Informan Tambahan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Informan Tambahan

Informan tambahan dalam sebuah penelitian juga berperan penting dalam hal membandingkan memverifikasi data guna menentukan keabsahan data yang telah peneliti peroleh dari ketujuh Customer Service Officer Bandara Internasional Kualanamu sebagai informan utama dalam penelitian ini. Kegiatan verifikasi ini merupakan sesuatu yang dilakukan dalam penelitian untuk menentukan validitas data informasi yang telah peneliti peroleh dalam penelitian Sama halnya dengan penelitian kualitatif pada umumnya, dalam menentukan keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Teknik ini yakni teknik dalam pemanfaatan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan dan sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan tambahan yaitu para pengguna jasa bandara dan para pegawai PT Angkasa Pura II. Melalui informan tambahan ini peneliti dapat menentukan derajat kepercayaan informasi yang telah peneliti peroleh. Adapun profil informan tambahan adalah sebagai berikut:

1. Fadhillah Nur Fitri Nasution

TTL : Medan, 21 Maret 1994 Usia : 21 Suku : Mandailing Pendidikan : S1 Pekerjaan : Wiraswasta Tempat Tinggal : Jalan Belibis Ring Road, Medan Status : Belum Menikah

2. Andri Sugandi

TTL : Banda Aceh, 4 Februari 1973 Usia : 42 tahun Suku : Aceh Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Tempat Tinggal : Jalan T Hamzah Bendahara No 55 Banda Aceh Status : Menikah

3. Rama Miranda Pasaribu

TTL : Banda Aceh, 12 April 1990 Usia : 25 tahun Suku : Batak Pendidikan : Sarjana Teknik Pekerjaan : Pegawai BUMN Tempat Tinggal : Jalan Gaperta VII No. H 25 Medan Status : Menikah

4. Cahaya Rachmadani

TTL : Tanggerang, 26 Maret 1991 Usia : 24 tahun Suku : Padang Pendidikan : D3 Pekerjaan : Pegawai BUMN Tempat Tinggal : Batang Kuis Status : Belum Menikah Informan Tambahan I Nama : Fadhillah Nur Fitri Nasution Tanggal Wawancara : 20 Maret 2015 Pukul : 12.40 Wib Tempat : Texas Epicentrum, Jalan Dr Mansyur Peneliti ingin mewawancari informan yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Alasan peneliti memilih Fadhillah karena ia merupakan gadis muda yang umumnya memiliki pikiran terbuka. Sebagai sarjana muda, Fadhillah pasti akan memberikan jawaban yang variatif dan inovatif. Lama berbincang-bincang dengan peneliti sebagai sesama gadis muda yang sulit fokus pada satu topik pembicaraan. Informan yang satu ini, sudah 4 kali melakukan perjalanan di Bandara Kualanamu. Menurut peneliti, Kualanamu memberikan konsep yang jauh berbeda dengan Bandara Polonia. Bandara Kualanamu juga merupakan kebanggaan bagi masyarakat kota Medan yang dapat menunjang status sosial kota Medan sebagai kota Metropolitan di Indonesia. Memiliki konsep yang nyaris sama dengan Bandara Changi, membuat Dila panggilan akrab kagum. Customer Service Officer CSO dapat membuktikan kalau Bandara Kualanamu ingin memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa bandara khususnya kepada wisatawan. Dila baru mengetahui, bahwa customer service bandara Kualanamu memberikan pelayanan yang detail dan maksimal kepada wisatawan sampai perihal tempat wisata. “ Beda kali. Kalau CS di Polonia itu kita nggak tahu letaknya dimana tapi kalau di Kualanamu begitu kita sampai di area keberangkatan langsung keliatan mereka paling depan dan duduk di sana. Saya lihat juga counter itu nggak pernah sepi. Ada aja yang nanyak. Saya sendiri baru tahu, kalau tugas customer service itu sampai melayani wisatawan asing yang minta tunjukkin jalan ke ke Bukit Lawang, Danau Toba juga. Saya pikir selama ini tugas mereka hanya seputar bandara aja.” Dila mengakui, kalau dirinya jarang menggunakan jasa customer service. Dia merasa masih muda dan harus mencari tahi sendiri ketika menghadapi masalah yang berskala kecil. Ia mengatakan kalau selama ini ia memperhatikan banyak orang tua yang sering menggunakan jasa customer service. Informan tambahan I ini juga mengatakan kalau aktivitas di counter informasi itu tampak ramai dan aktif. Para petugasnya juga ramah dan kerja tanpa henti. Saat disinggung, apabila adakah yang dila inginkan sebagai wisatawan, dila mengatakan sangat dibutuhkan adanya Self Check-in dan drinking water, untuk bandara sekelas Kualanamu harusnya fasilitas seperti itu sudah tersedia. Informan Tambahan II Nama : Andri Sugandi Tanggal Wawancara : 21 Maret 2015 Pukul : 13.10 Wib Tempat : Bandara Internasional Kualanamu, lantai 1 Informan tambahan yangsatu ini, merupakan informan yang ditemui tiba- tiba oleh peneliti. Peneliti memanggil sebutan ‘Pak’ pada Pak Andri agar hubungan merasa lebih akrab namun tetap sopan. Saat didatangi oleh peneliti, Pak Andri sedang berdiri di dekat Alfamart sembari menelepon. Peneliti memberanikan diri untuk menyapa Pak Andri, berkenalan lalu mengungkapkan maksud dan tujuannya melakukan dialog dengan Pak Andri, hingga pada akhirnya Pak Andri setuju untuk diwawancarai. Pak Andri mengatakan senang bisa membantu peneliti yang merupakan mahasiswa. Ia tidak keberatan berbagi waktunya selagi menunggu saudaranya menjemput dia ke Kualanamu. Pak Andri mengaku, ini merupakan penerbangan ketiga baginya melalui Bandara Kualanamu, sebelumnya karena jaraj antara Aceh-Medan tidak terlalu jauh, ia lebih sering menaiki Bus daripada pesawat. “Naik pesawat Cuma 45 menit dek, baru duduk kita udah sampai” Pak Andri mengaku kalau ia pernah berhubungan dengan pihak informasi bandara ketika baru pertama kali mendarat di Kualanamu, ia bingung kalau mau naik damri ke Medan dia harus kemana, kemudian pihak customer service memberikan pengarahan kepadanya. Pak Andri mengaku kalau pada saat itu, petugas informasinya sangat ramah dan baik. Kesan pertama yang dirasakan Pak Andri saat pertama kali memijakkan kaki di Bandara Kualanamu adalah kagum. Bandara Kualanamu sangat bagus, luas, dan megah. Jauh berbeda dengan Bandara Polonia. Saat itu, Pak Andri juga mengakui, sewaktu Bandara masih berada di Polonia dia tahu letak pusat informasi itu dimana, sehingga dia bertanya pada orang yang ada di sekitar bandara saja, bukan kepada petugas bandara. Pak Andri berharap petugasnya bisa bekerja lebih baik lagi dan sepenuh hati. “ Bandaranya bagus luas, kalau kata orang Aceh lagak that haha. Keren bandaranya, bangunannya mewah kayak bandara di luar negeri, nggak sangka kita di Medan “ Informan Tambahan III Nama : Rama Miranda Pasaribu Tanggal Wawancara : 18 Maret 2015 Pukul : 17.00 Wib Tempat : Bandara Internasional Kualanamu, lantai 1 Rama merupakan pegawai Angkasa Pura II cabang Bandara Kualanamu yang juga tidak luput mendapat pelayanan jasa dari customer service yang juga merupakan teman satu kantornya. Kak Rama sapaan akrab peneliti kepada informan mengaku sudah 15 kali terbang dan mendarat dari Kualanamu. Kuantitas itu meningkat tajam ketika baru saja menikah dengan suaminya yang bekerja di Jakarta, sehingga ia sering pergi Medan-Jakarta dan Jakarta-Medan. Kak Rama mengatakan, bahwa selama Bandara masih berada di Polonia, ia tidak pernah menggunakan jasa customer service. “Sekarang counter informasinya jauh lebih bagus dan lebih layak. Sesuai dengan konsep bandara kita yaitu salah satu bandara internasional di Indonesia. Sudah semestinya pihak Angkasa Pura 2 memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengguna jasa bandara di sini, terlebih airport tax bandara yang mahal memang harus diimbangi dengan pemberian fasilitas terbaik oleh perusahaan. Sekarang teman-teman customer service kerjanya lebih nyata dan kelihatan. Mereka sibuk selalu melayani penumpang yang hilir mudik ke counter dengan berbagi macam pertanyaan. Letak counter dengan konsep public area juga mampengaruhi kuantitas penumpang yang berkunjung ke counter. Beda dengan saat masih di Polonia. Counter informasinya sepi karena tidak terlihat oleh Kak Rama memuji kinerja teman-temannya saat ini yang bekerja sebagai customer service bandara kalau mereka bekerja begitu maksimal. Counter informasi tidak pernah sepi dari penumpang. Aktivitas counter itu aktif. Kak Rama juga menambahkan kalau sekarang sekitar 220 pesawat yang landing dan take off di Kualanamu, jadi begitu banyak penumpang yang memakai jasa bandara dan berdampak juga pada peningkatan penumpang yang harus di layani oleh customer service. Sama halnya seperti para informan utama, Kak Rama juga mengatakan kalau masyarakat Sumatera Utara, khususnya masyarakat awam belum begitu siap dengan kecanggihan bandara dengan menerapkan konsep internasional seperti luar negeri. Kak Rama juga mengatakan kalau target Kualanamu menjadi salah satu bandara hub udara di Asia . Kak Rama juga mengatakan kalau bukan hanya wisatawan atau pengguna jasa bandara yang membutuhkan pelayanan customer service bandara, semua pegawai juga membutuhkan pelayanan mereka. “Ya pasti pernah. Di sini yang butuh jasa customer service bukan hanya penumpang saja, kita sebagai pegawai juga butuh jasa mereka. Contohnya ketika kita bertanya masalah informasi nomor extention unit lain, pasti kita kontak teman-teman di info, atau sekedar nanyak flight schedule ke mereka saat mau liburan cuti. Kalau kita butuh informasi seputar bandara, teman-teman di informasi solusinya haha” Informan Tambahan III Nama : Cahaya Rachmadani Tanggal Wawancara : 21 Maret 2015 Pukul : 12.00 Wib Tempat : Bandara Internasional Kualanamu, Ruang FIDS Untuk memantapkan informasi bahwa data telah memasuki data jenuh, peneliti akhirnya mewawancarai satu orang customer service Bandara Kualanamu, namun peniliti menghimbau Kak Cahaya panggilan akrab peneliti untuk menjawab pertanyaan dalam posisi sebagai penumpang. tidak bisa dipungkiri, para pegawai Angkasa Pura II juga pernah melakukan penerbangan di Kualanamu, tidak terkecuali petugas informasi customer service officer juga. Mereka pasti pernah merasakan jadi penumpang. Di sini peneliti ingin melihat sudut pandang jawaban dari petugas informasi yang memposisikan dirinya sebagai CSO, melihat data objektif atau tidak. Akhirnya berbekal pin visitor dan nota dinas, peneliti bisa memasuki area wajib pas bandara. peneliti bisa memasuki area vital terminal untuk mewawancarai Kak Cahaya yang pada saat itu sedang mendapat giliran jaga standby di ruang FIDS. Kak Cahaya membuka percakapan dengan ringan dan mulai menjawab satu persatu pertanyaan dari peneliti. Peneliti oenasaran, bagaimana penampakan bandara Kualanamu bukan hanya dari penumpang saja, namun juga dari para petugas info yang juga pernah menjadi penumpang. “Kesan saya itu pertama kali sangat senang dan bahagia karena akhirnya di Indonesia ini punya bandara yang canggih dan super keren, mirip seperti bandara yang ada di luar negeri. Khusunya itu irip banget sama Bandara Changi yang ada di Singapura.” Kak Cahaya juga mengatakan kalau dia juga pernah menggunakan jasa customer service by call center, menanyakan estimasi kedatangan pesawat ibunya dari Jakarta, pada saat itu Kak Cahaya libur kerja dan ingin menjemput kedatangan Ibunya yang sangat dirindukan. Kak Cahaya juga berpendapat kalau saat ini kinerja customer service Bandara Kualanamu sangat baik dan aktif dibanding bandara lainnya di Indonesia. Menurut informan tambahan yang keempat ini tingginya kuantitas penumpang yang mengunjungi counter informasi tidak terlepas dari alasan bahwa Bandara Kualanamu merupakan bandara yang masih tergolong baru. Jadi setiap penumpang ingin menggali informasi sendiri langsung dari petugas informasi sehingga hal yang ditanyakan wisatawan itu, apalagi wisatawan domestik itu merupakan pertanyaan yang monoton seperti dimana check-in counter, dimana longue dan dimana toko-toko untuk shopping center. Dari aktivitas ini terlihat bahwa masih mau belajar mengenal bandara dan menggali informasi melalui petugas informasi. Peneliti juga ingin mengetahui jawaban Kak Cahaya saat pertanyaan seberap pentingkah keberadaan customer service itu dibutuhkan oleh wisatawan, Kak cahaya menjawab dengan menggebu- gebu namun tetap menunjukkan logat bicaranya orang Jakarta. “Oh ya tentu sangat diperlukan, karena semua informasi itu ada di sana sebagai pusat informasi. Jadi kalau misal sampai nggak ada, para penumpang itu akan buta, dia bertanya ke siapa. Ke petugas airline? Petugas airline itu belum tahun semua hal tentang bandara. Salah satu syarat bandara itu memang harus memiliki customer service-nya. Sama seperti di mall-mall juga memiliki customer service.” Kak Cahaya juga mengatakan kalau ia berharap semoga bandara pembangunan bandara ini segera rampung, sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan, bisa memberikan berbagai macam piagam sebagai bentuk salah satu prestasi kantor cabang Bandara Kualanamu. Dan Kak Cahaya berharap kalau mereka akan terus kompak, mengisi kekosangan satu lama lain, membantu teman ketika menghadapi masalah dengan penumpang dan terus bekerja secara team work. Para CSO juga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan standar perusahaan. Kak Cahaya juga menambahkan, kalau syarat dari suatu bandara bisa beroperasi ketika memiliki jasa customer service sebagai pemandu wisatwan. Itu merupakan bentuk peayanan demi kepuasan pelanggan.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

13 136 138

LKP : Perancangan Strategi Komunikasi Desain Goods Identity Dalam Melayani Customer.

0 3 68

2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Mera

0 0 27

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 5 15

Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawan Domestik)

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asi

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawa

0 0 7

STRATEGI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI PENGGUNA JASA BANDARA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu dalam Melayani Wisatawan Asing dan Wisatawan Domestik) SKRIPSI TETTY MUTYA PASARIBU

0 0 15

TUGAS - TUGAS CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI PELANGGAN PADA PT POS INDONESIA PALEMBANG

0 0 16