2. Menganalisis dampak fluktuasi harga komoditas pangan terhadap inflasi di Provinsi Banten.
3. Menganalisis keterkaitan inflasi antar wilayah sekitar Provinsi Banten.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup pada penelitian ini adalah: 1. Komoditas utama yang menjadi objek penelitian adalah beras, jagung, cabai
merah keriting, bawang merah, daging sapi murni, daging ayam ras dan telur ayam ras.
2. Data harga komoditas yang diteliti merupakan data harga di tingkat konsumen di Provinsi Banten.
3. Data inflasi yang digunakan adalah data Indeks Harga Konsumen IHK umum pada tahun 2011-2014 dengan tahun dasar 2007.
4. Keterkaitan wilayah sekitar yang dianalisis yaitu Provinsi Lampung dan Provinsi DKI Jakarta.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pangan
Pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi sumber daya manusia. Berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Pangan adalah
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Indonesia merupakan negara yang masih memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor pertanian terutama sub sektor bahan pangan yang
dikendalikan melalui penetapan harga dasar dan harga tertinggi bahan pangan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya gejolak harga komoditas pangan
yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kestabilan harga barang dan jasa pada umumnya Widiarsih, 2012. Stabilisasi harga pangan dilakukan untuk
mendukung terciptanya stabilitas sosial, ekonomi, politik dan keamanan. Hal tersebut diperlukan, karena apabila terjadi harga pangan yang sangat berfluktuatif
maka akan menimbulkan risiko dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan Sumaryanto, 2009.
Komoditas pangan yang dianalisis pada penelitian ini adalah beras, jagung, cabai merah keriting, bawang merah, daging sapi murni, daging ayam ras dan
telur ayam ras. Ketujuh komoditas tersebut termasuk ke dalam kelompok pangan yang fluktuasi harganya sering menjadi sorotan dalam masyarakat. Selain itu,
pada perkembangannya ketujuh komoditas menunjukkan kenaikan harga dalam beberapa kurun waktu selama periode penelitian.
2.2 Inflasi
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan tingkat harga dari berbagai macam barang secara umum dan terus-menerus Rahardja dan
Manurung, 2008. Kenaikan harga dari satu atau dua barang tidak dapat disebut
inflasi kecuali kenaikan tersebut terjadi secara meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya Santoso, 2011.
Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa macam barang yang diperjualbelikan di pasar dengan masing-masing
tingkat harga. Angka indeks yang memperhitungkan semua harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen disebut Indeks Harga Konsumen IHK. Berdasarkan
BPS 2015b, formula perhitungan IHK menggunakan rumus Modified Laspeyers adalah:
I
n
= x 100
1 dimana:
I
n
= Indeks bulan n P
n
= Harga pada bulan n P
n-1
= Harga pada bulan n-1 P
Q = Nilai konsumsi tahun dasar
P
n-1
Q = Nilai konsumsi bulan n-1
Sedangkan laju inflasi inflasi bulanan dihitung dengan rumus: I
n
= x 100
2 dimana:
I
n
= Inflasi bulanan n IHK
n
= IHK bulan n IHK
n-1
= IHK bulanan n-1 Salah satu indikator ekonomi makro yang paling penting adalah IHK yang
digunakan untuk mengukur inflasi suatu wilayah. IHK memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen atau
masyarakat. Selain itu, inflasi merupakan indikator ekonomi yang penting dalam menunjukkan gejala ekonomi tentang harga di suatu wilayah sehingga inflasi
menjadi salah satu indikator pengendalian ekonomi makro yang berdampak luas terhadap indikator ekonomi lainnya. Barang dan jasa yang dihitung dalam IHK
adalah 744 komoditas barang dan jasa termasuk dalam paket komoditas kebutuhan rumah tangga berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup SBH tahun
2007. Badan Pusat Statistik mengelompokkan barang dan jasa menjadi tujuh kelompok, yaitu:
1. Kelompok Bahan Makan, meliputi sub kelompok: padi-padian, umbi-
umbian dan hasilnya, daging dan hasilnya, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu dan hasil-hasilnya, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan,
bumbu-bumbuan, lemak dan minyak, serta bahan makanan lainnya. 2.
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, meliputi sub kelompok: makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol, serta tembakau
dan minuman beralkohol. 3.
Kelompok Perumahan, meliputi sub kelompok: biaya tempat tinggal, bahan bakar,
penerangan dan
air, perlengkapan
rumah tangga,
serta penyelenggaraan rumah tangga.
4. Kelompok Sandang, meliputi sub kelompok: sandang laki-laki, sandang
wanita, sandang anak-anak, serta barang pribadi dan sandang lain. 5.
Kelompok Kesehatan, meliputi sub kelompok: jasa kesehatan, obat-obatan, jasa perawatan jasmani, serta perawatan jasmani dan kosmetika.
6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga, meliputi sub kelompok:
pendidikan, pelatihan, perlengkapan pendidikan, rekreasi, serta olahraga. 7.
Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan, meliputi sub kelompok: transportasi, komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang
transportasi, serta jasa keuangan. Oleh karena itu, Indeks Harga Konsumen IHK dapat dihitung per
komoditas, sub kelompok komoditas, maupun gabungan seluruh komoditas. Komoditas yang menjadi objek penelitian ini yaitu beras, jagung, cabai merah
keriting, bawang merah, daging sapi murni, daging ayam ras dan telur ayam ras termasuk dalam kelompok bahan makanan. Penyebab timbulnya inflasi ada
beberapa macam. Mankiw 2000, membedakan inflasi menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu:
1. Inflasi tarikan permintaan demand pull inflation, yaitu inflasi terjadi
karena adanya peningkatan agregat permintaan barang dan jasa, sehingga akan menggeser kurva agregat demand ke kanan. Peningkatan permintaan
tersebut tidak bisa diimbangi oleh produsen untuk meningkatkan penawaran