81
per tahun. Pada tahun pertama, usaha ini hanya
6.3. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial merupakan analisis yang digunakan untuk ada apakah usaha tersebut nantinya secara
finansi
paten Bogor, Provinsi Jawa Barat bahan kompos yang akan diproses serta untuk menutup timbunan pupuk
kompos pada saat proses fermentasi. Jumlah terpal plastik yang dibutuhkan setiap tahunnya sebanyak 12 lembar. Pada tahun pertama usaha, total terpal
plastik yang digunakan sebanyak 12 lembar. Sebab, pada tahun pertama terpal ini digunakan untuk melindungi bahan-bahan kompos dari panas matahari dan
curah hujan langsung. Begitu juga pada tahun kedua usaha dan seterusnya, jumlah terpal plastik yang digunakan sebanyak 12 lembar dengan biaya sebesar
Rp 54.000,00 per tahun. 7.
Pajak Bumi dan Bangunan PBB yang dikeluarkan Kelompok Tani Hurip sebesar Rp 100.000,00
beroperasi selama 11 bulan sehingga biaya PBB yang dikeluarkan sebesar Rp 91.666,67. Sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya, usaha sudah
beroperasi selama 12 bulan sehingga biaya PBB yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000 setiap tahunnya.
menilai suatu usaha yang didasarkan p al menguntungkan atau tidak dengan menggunakan empat kriteria investasi
yang meliputi NPV Net Present Value, Net BC Net Benefit Cost Ratio, IRR Internal Rate of Return
, dan PP Payback Period. Apabila diketahui layak atau tidaknya suatu usaha tersebut maka dapat membantu dalam pengembangan dan
perencanaan usaha di masa yang akan datang. Pada penelitian ini dianalisis tingkat kelayakan finansial pada usaha pupuk
kompos yang ada di Desa Cikarawang, Kabu
82
sehingg
1.200 kgbulan a dapat membantu pengusaha pupuk kompos di desa tersebut dalam
perencanaan usahanya untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas usahanya. Dalam analisis kelayakan finansial digunakan tingkat discount factor sebesar
6,75 yang didiskontokan dengan nilai manfaat bersih net benefit yang diperoleh dari perhitungan arus kas cash flow. Tingkat suku bunga discount
factor sebesar 6,75 yang digunakan merupakan tingkat suku bunga Bank
Indonesia pada tahun 2011, dimana Bank Indonesia sering dijadikan sebagai acuan oleh seluruh bank yang ada di Indonesia walaupun pada akhirnya setiap
bank mempunyai kebijakan masing-masing. Hasil analisis kelayakan finansial
usaha pupuk kompos dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12.
Hasil Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos Kapasitas Kriteria Kelayakan Investasi
Jumlah NPV 21.583.630,18
Net BC 2,45
IRR 36 PP
3,27 tahun atau 3 tahun 3 bulan 24 hari
S mer, diolah April 2011
Dari Tabel di atas dapat dilihat ba ksi sebesar 1.200 kgbulan dan tingkat suku
bunga
yang diterima unit usaha dari
umber : Data Pri
hwa hasil analisis finansial untuk usaha pupuk kompos dengan kapasitas produ
6,75 persen memenuhi semua kriteria kelayakan investasi. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh hasil bahwa :
1. Nilai NPV yang diperoleh lebih dari nol NPV0 yaitu sebesar Rp
21.583.630,18. Artinya, jumlah manfaat bersih usaha pupuk kompos ini selama umur proyek yaitu 10 tahun dengan tingkat
suku bunga 6,75 persen sebesar Rp 21.583.630,18 sehingga usaha tersebut layak untuk dijalankan. NPV sama dengan Rp 21.583.630,18 juga dapat
menunjukkan bahwa nilai sekarang dari pendapatan selama 10 tahun akan
83
yang
u IRR6,75 yaitu sebesar 36 memperoleh keuntungan sebesar Rp 21.583.630,18 pada tingkat suku bunga
6,75 persen. Kelompok Tani Hurip akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.158.836,02 setiap tahunnya dan akan memperoleh keuntungan sebesar Rp
179.863,58 setiap bulannya. Jumlah keuntungan yang didapatkan tersebut oleh kelompok tani hurip sangatlah kecil. Hal ini mungkin dikarenakan
kapasitas produksi yang masih kecil, teknologi yang digunakan masih sederhana dan kurang efisiensinya waktu dan biaya yang digunakan dalam
proses produksinya. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan usaha yang lebih baik, termasuk dalam efisiensi biaya dan perbaikan teknologi agar usaha
tersebut dapat memberikan keuntungan yang lebih besar lagi nantinya. 2.
Pada kriteria investasi yang kedua yaitu nilai net BC yang diperoleh lebih dari satu Net BC1 yaitu sebesar 2,45. Artinya, setiap Rp 1,00 biaya
dikeluarkan oleh usaha pupuk kompos selama umur usaha yaitu 10 tahun mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 2,45 sehingga usaha
tersebut dikatakan layak untuk dijalankan. 3.
Pada kriteria investasi yang ketiga yaitu nilai IRR yang diperoleh lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlak
persen selama umur usaha 10 tahun. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian internal terhadap investasi usaha pupuk kompos yang diperoleh
lebih besar dibandingkan dengan tingkat diskonto yang berlaku yaitu 6,75 persen sehingga unit usaha mendapatkan keuntungan dari adanya kegiatan
investasi tersebut dibandingkan hanya mendepositokan modal investasinya di bank. Dengan demikian, usaha ini layak untuk dijalankan dan
menguntungkan. Hasil dari IRR yang diperoleh dapat dijadikan informasi
84
bih kecil dari umur usaha PP10tahun yaitu 3,27 tahun atau 3
uk unit usaha pupuk
6.4. Analisis Switching Value