BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tentang strategi komunikasi customer service dalam melayani penelitian, akhirnya peneliti dapat menyimpulkan tentang
beberapa hal, yakni: 1. Latar belakang pendidikan para ketujuh informan utama dalam
penelitian ini berbeda-beda. Tidak ada keharusan khusus latar belakang pendidikan apa yang harus mereka miliki. Mereka diterima bekerja
setelah memenuhi persyaratan internal yang ditetapkan oleh pihak PT. Angkasa Pura II Persero. Hal utama yang harus mereka miliki adalah
kemampuan berkomunikasi yang baik dan keahlian dalam berbahasa asing.
2. Latar belakang daerah asal dan kebudayaan yang para informan miliki serta jenis kelamin customer service, jelas mempengaruhi cara dan
sikap, serta tingkah laku para customer service untuk melayani wisatawan. Seperti yang diungkapkan informan II, IV,V,dan VI,
mereka merasa tidak memiliki kesulitan dalam melayani pengguna jasa bandara khususnya wisatawan di Bandara Kualanamu. Pengguna jasa
bandara yang didominasi oleh wisatawan domestik memiliki karakteristik watak dan budaya yang sama dengan keempat informan
yang berasal dari kota Medan. Sedangkan hal sebaliknya justru diungkapkan oleh informan I,III,dan VII, mereka mengakui kesulitan
dan kecemasan awalnya ketika harus melayani banyak wisatawan di Bandara Kualanamu karena mereka bukan berasal dari kota Medan.
3. Strategi komunikasi yang dilakukan ketika ketujuh informan melayani wisatawan harus memiliki taktik operasionalnya. Faktor personal dan
faktor situasional sangat mempengaruhi para customer service saat melayani para wisatawan, sehingga komunikasi yang terjalin antara
customer service dan wisatawan memiliki perbedaan masing-masing.
Proses kerja akan mendewasakan para customer service untuk lebih memahami sikap dan perilaku wisatawan dan bagaimana cara mereka
menanggapinya. Learning by doing merupakan ungkapan yang pas untuk menggambarkan pekerjaan seorang customer service bandara.
4. Terdapat perbedaan antara wisatawan asing dan wisatawan domestik dalam menggunakan jasa customer service. Perbedaan yang paling
mencolok dirasakan oleh para customer service adalah ketika para wisatawan asing sangat menghargai sistem sementara wisatawan
domestik tidak. Directions atau petunjuk yang telah disediakan oleh pihak bandara, mampu diinterpretasikan sendiri maknanya oleh
wisatawan asing,
sedangkan wisatawan
domestik sangat
memaksimalkan penggunaan jasa layanan customer service untuk membantu
mereka mendapatkan
informasi yang
dibutuhkan. Wisatawan asing juga cenderung bertanya hal-hal yang diluar konteks
yang sulit dipahami apabila tidak dibantu oleh para customer service sedangkan para wisatawan domestik cenderung bertanya hal-hal kecil
yang sebenarnya jawabannya bisa ditemukan sendiri apabila mereka lebih memperhatikan dan peka dengan lingkungan sekitar.
5. Persepsi tentang anggota budaya konteks tinggi high-context culture dan budaya konteks rendah low-context culture tidak semuanya
sesuai. Faktanya berdasarkan hasil penelitian, ketika berada di Bandara Kualanamu, wisatawan domestik yang merupakan anggota dari budaya
konteks tinggi justru malah menampakkan sikap seolah mereka merupakan anggota dari budaya konteks rendah yakni lugas, eksplisit
dan tidak suka menyapa atau basa basi ketika tidak membutuhkan bantuan, mereka tidak menunjukkan kalau mereka bagian dari
penduduk bumi belahan dunia barat sedangkan hal sebaliknya malah ditunjukkan wisatawan asing yang merupakan penduduk dari belahan
dunia barat. Mereka justru lebih memiliki tata krama dalam melakukan komunikasi dengan para customer service di Bandara Kualanamu.
5.2 Saran