Analisis Kelayakan Investasi Analisis Nilai Pengganti

34 yang jauh lebih efisien. Keadaan ini banyak terdapat dalam proyek-proyek pertanian. 3 Proyek-proyek yang umumnya lebih lama daripada 25 tahun dapat diambil 25 tahun. Hal tersebut dikarenakan tahun-tahun setelah itu jika di discount dengan discount rate sebesar 10 persen keatas maka present value nya akan kecil.

3.1.2. Analisis Kelayakan Investasi

Dalam mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek dapat menggunakan kriteria investasi. Ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto, dimana perhitungan berdiskonto merupakan suatu teknik yang dapat “menurunkan” manfaat yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang. Adapun kelemahan umum model perhitungan tidak berdiskonto dibandingkan perhitungan berdiskonto yaitu ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang diterima. Perbedaan dua cara ini terletak pada konsep Time Value of Money yang diterapkan pada model perhitungan berdiskonto Gittinger 1986. Konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang present value adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang future value. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan : 1. Time preference, yaitu sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi daripada jumlah yang sama namun tersedia dimasa yang akan datang. 35 2. Produktivitas atau efesiensi modal, yaitu modal yang dimiliki saat sekarang memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui kegiatan yang produktif. Kedua unsur ini berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, kedua unsur tersebut memiliki keterkaitan secara timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses discounting Kadariah 2001.

3.1.3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis finansial merupakan analisis dimana proyek dilihat dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanamkan modal dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkan analisis ekonomi merupakan analisis dimana proyek dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis finansial. Menurut Husnan dan Suwarno 2000, analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek. Analisis finansial terdiri dari :

3.1.3.1. Net Present Value NPV

Suatu usaha dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya 36 disebut dengan manfaat bersih atau Net Present Value NPV. Menurut Keown 2001, NPV diartikan sebagai nilai bersih sekarang dari arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu : a. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian sebesar modal sosial Opportunity Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung tidak juga rugi. b. NPV 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. c. NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.

3.1.3.2. Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio

Net BC ratio merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan usaha yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari usaha tersebut Husnan dan Suwarsono 2000. Kriteria investasi berdasarkan Net BC ratio adalah : a. Net BC = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung maupun rugi namun masih layak dijalankan. b. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut menguntungkan atau layak dijalankan. 37 c. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut merugikan atau tidak layak dijalankan.

3.1.3.3. Internal Rate Return IRR

Internal Rate Return IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen Gittinger 1986. Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present Value NPV sama dengan nol 0. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan suatu investasi dianggap tidak layak apabila memiliki nilai IRR yang lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku.

3.1.3.4. Payback Period PP

Payback period merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan untuk melihat periode waktu yang diperlukan untuk melunasi seluruh pengeluaran investasi. Setelah mendapatkan nilai sekarang dari keuntungan bersih maka dapat ditentukan pada tahun ke berapa total biaya investasi dapat tertutupi oleh keuntungan. Semakin cepat modal kembali, maka akan semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000. 38

3.1.4. Analisis Nilai Pengganti

Analisis nilai pengganti mencoba melihat kondisi kelayakan yang terjadi apabila dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sampai titik berapa peningkatan maupun penurunan suatu komponen yang dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi yaitu dari layak menjadi tidak layak maupun sebaliknya Kadarsan 1995. Hal ini merupakan suatu cara untuk menarik perhatian pada masalah utama proyek yaitu proyek selalu menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan yang telah diramalkan Gittinger 1986. Pada proyek di bidang pertanian terdapat empat masalah utama yang mengakibatkan proyek sensitif terhadap perubahan, yaitu : a Perubahan harga jual b Keterlambatan pelaksanaan proyek c Kenaikan biaya d Perubahan volume produksi Pada analisis ini, dicari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya dan manfaat yang terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi atau masih mendapatkan keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan nol NPV=0. NPV sama dengan nol akan membuat IRR sama dengan tingkat suku bunga dan Net BC sama dengan satu cateris paribus. Artinya, sampai tingkat berapa proyek yang akan dijalankan mentoleransi peningkatan harga atau penurunan input dan penurunan harga atau jumlah output Gittinger 1986. Parameter yang diambil adalah perubahan yang 39 sangat mempengaruhi kelayakan usaha. Parameter yang diambil dalam penelitian ini yaitu perubahan harga, harga bahan baku dan upah tenaga kerja.

3.2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Pertanian organik mulai menjadi tren baru yang terus berkembang sekarang ini, hal ini dikarenakan mulai munculnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi pangan yang tidak menggunakan bahan kimia dalam perawatannya. Hal ini mendorong timbulnya kebutuhan akan pupuk organik yang terus meningkat. Salah satu contoh pupuk organik adalah pupuk kompos. Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang menyediakan pupuk kompos karena kesesuaian kondisi masyarakat serta ketersediaan bahan-bahan untuk membuatnya. Potensi fisik desa ini masih luas yaitu sekitar 155.620 hektar merupakan lahan sawah. Hal ini menyebabkan ketersediaan limbah-limbah pertanian sebagai bahan baku untuk membuat pupuk kompos cukup melimpah. Selain itu, penduduk di desa ini sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai petani dan rata-rata dari mereka memiliki kemampuan dalam membuat pupuk kompos. Kelompok Tani Hurip merupakan salah satu kelompok tani di desa Cikarawang, memiliki kontribusi dalam penyediaan pupuk kompos. Hal ini terbukti dari adanya usaha pupuk kompos yang didirikan oleh kelompok tani ini. Pupuk kompos yang diproduksi oleh kelompok tani ini dijual kepada masyarakat desa sehingga masyarakat desa dapat mendapatkan pupuk kompos dengan harga yang terjangkau. Peluang pasar usaha pupuk kompos ini cukup besar mengingat meningkatnya pertanian organik di Indonesia, akan tetapi usaha ini juga