20 A3B2 natrium alginat 0.8 dan kalsium klorida 0.7 menunjukkan gambar kaviar yang cukup
bulat, namun semakin tinggi konsentrasi natrium alginat dan kalsium klorida mengakibatkan gel mudah mengeras.
Keterangan :
Gambar 9. Kaviar ekstrak kulit buah manggis
D. Karakteristik Sol dan Kaviar Ekstrak Kulit Buah Manggis
Karakterisasi sol campuran antara ekstrak kulit buah manggis dan natrium alginat dan kaviar ekstrak kulit buah manggis meliputi uji kadar xanthone
α- mangostin, kadar tanin, serat kasar, dan total asam tertitrasi.
1. Kadar Xanthone
α-mangostin
Kadar xanthone α-mangostin merupakan jumlah mg xanthone α-mangostin per gram sol
ekstrak kulit buah manggis dan jumlah mg xanthone α-mangostin per gram produk kaviar ekstrak
kulit buah manggis. Hasil analisis dan histogram nilai kadar xanthone α-mangostin pada sol dan gel
kaviar ekstrak kulit buah manggis disajikan pada Lampiran 2a dan Gambar 10. Berdasarkan hasil analisis ragam
dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 pada Lampiran 2b, menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi natrium alginat terhadap ekstrak kulit buah manggis,
tidak menyebabkan pengaruh yang nyata terhadap nilai kadar xanthone α-mangostin pada sol
A2B2 A2B3
A3B2
A3B3 A4B2
A4B3
A2 = Natrium alginat 0.6 A3 = Natrium alginat 0.7
A4 = Natrium alginat 0.8 B2 = Kalsium klorida 0.6
B3 = Kalsium klorida 0.7
21 ekstrak kulit buah manggis. Hal ini diduga dikarenakan penggunaan konsentrasi natrium alginat yang
ditambahkan ke dalam sol ekstrak kulit buah manggis sangat kecil, sehingga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kadar xanthone
α-mangostin pada semua perlakuan sol ekstrak kulit buah manggis.
Hasil analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 pada Lampiran 2c menunjukkan bahwa pengaruh penambahan konsentrasi natrium alginat, kalsium klorida, dan interaksi
keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kadar xanthone α-mangostin. Selain
konsentrasi natrium alginat yang ditambahkan ke dalam ekstrak kulit buah manggis sangat kecil, diduga juga dikarenakan kadar xanthone
α-mangostin dapat rusak hanya karena proses pemanasan minimal 120
C dan akan meleleh pada suhu 174C, sedangkan pada proses pembuatan kaviar ekstrak kulit buah manggis tidak memakai proses pemanasan sama sekali. Proses pemanasan ini
dikhawatirkan akan menurunkan nilai kadar xanthone α-mangostin pada tiap perlakuan kaviar
ekstrak kulit buah manggis. Berdasarkan hasil uji t-student berpasangan Lampiran 2d, perubahan komposisi nilai kadar
xanthone α-mangostin antara sol ekstrak kulit buah manggis dengan kaviar ekstrak kulit buah
manggis menunjukkan perbedaan nyata dan nilai kadar xanthone α-mangostin pada Gambar 10
antara ekstrak kulit buah manggis dengan kaviar ekstrak kulit buah manggis mengalami penurunan. Hal ini diduga dikarenakan masuknya air ke dalam gel swelling dan keluarnya ekstrak dari dalam gel
ke dalam air pada saat gel direndam di dalam air, dapat mengakibatkan peningkatan bobot gel dan penurunan kadar xanthone
α-mangostin gel kaviar ekstrak kulit buah manggis.
Keterangan :
Gambar 10. Histogram nilai kadar xanthone α-mangostin pada sol dan gel kaviar ekstrak kulit buah
manggis 0.2
0.4 0.6
0.8 1
A2B2 A2B3
A3B2 A3B3
A4B2 A4B3
K a
da r
x a
nth o
ne α
-m a
ng o
stin
m g
g
Perlakuan
Sol Gel
B2 = Kalsium klorida 0.6 B3 = Kalsium klorida 0.7
A2 = Natrium alginat 0.6 A3 = Natrium alginat 0.7
A4 = Natrium alginat 0.8
22
2. Kadar Tanin