35
2. Produktivitas atau efesiensi modal, yaitu modal yang dimiliki saat sekarang
memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui kegiatan yang produktif.
Kedua unsur ini berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, kedua unsur tersebut memiliki keterkaitan secara
timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan
untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses
discounting Kadariah 2001.
3.1.3. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis finansial merupakan analisis dimana proyek dilihat dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanamkan modal dalam proyek atau yang
berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkan analisis ekonomi merupakan analisis dimana proyek dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis finansial. Menurut Husnan dan Suwarno 2000, analisis finansial adalah suatu
analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek. Analisis finansial
terdiri dari :
3.1.3.1. Net Present Value NPV
Suatu usaha dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya
36
disebut dengan manfaat bersih atau Net Present Value NPV. Menurut Keown 2001, NPV diartikan sebagai nilai bersih sekarang dari arus kas tahunan setelah
pajak dikurangi dengan pengeluaran awal. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV
yaitu : a.
NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian sebesar modal sosial Opportunity Cost faktor produksi normal. Dengan kata
lain, proyek tersebut tidak untung tidak juga rugi. b.
NPV 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan.
c. NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.
3.1.3.2. Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio
Net BC ratio merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif
dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan usaha yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian
dari usaha tersebut Husnan dan Suwarsono 2000. Kriteria investasi berdasarkan Net BC ratio
adalah : a.
Net BC = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung maupun rugi namun masih layak dijalankan.
b. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut menguntungkan atau
layak dijalankan.
37
c. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut merugikan atau tidak
layak dijalankan.
3.1.3.3. Internal Rate Return IRR
Internal Rate Return IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern
tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen Gittinger 1986. Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang
menyebabkan Net Present Value NPV sama dengan nol 0. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga yang dapat dibayar oleh
proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan suatu
investasi dianggap tidak layak apabila memiliki nilai IRR yang lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku.
3.1.3.4. Payback Period PP