masyarakat yang bekerja pada usaha tani. Manfaat yang dirasakan dari kegiatan PHBM yang dilakukan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai
kegiatan ini.
5.4.2 Faktor-faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat
pada Tahapan Kegiatan
a. Faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat pada Tahap
Perencanaan Masyarakat Desa Sukajembar, Desa Sukamekar dan Desa Sukaratu dalam
berpartisipasi pada tahap perencanaan kegiatan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti umur, pendidikan formal, jumlah anggota keluarga, pendapatan
non hutan, pengalaman bertani dan jenis pekerjaan. Namun, setelah dilakukan pengujian
Spearman dan Chi-kuadrat didapatkan faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat dalam berpartisipasi pada tahap perencanaan disajikan pada Tabel 49 dan Tabel 50.
Tabel 49 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat tahap perencanaan dengan uji Spearman
Faktor internal Partisipasi Masyarakat
Desa Sukajembar Desa Sukamekar
Desa Sukaratu Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Perencanaan
Usia 0,091 0,634
0,012 0,949
-0,202 0,284
Pendidikan 0,265 0,157
0,12 0,529
0,485 0,007
Jumlah anggota keluarga 0,046
0,81 0,087
0,648 -0,19
0,314 Pendapatan
0.232 0,217 0,086 0,649 0,219 0,245 Pengalaman bertani
0,391 0,032
0,550 0,002
-0,091 0,634
Keterangan tabel : korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 2-tailed ; Korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 2-tailed.
Tabel 50 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat tahap perencanaan dengan uji Chi-kuadrat
Faktor internal Partisipasi Masyarakat
Desa Sukajembar Desa Sukamekar
Desa Sukaratu Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Jenis Pekerjaan
4,163 0,358
8,705 0,010
1,538 0,228
Keterangan tabel : nilai peluang 0,05 terdapat hubungan yang signifikan
Hasil pengujian Spearman dan Chi-kuadrat Tabel 49 dan Tabel 50 menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi masyarakat dalam
berpartisipasi dalam tahap perencanaan kegiatan yaitu masyarakat Desa Sukajembar dan Desa Sukamekar dipengaruhi oleh pengalaman bertani dalam
berpartisipasi dan faktor lain yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukamekar tahap perencanaan yaitu jenis pekerjaan. Berbeda dengan faktor
internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukaratu dalam tahap perencanaan yaitu pendidikan formal.
Pengalaman bertani yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukajembar dan Desa Sukamekar memiliki nilai peluang
α terima H1 artinya terdapat hubungan antara variabel yang diuji. Pengalaman bertani cukup kuat
mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukajembar dengan nilai korelasi 39,1 dan nilai peluang 0,0320,05 pada selang kepercayaan 95. Pengalaman
bertani juga kuat mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukamekar dalam tahap perencanaan dengan nilai korelasi 55 dan nilai peluang 0,0020,05 pada
selang kepercayaan 99. Hubungan yang terjadi antara pengalaman bertani dengan tingkat partisipasi masyarakat yaitu bernilai positif dan searah. Semakin
lama pengalaman bertani maka semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan Tabel 49.
Pengalaman bertani rata-rata masyarakat Desa Sukamekar dan Desa Sukajembar berada pada kisaran 1
≤x≤11 tahun sehingga dengan kurun waktu tersebut masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru mengenai
kehidupan bertani. Ilmu ini akan mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan karena masyarakat ini memiliki ilmu dan pengalaman
yang menjadi landasan untuk merencanakan kegiatan PHBM ini terutama yang berbasis lahan hutan.
Faktor lain yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukamekar dalam tahap perencanaan ini yaitu jenis pekrjaan. Jenis pekerjaan ini memiliki
pengaruh terhadap partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dengan nilai peluang
α 0,0100,05 dan nilai korelasi 8,705 pada selang kepercayaan 95 Tabel 50. Hubungan yang terjadi antara jenis pekerjaan dengan partisipasi tahap
perencanaan bernilai positif dan searah yaitu tingkat partisipasi yang tinggi dalam perencanaan didominasi oleh masyarakat yang bekerja di usaha tani. Masyarakat
yang bekerja pada usaha tani memiliki tingkat partisipasi tahap perencanaan yang tinggi karena mereka memiliki pengetahuan untuk merencanakan kegiatan dalam
bercocok tanam atau kerjasama pada kegiatan yang dilakukan berbasis lahan hutan.
Masyarakat Desa Sukaratu melakukan partisipasi dalam tahap perencanaan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal masyarakat. Pendidikan formal ini
memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap partisipasi masyarakat Desa Sukaratu dalam tahap perencanaan dengan nilai tingkat korelasi 48,5 dan nilai
peluang 0,0070,05 terima H1 pada selang kepercayaan 99. Hubungan yang terjadi ini memiliki hubungan positif dan searah. Semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan. Kenyaataannya di lapangan masyarakat yang berpartisipasi pada
tahap ini yaitu masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan cukup tinggi walaupun hanya pada tingkat sekolah dasar. Sekolah dasar di Desa Sukaratu
termasuk pendidikan yang tinggi karena rata-rata masyarakatnya tidak bersekolah. b.
Faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pelaksanaan
Tingkat partisipasi masyarakat Desa Sukajembar, Desa Sukamekar dan Desa Sukaratu dalam tahap pelaksanaan kegiatan PHBM dipengaruhi oleh faktor-
faktor internal yang telah diuji Spearman dan uji Chi-kuadrat disajikan pada Tabel 51 dan Tabel 52.
Tabel 51 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat tahap pelaksanaan dengan uji Spearman
Faktor internal Partisipasi Masyarakat
Desa Sukajembar Desa Sukamekar
Desa Sukaratu Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Pelaksanaan
Usia 0,234 0,031
0,871 -0,021
0,913 Pendidikan formal
0,24 0,202
0,077 0,686
0,463 0,01
Jumlah anggota keluarga
0,194 0,303 0,204 0,28 0,019 0,92
Pendapatan non hutan 0,307
0,099 0,075
0,695 0,256
0,172 Pengalaman bertani
0,281 0,134
0,295 0,113
-0,006 0,974
Keterangan tabel : korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 2-tailed ; Korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 2-tailed.
Tabel 52 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat tahap pelaksanaan dengan uji Chi-kuadrat
Faktor internal Partisipasi Masyarakat
Desa Sukajembar Desa Sukamekar
Desa Sukaratu Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Jenis
Pekerjaan 2,368 0,101
7,081 0,015 0,069 0,572
Keterangan tabel : nilai peluang 0,05 terdapat hubungan yang signifikan
Hasil pengujian Spearman dan Chi-kuadrat Tabel 51 dan Tabel 52 menunjukkan faktor internal yang mempengaruhi masyarakat dalam partisipasi
tahap pelaksanaan yaitu jenis pekerjaan yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukamekar dan faktor pendidikan formal mempengaruhi
partisipasi masyarakat Desa Sukaratu dalam melaksanakan kegiatan PHBM. Masyarakat Desa Sukamekar berpartisipasi dalam tahap pelaksanaan
kegiatan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dengan nilai korelasi 7,081 dan nilai peluang sebesar 0,0150,05 terima H1 pada selang 95 yang memiliki makna
yaitu terdapat hubungan yang sigifikan nyata antara jenis pekerjaan dengan partisipasi masyarakat Desa Sukamekar Tabel 52. Hubungan yang terjalin
adalah hubungan positif dan searah. Masyarakat yang berpartisipasi dalam tahap pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat yang bekerja dalam usaha tani.
Masyarakat yang bekerja di usaha tani memiliki kemampuan mengelola lahan dan memiliki pengetahuan dalam bertani, hal ini yang menjadi dorongan utama
masyarakat yang bekerja di usaha tani untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan PHBM terutaman kegiatan yang berbasis lahan hutan
dalam bercocok tanam. Pendidikan formal memiliki pengaruh yang cukup kuat sebesar 46,3
tarhadap partisipasi Masyarakat Desa Sukaratu dalam tahap pelaksanaan kegiatan PHBM dengan nilai peluang 0.0150,05 terima H1 terdapat hubungan yang
signifikan pada selang 99 Tabel 51. Hubungan yang ini bernilai positif sehingga semakin tinggi pendidikan formal yang ditempuh oleh masyarakat Desa
Sukaratu maka semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan ini. Menurut Tilaar 1997 menyatakan bahwa salah satu fungsi
pendidikan adalah proses untuk menguak potensi individu dan cara manusia untuk mampu mengontrol potensi yang telah dikembangkan agar bermanfaat bagi
peningkatan kualitas hidupnya. Sehingga dengan potensi pendidikan yang pernah
ditempuh walaupun hanya pada tingkat sekolah dasar maka masyarakat memiliki kemampuan dalam membaca dan menulis. Kemampuan ini akan memberikan
pengetahuan dalam bersikap positif untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan demi suksesnya kegiatan PHBM yang dilaksanakan.
c. Faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Pada Tahap
Pemanfaatan Pendidikan formal yang ditempuh oleh masyarakat Desa Sukaratu kuat
mempengaruhi tingkat partisipasi tahap pemanfaatan sebesar 69,5 sedangkan faktor pendidikan formal yang ditempuh oleh masyarakat Desa Sukamekar
memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap tingkat partisipasi tahap pemanfaatan ini sebesar 46,4 sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain Tabel
53. Faktor lain yang mempengaruhi masyarakat Desa Sukamekar untuk melakukan partisipasi pada tahap pemanfaatan adalah jenis pekerjaan Tabel 54.
Hasil pengujian Spearman dan Chi-kuadrat ini disajikan pada Tabel 53 dan Tabel 54.
Tabel 53 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat tahap
pemanfaatan dengan uji Speraman
Faktor internal Partisipasi Masyarakat
Desa Sukajembar Desa Sukamekar
Desa Sukaratu Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Pemanfaatan
Usia 0,097 0,61
-0,204 0,279
-0,147 0,438
Pendidikan formal 0,321
0,084 -0,464 0,01
0,695 jumlah anggota
keluarga 0,076 0,688
-0,204 0,281
-0,222 0,238
Pendapatan non hutan 0,217 0,249
-0,159 0,402
0,35 0,058
Pengalaman bertani 0,291
0,119 0,236
0,208 -0,192
0,309
Keterangan tabel : korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 2-tailed ; Korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 2-tailed.
Tabel 54 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat tahap pemanfaatan dengan uji Chi-kuadrat
Faktor internal Partisipasi Masyarakat
Desa Sukajembar Desa Sukamekar
Desa Sukaratu Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Koefisien
Korelasi Peluang Jenis Pekerjaan
2,010 0,191
12,609 0,003
0,690 0,406
Keterangan tabel : nilai peluang 0,05 terdapat hubungan yang signifikan
Hasil pengujian yang dilakukan menurut Tabel 53 menujukkan bahwa pendidikan formal memiliki hubungan yang positif terhadap partisipasi
masyarakat Desa Sukajembar. Hubungan ini memiliki nilai peluang sebesar 00,05 terima H1 pada selang 99 sehingga memiliki hubungan yang
signifikan nyata. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat Desa Sukaratu maka tingkat partisipasi masyarakat tahap pemanfaatan hasil kegiatan juga
semakin tinggi. Kenyataannya di lapangan, masyarakat yang berpartsipasi pada tahap pemanfaatan yaitu masyarakat yang memiliki pendidikan minimal sekolah
dasar. Pendidikan yang pernah ditempuh ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memanfaatan hasil kegiatan secara lestari dan tidak merusak
lingkungan. Hubungan ini berbeda dengan hubungan yang terjalin di Desa Sukamekar.
Masyarakat Desa Sukamekar dipengaruhi oleh pendidikan formal dalam memanfaatkan hasil kegiatan, namun memiliki nilai negatif dengan nilai peluang
0,010,05 terima H1 pada selang kepercayaan 99 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan nyata. Kenyataan di lapangan bahwa masyarakat Desa
Sukamekar yang berpartisipasi pada tahap pemanfaatan ini rata-rata memiliki pendidikan yang rendah. Pendidikan formal yang pernah ditempuh masyarakat
semakin rendah maka semakin tinggi masyarakat Desa Sukamekar berpartisipasi dalam memanfaatkan hasil kegiatan PHBM. Hal ini dipengaruhi oleh masyarakat
yang berpendidikan tinggi rata-rata bekerja sebagai guru atau aparat desa sehingga kurang aktif berperan dalam mengelola hasil kegiatan yang dipengaruhi oleh
waktu kerja yang terikat dengan instansi. Masyarakat Desa Sukamekar yang memiliki pendidikan rendah biasanya bekerja sebagai buruh sehingga waktu sisa
setelah bekerja sebagai buruh digunakan untuk berpartisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan. Waktu kerja buruh yang tak terikat dan hanya setengah hari
mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan.
Faktor lain yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sukamekar yaitu jenis pekerjaan yang memiliki pengaruh postif terhadap patisipasi tahap
pemanfaata kegiatan dengan nilai korelasi sebesar 12,609 dan nilai peluang 0,0030,05 terima H1 pada selang kepercayaan 95 yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diuji Tabel 54. Hubungan ini memiliki nilai positif dan searah, seperti yang terjadi dilapangan bahwa
masyarakat Desa Sukamekar yang berperan aktif dalam memanfaatkan hasil kegiatan adalah mereka yang bekerja di usaha tani. Pengalaman yang dimiliki
oleh orang yang bekerja pada usaha tani memiliki peran sebagai pengetahuan untuk memanfaatkan hasil kegiatan secara optimal, lestari dan tidak merusak
lingkungan sesuai dengan teknik-teknik pemanfaatan yang dimiliki oleh masyarakat.
d. Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
Faktor internal hasil pengujian dengan Spearman dan Chi-kuadrat diperoleh hasil bahwa jenis pekerjaan mempengaruhi masyarakat Desa Sukamekar dalam
berpartisipasi pada kegiatan PHBM yang dilakukan sedangkan partisipasi masyarakat di Desa Sukaratu dipengaruhi oleh pendidikan formal yang pernah
ditempuh Tabel 55 dan Tabel 56.
Tabel 55 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat dengan uji Spearman
Faktor internal
Partisipasi Masyarakat Desa Sukajembar
Desa Sukamekar Desa Sukaratu
Koefisien Korelasi Peluang
Koefisien Korelasi Peluang
Koefisien Korelasi Peluang
Partisipasi Usia 0,122
0,522 -0,144
0,447 0,059
0,757 Pendidikan 0,334
0,071 0,049 0,796 0,706 jumlah
keluarga 0,123 0,518 -0,063
0,739 -89
0,639 Pendapatan 0,244
0,195 0,078 0,681 0,262 0,162
Pengalaman 0,333 0,072
0,311 0,095
0,24 0,202
Keterangan tabel : korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 2-tailed ; Korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 2-tailed.
Tabel 56 Hubungan faktor internal dengan partisipasi masyarakat dengan uji Chi-kuadrat
Faktor internal
Partisipasi Masyarakat Desa Sukajembar
Desa Sukamekar Desa Sukaratu
Koefisien Korelasi Peluang
Koefisien Korelasi Peluang
Koefisien Korelasi Peluang
Jenis Pekerjaan 2,350 0,276 11,366
0,001 1,581 0,556
Keterangan tabel : nilai peluang 0,05 terdapat hubungan yang signifikan
Hasil pengujian yang diperoleh pada Tabel 55 dan 56 diketahui bahwa masyarakat Desa sukamekar melakukan partisipasi pada kegiatan PHBM dengan
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu jenis pekerjaan yang memiliki hubungan signifikan positif dengan nilai peluang 0,0010,05 terima H1 pada selang 95
dengan koefisien korelasi sebesar 11,366. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat partisipasi masyarakat Desa Sukamekar dipengaruhi oleh
jenis pekerjaan masyarakat dibidang usaha tani. Pekerjaan masyarakat di bidang usaha tani ini memberikan masyarakat pengalaman dan pengetahuan untuk
melakukan partisipasi pada kegiatan PHBM di lapangan. Pengalaman dan pengetahuan bertani yang dimiliki masyarakat membantu masyarakat dalam
mengambil keputusan dan melakukan tindakan untuk menglola lahan hutan dan melakukan kegiatan PHBM yang telah disepakati.
Partisipasi masyarakat Desa Sukaratu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh masyarakat. Pendidikan formal ini memiliki pengaruh
yang nyata dan positif terhadap partisipasi masyarakat Desa Sukaratu sebesar 70,6 dengan nilai peluang 00,05 terima H1 pada selang kepercayaan 99.
Semakin tinggi pendidikan yang di tempuh maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi masyarakat dalam mensukseskan kegiatan PHBM. Pendidikan yang
pernah ditempuh oleh masyarakat memberikan kemampuan kepada masyarakat untuk membaca dan menulis sehingga mereka mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman dalam mengelola dan melakukan kegiatan PHBM. Terlihat sekali dilapangan, masyarakat yang berperan aktif dalam kegiatan berbasis PHBM yaitu
masyarakat yang pernah mengemban pendidikan walaupun rata-rata hanya sampai Sekolah Dasar. Hal ini karena pendidikan formal di Desa Sukaratu tergolong
rendah yang disebabkan karena pendapatan rumah tangga yang rendah, masih ada daerah yang tak terjangkau aliran listrik dan fasilitas pendidikan yang ada pun
terbatas, sehingga pendidikan jenjang SD pun tergolong tinggi karena masyarakat sudah dapat membaca dan menulis. Rendahnya tingkat prndidikan masyarakat
Desa Sukaratu mendorong Pemerintah Kabupaten untuk bertindak dengan melaksanakan program pemberantasan buta huruf dengan mengejar paket bagi
masyarakat yang berkeinginan untuk bisa membaca dan menulis.
5.4.3 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Persepsi dan Partisipasi