimal. Bahasa daerah yang beragam serta larangan-larangan lokal juga tak jarang menghambat
proses komunikasi.
Pemasaran
. Ada suatu masalah besar dalam hal pemasaran di negara- negara dunia ketiga atau negara berkembang. Ada dua masalah kependudukan
yang cukup rumit di negara dunia ketiga, yaitu: kebanyakan populasi masih berusia di bawah lima belas tahun serta mata pencaharian orang-orang dewasa
sebagian besar adalah petani. Dua masalah tersebut mengakibatkan rendahnya penghasilan dan daya beli masyarakat.
Khalayak . Penduduk yang termasuk golongan menengah ke atas hanya
merupakan minoritas di negara dunia ketiga. Lebih dari 80 penduduk tidak berlaku kebarat-baratan seperti golongan menengah ke atas karena penghasilan
kurang memadai. Selain itu masih terjadi suatu ketimpangan dimana kaum wanita berada pada posisi inferior.
Komunikasi Massa . Hambatan juga berasal dari ketertinggalan akan
komunikasi massa. Sirkulasi koran yang ada masih sangat terbatas untuk kaum- kaum tertentu dan koran tersebut belum bisa memnuhi standard koran yang
seharusnya. Selain itu sebagian besar populasi tidak membaca koran karena buta huruf dan memang tidak berminat. Mereka lebih suka mendengar radio atau
menonton televisi yang bersifat hiburan dan bukan acara berita baik nasional maupun internasional. Acara-acara yang disediakan oleh media radio dan televise
juga belum bisa menjangkau seluruh kalangan karena sangat bervariasinya bahasa yang ada. Namun masih ada negara-negara dunia ketiga yang telah bisa
memanfaatkan modernitas komunikasi massa, seperti Indonesia. Walaupun merupakan sebuah negara besar, informasi telah bisa disebarluaskan dengan
adanya satelit. Hambatan yang ada hanyalah kekurangan listrik yang kemudian dapat diganti dengan batu baterai.
Dilema Periklanan
. Badan-badan pembuatan iklan di negara ketiga masih memiliki keterbatasan tentang pengetahuan pembuatan iklan. Iklan yang
dihasilkan seringkali memiliki karakteristik yang ‘unik’ dan lokal. Hal tersebut menyebabkan perbedaan tafsir perusahaan produsen dengan konsumen yang
menonton iklan dan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Mendidik Pasar
. Kegiatan PR di negara dunia ketiga jauh berbeda dengan PR
di negara maju. Salah satu tugas utama yang cukup sulit bagi PR adalah kegiatan mendidik pasar. Pada suatu produk misalnya, label atau merek saja tidak
cukup berada dalam sampul kemasan. Harus ada sebuah instruksi pemakaian berupa kata-kata bahkan gambar karena banyak penduduk yang belum bisa
menggunakan produk dan belum bisa membaca. Inilah beberapa masalah umum yang banyak terjadi di negara dunia ketiga.
PR dalam menjalankan tugasnya harus berusaha lebih keras untuk mengatasi
masalah tersebut. Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan kerjasama dari berbagai pihak karena tujuan utamanya pun adalah kemajuan negara secara
keseluruhan.
2.2 Kerangka Pemikiran