Input Primer METODE PENELITIAN

atas dasar biaya pendaratan landed cost yang terdiri dari nilai cost, insurance and freight c.i.f ditambah dengan bea masuk dan pajak penjualan impor.

e. Input Primer

Input primer adalah balas jasa atas pemakaian faktor-faktor produksi yang terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal, dan kewiraswastaan. Input primer disebut juga nilai tambah bruto dan merupakan selisih antara output dengan input antara. i. Upah dan Gaji Upah dan gaji mencakup semua balas jasa dalam bentuk uang maupun barang dan jasa kepada tenaga kerja yang ikut dalam kegiatan produksi selain pekerja keluarga yang tidak dibayar. ii. Surplus Usaha Merupakan balas jasa atas kewiraswastaan dan pendapatan atas pemilikan modal. Surplus usaha antara lain terdiri dari keuntungan sebelum dipotong pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa tanah dan pendapatan atas hak kepemilikan lainnya. Besarnya nilai surplus usaha adalah sama dengan nilai tambah bruto dikurangi dengan upahgaji, penyusutan dan pajak tak langsung netto. iii. Penyusutan Yang dimaksud dengan penyusutan adalah penyusutan barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi. Penyusutan merupakan nilai penggantian terhadap penurunan nilai barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi. iv. Pajak Tidak Langsung Netto Pajak tak langsung netto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan subsidi. Pajak tak langsung mencakup pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambahan nilai, cukai dan sebagainya. Sedangkan subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen. Subsidi pada dasarnya adalah tambahan pendapatan bagi produsen. Oleh karena itu subsidi disebut juga sebagai pajak tak langsung negatif.

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

4.1. Gambaran Umum Wilayah

Secara geografis Provinsi Jawa Barat terletak di antara 104°48’ - 108°48’ Bujur Timur dan 5°50’ - 7°50’ Lintang Selatan. Wilayah ini berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta di sebelah Utara, Samudra Indonesia di sebelah Selatan, Provinsi Banten di sebelah Barat, dan Provinsi Jawa Tengah di sebelah Timur. Luas wilayah Jawa Barat kurang lebih 34.816,96 Km². Kawasan utara merupakan daerah dataran rendah sedangkan kawasan selatan berbukit-bukit dengan sedikit pantai. Di bagian tengah merupakan dataran tinggi bergunung- gunung, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa. Dari segi pemerintahan, Jawa Barat dibagi menjadi 9 daerah otonom tingkat I dan 19 daerah otonom tingkat II, termasuk Kabupaten Bandung Barat yang telah diresmikan berdasarkan UU RI No. 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat pada 2 Januari 2007. Pada tahun 2000 provinsi ini dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten yang sekarang berbatasan langsung di sebelah barat. Jawa Barat memiliki 618 kecamatan, dengan 1.859 perkotaan dan 4.004 perdesaan, seperti yang terinci pada Tabel 4.1.