Tabel 5.13. Komponen Permintaan Akhir Subsektor Industri Pengolahan Provinsi Jawa Barat 2003dalam Juta Rupiah
Sektor Konsumsi
Rumah Tangga
Pengeluaran Pemerintah
Pembentukan Modal tetap
Perubahan Stok
Ekspor Total 1 27.504.246
-633.941 1.184.105
28.054.410 2 14.712.943
26.706 796.362
32.695.816 48.231.827
3 619.552 12.588
100.118 1.591.470
2.323.728 4 463.258
353.849 3.372.337
4.189.444 5 7.029.488
92.815 3.470.404
10.592.707 6 1.752.555
-220.382 102.861
1.635.034 7 49.695
2.285 235.045
2.209.661 2.496.686
8 0 274.861
1.315.414 1.590.275
9 12.401.608 14.951.968
6.328.974 64.471.900
98.154.450 10 9.988.630
412.160 -42.418
3.047.869 4.416.241
Jumlah 74.521.975 15.405.707 7.285.283
113.461.837 201.684.802 Sumber: Tabel IO Provinsi Jawa Barat, 2003.
Keterangan: 1. industri makanan dan minuman; 2. industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki; 3. industri kayu, bambu, rotan dan furniture; 4. industri kertas dan barang-
barang dari kertas, percetakan dan penerbitan; 5. industri kimia, barang-barang dari bahan kimia, karet dan plastik; 6. pengilangan minyak bumi; 7. industri barang mineral bukan
logam; 8. industri logam dasar; 9. industri bahan jadi dari logam; 10. industri pengolahan lainnya.
5.2. Analisis Keterkaitan
Keterkaitan output ke depan dan ke belakang dapat dibagi menjadi dua yaitu keterkaitan output langsung ke depan dan ke belakang dan keterkaitan
output langsung dan tidak langsung ke depan dan ke belakang. Keterkaitan output langsung didapat dari koefisien input, sedangkan keterkaitan output langsung dan
tidak langsung diperoleh dari matriks Kebalikan Leontief terbuka.
5.2.1. Keterkaitan ke Depan
Dari tabel 5.14. dapat dilihat bahwa keterkaitan output langsung ke depan sektor industri pengolahan paling tinggi jika dibandingkan dengan sektor-sektor
lainnya. Nilai keterkaitan ini menunjukkan keterkaitan langsung ke depan antara sektor-sektor ekonomi lainnya termasuk dengan industri pengolahan itu sendiri.
Nilai sebesar 0,56007 berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu rupiah maka output sektor industri pengolahan yang langsung dijual
ke seluruh sektor pertanian akan meningkat sebesar 0,56007 rupiah. Sedangkan peringkat kedua sampai ke empat berturut-turut ditempati oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai 0,11215, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,08713 dan sektor pertanian sebesar 0,07683.
Tabel 5.14. Keterkaitan Output ke Depan dan ke Belakang 9 Sektor Perekonomian Provinsi Jawa Barat Tahun 2003
Sumber: Tabel IO Provinsi Jawa Barat, 2003. Keterangan: 1 = keterkaitan langsung; 2 = keterkaitan langsung dan tidak langsung.
Apabila ditelaah berdasarkan keterkaitan output langsung ke depan sektor industri pengolahan terhadap masing-masing sektor, maka sektor industri
pengolahan di Provinsi Jawa Barat mempunyai keterkaitan output langsung ke Sektor
Keterkaitan Ke Depan
Keterkaitan Ke Belakang
1 2
1 2
Pertanian 0,07683 1,25632
0,14844 1,24589
Pertambangan Dan Penggalian 0,08713
1,87832 0,22513
1,29566 Industri Pengolahan
0,56007 3,52994
0,51857 1,87793
Listrik, Gas Dan Air Bersih 0,04409
1,29701 0,50524
1,77190 BangunanKonstruksi 0,00751
1,09923 0,54677
1,97010 Perdagangan, Hotel Dan Restoran
0,11215 1,56705
0,22593 1,35473
Pengangkutan Dan Komunikasi 0,04005
1,25197 0,36964
1,61038 Keuangan, Persewaan Dan Jasa
Perusahaan 0,04722
1,35913 0,21100 1,33238
Jasa-Jasa 0,02495 1,26719
0,31835 1,53632
depan paling tinggi terhadap sektor bangunankonstruksi yaitu sebesar 0,42961. Nilai keterkaitan ini mempunyai arti jika terjadi kenaikan output di sektor industri
pengolahan sebesar satu rupiah maka output dari sektor industri pengolahan yang dialokasikan kepada sektor bangunankonstruksi secara langsung akan meningkat
sebesar Rp. 0,42961. Selanjutnya secara berturut-turut keterkaitan output langsung ke depan
sektor industri pengolahan terhadap sektor industri pengolahan itu sendiri, terhadap sektor angkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa dan sektor listrik, gas
dan air bersih. Terhadap keempat sektor tersebut, secara berturut-turut sektor industri pengolahan mempunyai keterkaitan langsung ke depan sebesar 0,32634,
0,14991, 0,14365, dan 0,10304 Tabel 5.15. Keterkaitan Output ke Depan Sektor Industri Pengolahan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2003 Klasifikasi 9 Sektor
Sektor Keterkaitan Ke Depan
1 2
Pertanian 0,08895 0,14428
Pertambangan Dan Penggalian 0,00398
0,00971 Industri Pengolahan
0,32634 1,51943
Listrik, Gas Dan Air Bersih 0,10304
0,18644 BangunanKonstruksi 0,42961
0,66890 Perdagangan, Hotel Dan Restoran
0,05572 0,11035
Pengangkutan Dan Komunikasi 0,14991
0,27299 Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan
0,01755 0,07718
Jasa-Jasa 0,14365 0,25964
Sumber: Tabel IO Provinsi Jawa Barat, 2003. Keterangan: 1 = keterkaitan langsung; 2 = keterkaitan langsung dan tidak langsung
Tabel 5.16. Keterkaitan Output ke Depan dan ke Belakang Subsektor Industri Pengolahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 Klasifikasi 29 Sektor
Sumber: Tabel IO Provinsi Jawa Barat, 2003. Keterangan: 1 = keterkaitan langsung; 2 = keterkaitan langsung dan tidak langsung
Subsektor industri pengolahan yang memiliki nilai keterkaitan langsung ke depan terbesar ialah industri bahan jadi dari logam, kemudian industri kimia,
barang-barang dari bahan kimia, karet dan plastik dan yang ke tiga ialah industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki. Untuk keterkaitan langsung dan tidak
langsung ke belakang ialah industri bahan jadi dari logam, kemudian industri kimia, barang-barang dari bahan kimia, karet dan plastik dan yang ke tiga ialah
industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan. Subsektor
Keterkaitan Ke Depan
Keterkaitan Ke Belakang
1 2
1 2
Industri Makanan dan Minuman 0,01480
1,84094 0,56150
1,71931 Industri Tekstil, Pakaian Jadi,
Kulit dan Alas Kaki 0,04070
1,60932 0,54592 1,99505
Industri Kayu, Bambu, Rotan dan Furnitur
0,00276 1,24042
0,34751 1,52929 Industri Kertas dan Barang-
Barang dari Kertas, Percetakan dan Penerbitan
0,01295 1,88603
0,57720 2,10176 Industri Kimia, Barang-Barang
dari Bahan Kimia, Karet dan Plastik
0,04432 2,16084
0,43710 1,66545 Pengilangan Minyak Bumi
0,01364 1,68241
0,64537 1,83862
Industri Barang Mineral bukan Logam
0,00715 1,23774
0,34114 1,53948 Industri Logam Dasar
0,00877 1,35954
0,54907 1,91076
Industri Bahan Jadi dari Logam 0,08750
2,42014 0,51862
1,92518 Industri Pengolahan Lainnya
0,00214 1,05615
0,37427 1,58081
5.2.2. Keterkaitan ke Belakang