Pembuatan Sol dan Kaviar Ekstrak Kulit Buah Manggis

18 alginat dan kalsium klorida yang diberikan, maka gel kaviar akan semakin solid atau mengeras. Hal ini disebabkan tingginya konsentrasi natrium alginat dan kalsium klorida dari batas kritis, maka difusi antara ion Ca 2+ dengan Na + berlangsung secara sempurna dan mengakibatkan gel yang solid, sedangkan semakin rendah pemberian konsentrasi natrium alginat dan kalsium klorida, maka difusi antara ion Ca 2+ dengan Na + berlangsung tidak berjalan sempurna gel tidak akan terbentuk. Maka dari itu pemberian konsentrasi natrium alginat dan kalsium klorida hanya memerlukan pada konsentrasi batas kritis agar membran gel stabil dan gel yang terbentuk adalah gel semi solid Barbut dan Foegeding 1993. Tabel 6. Pengaruh kombinasi konsentrasi natrium alginat dengan kalsium klorida terhadap karakteristik fisik gel kaviar ekstrak kulit buah manggis pada tahap formulasi awal Na Alginat Kalsium klorida B1 B2 B3 B4 A1 Caviar tidak terbentuk Caviar tidak terbentuk Caviar tidak terbentuk Caviar tidak terbentuk A2 Bentuk gel tidak bulat dan sangat mudah hancur Bentuk gel agak bulat cenderung berbentuk lancip dan lapisan alginat sangat tipis Bentuk gel agak bulat cenderung berbentuk lancip dan lapisan alginat sangat tipis Bentuk gel tidak bulat dan mudah hancur A3 Bentuk gel tidak bulat dan mudah hancur Bentuk gel sangat bulat, lapisan alginat stabil, dan tidak mudah hancur Bentuk gel bulat, lapisan alginat stabil, dan tidak mudah hancur Bentuk gel bulat dan solid atau mengeras A4 Bentuk gel tidak bulat dan mudah hancur Bentuk gel agak bulat dan tidak mudah hancur Bentuk gel agak bulat dan tidak mudah hancur Bentuk gel bulat dan solid atau mengeras Keterangan: = kombinasi perlakuan produk terbaik berdasarkan hasil formulasi awal Pada Tabel 6, pemilihan kombinasi perlakuan produk terbaik yang dapat diterima didasarkan pada hasil karakteristik fisik gel kaviar yang memiliki bentuk yang mendekati bulat, lapisan alginat cukup stabil, gel tidak mudah hancur, dan bentuk gel tidak solid atau mengeras. Kombinasi perlakuan produk yang dipilih untuk tahap selanjutnya adalah formula A2B2, A2B3, A3B2, A3B3, A4B2, dan A4B3.

C. Pembuatan Sol dan Kaviar Ekstrak Kulit Buah Manggis

Ekstrak yang telah diperoleh dari hasil ekstraksi, kemudian dibuat menjadi sol dan kaviar. Sol ekstrak kulit buah manggis merupakan suatu produk dari hasil pencampuran ekstrak kulit buah manggis dengan natrium alginat. Sol dalam proses pembuatan gel merupakan fase dimana cairan ekstrak bertemu dengan padatan yang berasal dari pemberian natrium alginat. Pada fase ini gel kaviar A1 = Natrium alginat 0.5 A2 = Natrium alginat 0.6 A3 = Natrium alginat 0.7 A4 = Natrium alginat 0.8 B1 = Kalsium klorida 0.5 B2 = Kalsium klorida 0.6 B3 = Kalsium klorida 0.7 B4 = Kalsium klorida 0.8 19 belum terbentuk, karena belum dicelupkan dengan bahan pembentuk gel lain yaitu kalsium klorida. Konsentrasi yang digunakan pada tahap ini diperoleh dari hasil terbaik dari formulasi awal yaitu natrium alginat dengan konsentrasi 0.6, 0.7, 0.8 dan konsentrasi kalsium klorida yaitu 0.6 dan 0.7. Ekstrak yang telah dicampur dengan natrium alginat sol ekstrak kulit buah manggis, diuji kekentalan ekstrak campuran tersebut dengan menggunakan alat Viscometer Brookfield. Pengaruh penambahan natrium alginat terhadap kekentalan ekstrak kulit buah manggis disajikan pada Gambar 8. Gambar 8. Pengaruh penambahan natrium alginat terhadap kekentalan ekstrak kulit buah manggis Pada Gambar 8, penambahan konsentrasi natrium alginat yang semakin tinggi akan meningkatkan kekentalan sol ekstrak kulit buah manggis. Hal ini dikarenakan sifat alginat yang dapat meningkatkan kekentalan produk akibat konsentrasi atau berat molekul alginat yang semakin tinggi dan nilai pH sol tidak kurang dari 3. Menurut Chapman dan Chapman 1980, sol ekstrak yang memiliki pH kurang dari 3, mengakibatkan alginat akan mengendap dan ekstrak tidak dapat mengental. Hal ini dapat berdampak dalam proses pembentukan gel kaviar, karena alginat yang mengendap menyebabkan Na + tidak dapat berdifusi baik dengan ion Ca 2+ dan gel kaviar tidak akan terbentuk. Nilai pH sol ekstrak kulit buah manggis pada penelitian ini adalah 4.4 dan proses pembentukan gel kaviar ekstrak kulit buah manggis dapat berjalan dengan baik. Proses pembuatan gel kaviar ekstrak kulit buah manggis adalah dengan mencelupkan sol ekstrak kulit buah manggis ke dalam larutan kalsium klorida dengan menggunakan spuit. Spuit yang digunakan pada penelitian kali ini berdiameter lubang 0.42 cm dan menghasilkan kaviar berukuran + 0.6 cm dengan bobot + 60 mgbutir kaviar. Gambar kaviar ekstrak kulit buah manggis disajikan pada Gambar 9. Berdasarkan Gambar 9, gambar produk A2B2 natrium alginat 0.6 dan kalsium klorida 0.6 dan A2B3 natrium alginat 0.6 dan kalsium klorida 0.7 menunjukkan hasil kaviar yang memiliki bentuk agak bulat dan berbentuk lancip dengan lapisan kalsium alginat yang sangat tipis dan rentan hancur. Hal ini dikarenakan konsentrasi natrium alginat dan kalsium klorida yang ditambahkan sangat kecil, sehingga lapisan membran gel kaviar juga sangat tipis. Gambar produk A3B2 natrium alginat 0.7 dan kalsium klorida 0.6 dan A3B3 natrium alginat 0.7 dan kalsium klorida 0.7 pada Gambar 9 menunjukkan hasil yang hampir sama yaitu bulat dengan lapisan kalsium alginat yang stabil dan tidak mudah pecah. Namun, formula A3B3 terkadang masih terdapat bentuk gel bulat lancip. Terakhir adalah gambar produk A4B3 natrium alginat 0.8 dan kalsium klorida 0.6 dan 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 0.6 0.7 0.8 Nila i v is k o sit a s cP Konsentrasi natrium alginat 20 A3B2 natrium alginat 0.8 dan kalsium klorida 0.7 menunjukkan gambar kaviar yang cukup bulat, namun semakin tinggi konsentrasi natrium alginat dan kalsium klorida mengakibatkan gel mudah mengeras. Keterangan : Gambar 9. Kaviar ekstrak kulit buah manggis

D. Karakteristik Sol dan Kaviar Ekstrak Kulit Buah Manggis

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

6 140 92

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila, Streptococcus Agalactiae dan Jamur Saprolegnia sp.

0 68 76

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efektifitas Ekstrak Kulit Durian (Durio zibethinus Murr) Sebagai Pengendali Nyamuk Aedes spp Tahun 2010.

13 67 71

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Esherichia coli

24 140 104

Kulit Kering

0 28 12

Formulasi Gel Hair Tonic Ekstrak Kulit Buah Apel (Malus pumila Mill.) Dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Marmut

57 249 137

Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Terhadap Glukosa Darah Dan Kadar Superoksida Dismutase (Sod) Pada Mencit Hiperglikemia Secara In Vivo

17 95 129