Pembuatan edible film Penelitian lanjutan

3.4 Penelitian lanjutan

Penelitian lanjutan terdiri dari formulasi edible film dari pati buah lindur dan pengujian karakteristik edible film yang dihasilkan. Pengujian karakteristik fisik edible film meliputi analisis proksimat buah lindur, ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan edible film, dan laju trasnmisi uap air edible film.

3.4.1 Pembuatan edible film

Edible film yang dibuat pada penelitian ini menggunakan pati buah lindur, gliserol, karagenan dan akuades. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah pati buah lindur 4 bobot volume larutan, konsentrasi gliserol 1,5 dan 2 volumevolume larutan, dan konsentrasi karagenan 2, 2,5 dan 3 bobotvolume larutan. Berdasarkan perlakuan yang diberikan diperoleh enam kode perlakuan edible film dengan rincian perbedaan konsentrasi antara pati, gliserol dan karagenan sebagai berikut: A : Pati buah lindur 4, Gliserol 1, Karagenan 2, B : Pati buah lindur 4, Gliserol 1, Karagenan 2,5 C : Pati buah lindur 4, Gliserol 1, Karagenan 3 D : Pati buah lindur 4, Gliserol 1,5, Karagenan 2 E : Pati buah lindur 4, Gliserol 1,5, Karagenan 2,5 F : Pati buah lindur 4, Gliserol 1,5, Karagenan 3 Tahapan pembuatan edible film dapat dilihat pada Gambar 3. Pati buah lindur yang telah dibuat sebelumnya dilarutkan dalam akuades sambil diaduk dengan magnetic stirrer dan dipanaskan di atas hot plate stirrer pada suhu 60-70 °C selama 20 menit. Karagenan sesuai dengan formula dilarutkan dalam aquades sambil diaduk dengan magnetic stirrer dan dipanaskan di atas hot plate hingga suhu mencapai 80 °C. Kemudian larutan karagenan dicampurkan dengan larutan pati pada suhu 70-80 °C, dan diaduk dengan magnetic stirrer hingga homogen. Gliserol ditambahkan sesuai formula ke dalam larutan tersebut. Larutan edible film dihasilkan kemudian dituangkan pada plat kaca sesuai ukuran yang telah disiapkan dan diratakan, sebelumnya plat kaca tersebut dialasi terlebih dahulu dengan plastik mika yang bertujuan untuk memudahkan pengangkatan edible film dari cetakan. Film pada plat kaca dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C selama 5-6 jam, edible film yang telah kering kemudian dilepas dari cetakan metode casting plate. Sebelum dilepas dari alas mika film didiamkan terlebih dahulu 16 pada inkubator bersuhu ruang selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik edible film yang meliputi pengujian ketebalan edible film, kuat tarik edible film, persen pemanjangan edible film, dan laju trasmisi uap air edible film. Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan edible film Modifikasi Fransiska, 2008 Pati 4 bv Karagenan 2, 2,5 dan 3 bv Pencampuran pada suhu 70-80 °C Penambahan gliserol 1,5, dan 2 vv Penambahan aquades hingga 50 ml Pencetakan di atas plat kaca 15 x 20 cm Pengeringan dalam oven 60°C selama 5-6 jam Pelepasan film dari cetakan plat kaca Pelepasan film dari alas mika film yang sebelumnya didiamkan pada inkubator bersuhu ruang, ± 24 jam Edible Film Pemanasan dan pengadukan 80 °C ± 5 menit Homogenisasi Penambahan air 20 ml dipanaskan dalam suhu 60-70 °C ±20 menit Homogenisasi Penambahan air 20 ml dipanaskan hingga suhu 80 °C 17

3.4.2 Karakteristik edible film