Komunikasi Antarbudaya Teori Komunikasi Antarbudaya

sebuah strategi dalam mencapai tujuan khususnya dalam merubah perilaku maupun watak seseorang. Kumar membagi 5 ciri efektifitas KAP sebagai berikut: 1. Keterbukaan openess. 2. Empati empathy. 3. Dukungan supportiveness. 4. Rasa positif positiveness. 5. Kesetaraan equality. Kumar 2000, 121-122. Selain itu, KAP sebagai sebuah strategi juga dilihat dari 2 teori yang dinamakan : Teori Penyimpulan inference theory, orang dapat mengamati atau mengidentifikasi perilakunya sendiri. Teori Pengambilan Peran role taking theory, seseorang harus lebih dulu mengenal dan mengerti perilaku orang lain. Menurut David Berlo 1997 Kedua teori ini, akan melahirkan proses empati komunikasi yang meliputi : 1. Kelayakan decentering. Bagaimana individu memusatkan perhatian kepada orang lain dan mempertimbangkan apa yang dipikirkan dan dikatakan orang lain tersebut. 2. Pengambilan peran role taking. Mengidentifikasikan orang lain ke dalam dirinya, menyentuh kesadaran diri melalui orang lain. 3. Empati komunikasi empathic communication. Meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses yang menyatakan tidak langsung perubahan sikapperilaku penerima.

2.2.4 Komunikasi Antarbudaya Teori Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi Antarbudaya KAB secara harfiah dapat kita artikan sebagai komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih dengan latar belakang budaya yang berbeda. Seperti pendapat Liliweri 2004: 9-15 yang menyatakan bahwa KAB adalah pernyataan diri antarpribadi yang paling efektif antara dua orang yang saling berbeda latar belakang budaya. Dalam buku “Intercultural Communication: A Reader” juga menyatakan bahwa komunikasi antarbudaya intercultural communications terjadi apabila sebuah pesan message yang harus dimengerti, dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain Samovar Porter, 1994: 19. Unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya ialah konsep-konsep tentang “kebudayaan” dan “komunikasi”. Samovar dan Porter mengatakan untuk mengkaji komunikasi antarbudaya perlu dipahami hubungan antar kebudayaan dengan komunikasi. Melalui pengaruh budayalah manusia memperlajari komunikasi dan memandang dunia mereka melalui kategori-kategori, konsep-konsep, dan label-label yang dihasilkan kebudayaan. Kemiripan budaya dalam persepsi memungkinkan pemberian makna yang mirip pula terhadapsuatu objek sosial atau peristiwa. Cara-cara manusia berkomunikasi, keadaan manusia berkomunikasi, bahkan bahasa dan gaya bahasa yang digunakan, perilaku-perilaku nonverbal merupakan respon terhadap fungsi budaya Liliweri, 2001: 160. Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, atau cara berperilaku kultural yang berbeda DeVito, 1997: 479. Karena cara kita berkomunikasi sebagaian besar dipengaruhi oleh kultur, orang-orang dari kultur yang berbeda akan berkomunikasi secara berbeda. Kita perlu menaruh perhatian khusus untuk menjaga jangan sampai perbedaan kultur menghambat interaksi yang bermakna, malainkan justru menjadi sumber untuk memperkaya pengalaman komunikasi kita Devito, 1997: 281. Hambatan Komunikasi communications barrier dalam komunikasi antarbudaya mempunyai bentuk seperti sebuah gunung es yang terbenam di dalam air above waterline dan dibawah air below waterline. Faktor-faktor hambatan komunikasi antarbudaya yang berbeda dibawah air below waterline adalah faktor yang ,membentuk perilaku atau sikap seseorang. Hambatan seperti ini cukup sulit untuk dilihat dan diperhatikan. Jenis-jenis hambatan semacam ini adalah persepsi perceptions, norma norms,stereotip stereotypes, filosofi bisnis business philosophy, aturan rules, jaringan networks, nilai values, dan grup cabang subcultures grup. Menurut Chaney Martin dalam Lubis, 2012: 6-8 hambatan komunikasi antarbudaya yang berbeda di atas air above waterline lebih mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik. Hambatan tersebut yaitu: 1.Fisik Physical Hambatan Komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan juga media fisik. 2. Budaya Culture Hambatan ini bersal dari etnik yang berbeda agama dan juga perbedaan sosial yang ada diantara budaya yang satu dan budaya yang lain. 3. Persepsi Perceptual Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda mengenai sesuatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. 4. Motivasi Motivasional Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dan pendengar, maksudnya adaah apakah pendengar yang menerima pesaningin menerima pesan tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga menjadi suatu hambatan komunikasi. 5. Pengalaman Experiantial Eksperimental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda – beda dalam melihat sesuatu. 6. Emosi Emotional Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit dilalui. 7. Bahasa Linguistic Hambatan komunikasi ini terjadi apabila pengirim pesan sender dan penerima pesan receiver menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan. 8. Nonverbal Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah mimik wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan receiver ketika pengirim pesan sender melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirim pesan kepada si penerima pesan. 9. Kompetisi Competition Hambatan seperti ini muncul apabila penerima pesansedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon seluler sambil menyetir mobil, karena melakukan dua kegiatan yang sama sekaligus dalam waktu bersamaan maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan secara fokus yang disampaikan oleh si pengirim pesan melalui telepon seluler secara maksimal.

2.2.4.1 Geger Budaya Culture Shock

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

13 136 138

LKP : Perancangan Strategi Komunikasi Desain Goods Identity Dalam Melayani Customer.

0 3 68

2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Mera

0 0 27

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 5 15

Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawan Domestik)

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asi

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawa

0 0 7

STRATEGI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI PENGGUNA JASA BANDARA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu dalam Melayani Wisatawan Asing dan Wisatawan Domestik) SKRIPSI TETTY MUTYA PASARIBU

0 0 15

TUGAS - TUGAS CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI PELANGGAN PADA PT POS INDONESIA PALEMBANG

0 0 16