4 Bagian terbesar dari buah manggis adalah kulit buah manggis dengan persentase sebesar
66.67 dari bobot total buah manggis Siriphanick dan Luckanatinvong 1997. Potensi kulit buah manggis yang ada di Indonesia pada tahun 2007 diperkirakan sekitar 75 185 ton11 964 ha
Kementerian Pertanian 2010. Adapun gambar kulit buah manggis dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kulit buah manggis Kementerian Pertanian 2010
Kulit buah manggis memiliki permukaan yang licin, keras, dan berwarna ungu setelah matang Siriphanick dan Luckanatinvong 1997. Kulit buah manggis biasanya dapat diolah menjadi produk
olahan seperti ekstrak kulit buah manggis, scrub, dan bahan pengisi kapsul untuk obat Verheij 1997. Komposisi kulit buah manggis dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kulit buah manggis Komposisi kimia
Jumlah Kadar air bb
61.83 Kadar abu bb
3.29 Kadar lemak bb
1.23 Serat kasar bb
21.04 Kadar protein bb
2.66 Kadar xanthone mg100 ml kulit buah manggis
165.9 Kadar tanin bb
3.32 Sumber: Pebryanthi 2010
B. Senyawa Aktif Kulit Buah Manggis
Kulit buah manggis memiliki senyawa aktif yang terkandung di dalamnya seperti xanthone, tanin, antosianin, saponin, dan senyawa fenolat lain List dan Schmidt 1989. Adapun senyawa aktif
terbesar yang biasanya terekstrak ke dalam ekstrak kulit buah manggis adalah senyawa aktif xanthone dan tanin Siriphanick dan Luckanatinvong 1997.
1. Xanthone
Xanthone merupakan senyawa organik yang bersifat polar yang memiliki rumus molekul dasar C
12
H
8
O
2
dan memiliki nama IUPAC yaitu xanthone 9-oxo-xanthene Anonimous 2006. Di alam,
5 terdapat sekitar 200 jenis senyawa turunan xanthone yang sudah diidentifikasi, dan 50 jenis
diantaranya terdapat pada kulit buah manggis Akao et al. 2008. Xanthone merupakan senyawa organik yang memberikan efek antioksidan bagi tubuh. Hal ini
dikarenakan xanthone memiliki beberapa komponen senyawa aktif yang meliputi mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B,
-mangostin, β-mangostin, -
mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin Parveen et al. 1991. Komponen terbesar yang terdapat pada xanthone terdiri dari tiga komponen penyusun yaitu
α- mangostin,
β-mangostin, dan -mangostin. Berdasarkan ketiga komponen xanthone tersebut, komponen xanthone berupa
-mangostin merupakan komponen yang paling banyak terdapat pada kulit buah manggis. Selain jumlahnya yang
paling banyak pada kulit buah manggis,
-mangostin juga memiliki aktivitas biologi yang paling baik dibandingkan dengan komponen
β-mangostin dan -mangostin, yaitu bertindak sebagai antiproliferatif, antiinflamasi, dan antimikrobial. Gambar struktur kima mangostin dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3. Struktur kimia mangostin Pothitirat and Gritsanapan 2008 Berbagai hasil penemuan akan banyaknya kegunaan senyawa xanthone pada kulit buah
manggis mendorong berkembangnya industri pengolahan kulit buah manggis, salah satu produknya adalah xango juice yang telah diproduksi di Malaysia dan telah diekspordidistribusikan ke seluruh
dunia. Pasar utama penjualan produk perusahaan ini adalah Amerika dengan menempati peringkat ke- 22 pada tahun 2006 dalam USA top selling suplement Obolskiy et al. 2009.
2. Tanin
Tanin merupakan senyawa aktif yang memiliki berat molekul cukup tinggi lebih dari 1000. Sifat polaritas tanin adalah polar dan hanya larut dengan pelarut yang bersifat polar. Tanin memiliki
rasa yang pahit dan sepat serta mempunyai kemampuan untuk menyamak kulit. Kandungan tanin yang terlalu banyak pada produk seperti jus, dapat menyebabkan after taste yang tidak diinginkan berupa
rasa pahit dan sepat. Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan menjadi dua kelas yaitu tanin terhidrolisis hydrolysable tanins dan tanin terkondensasi condensed tanins Hagerman et al. 1998.
O OH
OR
3
R
1
O R
2
O Keterangan:
Alpha-mangostin : R
1
=CH
3
, R
2
=R
3
=H Beta-mangostin
: R
1
=R
3
=CH
3
, R
2
=H Gamma-mangostin
: R
1
=R
2
=R
3
=H
6 Tanin terhidrolisis merupakan tanin yang berikatan dengan karbohidrat yang membentuk
jembatan oksigen, dan tanin jenis ini dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Salah satu contoh jenis tanin pada kelompok ini adalah gallotanin yang merupakan senyawa
gabungan dari karbohidrat dengan asam galat. Sedangkan tanin terkondensasi mayoritas terdiri dari polimer flavonoid yang merupakan senyawa fenol dan biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat
terkondensasi dan menghasilkan asam klorida. Tanin jenis ini dapat dijumpai pada kulit buah manggis yang terdiri dari dari 2 sampai lebih dari 50 unit-unit flavonoid, karena itu polimernya memiliki
struktur yang kompleks Hagerman et al.1998.
C. Ekstraksi Kulit Buah Manggis