2. Jika P value Sig 2-tailed ≥ 0,05 mka terima Ho dan tolak H1 pada α = 5
Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji.
H1 = Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji. Data yang setelah diolah uji validitas, reliabilitas dan uji korelasi maka
diperlukan pengambilan kesimpulan mengenai keeratan hubungan antar variabel dengan mengacu terhadap pedoman Sarwono 2006 Tabel 14 :
Tabel 14 Tingkat keeratan hubungan antar variabel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,25 Sangat Lemah
0,25 - 0,40 Cukup
0,5 - 0,75 Kuat
0,75 - 1 Sangat Kuat
Sumber : Sarwono 2006
3. 7 Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman terhadap variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini, variabel-variabel penelitian didefinisikan sebagai
berikut: 1.
Individu adalah responden terpilih dalam penelitian. 2.
Karakteristik individu adalah ciri-ciri dan kondisi sosial responden pada daerah penelitian yang dimiliki oleh pria maupun wanita dibagi menjadi :
a.
Umur yaitu usia yang diukur dengan menghitung selisih antara tahun
responden dilahirkan hingga tahun pada saat dilakukan penelitian dan berdasarkan usia produktif. Umur responden digolongkan menjadi 5
kelompok yaitu 16 tahun-25 tahun, 26 tahun-35 tahun, 36 tahun-45 tahun, 46 tahun-55 tahun dan 55 tahun.
b.
Tingkat Pendidikan yaitu jenjang pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh responden. Jenjang pendidikan digolongkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari Tidak sekolah, sekolah dasar SD, sekolah
menengah pertama SMP, sekolah lanjutan tingkat atas SLTA dan perguruan tinggi PT.
c.
Jumlah Anggota Keluarga yaitu jumlah individu dalam keluarga
responden yang mash ditanggung oleh responden. Jumlah anggota keluarga dalam penelitian berkisar antara 1 sampai dengan 12 dengan
dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari 1 ≤ x 3 orang, 3≤ x 5 orang,
5 ≤ x 7 orang dan 9≤ x ≤ 12 orang.
d.
Luas Lahan Milik yaitu luas lahan yang dimiliki oleh responden . luas
lahan dikelompokkan menjadi 5 kelompok terdiri dari x ≤ 6000 m²,
6000 x ≤ 12000 m², 12000 x ≤ 18000 m², 18000 x ≤ 24000 m²,
dan 24000 x ≤ 30000 m².
e.
Pendapatan Responden yaitu total pendapatan yang diterima oleh
responden selama satu tahun dari mata pencaharian non hutan. Pendapatan dikelompokkan menjadi 5 kelompok terdiri dari x
≤ Rp.8.102.000tahun, Rp. 8.102.000tahun x
≤ Rp. 16.204.000tahun, Rp. 16.204.000tahun x
≤ Rp. 24.306.000tahun, Rp. 24.306.000tahunx
≤ Rp. 32.408.000tahun, dan Rp. 32.408.000tahunx
≤ Rp. 40.510.000tahun. f.
Pengalaman Bertani yaitu waktu yang ditempuh oleh responden dalam
melakukan kegiatan bertani dari pertama kali hingga saat ini. Pengalaman bertani dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu 1
≤x11 tahun, 11
≤x21 tahun,, 21≤x31 tahun, 31≤x41 tahun, dan 41≤x≤50 tahun.
g.
Jenis Pekerjaan yaitu pekerjaan responden yang menjadi sumber mata
pencaharian dikelompokkan menjadi 2 jenis pekerjaan jenis pekerjaan usaha tani dan pekerjaan non usaha tani.
3. Persepsi adalah penilaian responden terhadap pengertian, manfaat, peranan
dan tingkat kepuasan terhadap program PHBM. Indikator yang diukur adalah:
a. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap pengertian PHBM
b. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap manfaat ekologi, ekonomi
dan sosial dari pelaksanaan PHBM serta tingkat kepuasan masyarakat setelah diadakan PHBM
4. Motivasi adalah dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya
semacam kekuatan pada individu atau kelompok dalam masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan PHBM. Indikator yang
diamati adalah Motif masyarakat bergabung dalam kelompok tani dan LMDH dan mengikuti PHBM.
5. Partisipasi berdasarkan jumlah keterlibatan atau keikutsertaan peserta
PHBM pada tahap-tahap kegiatan. Jumlah seluruh kegiatan pada tahap perencanaan PHBM, pelaksanaan PHBM dan pemanfaatan hasil dari
kegiatan PHBM. Kriteria tingkat partisipasi adalah penilaian responden terhadap peran serta
atau keikutsertaan responden terhadap kegiatan PHBM. Pengukurannya dengan mengelompokkan data yang didapat menjadi beberapa kelompok dan bernilai baik
jika nilai presentase yang tinggi. Beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar pemikiran dan batasan dalam pertanyaan kuesioner partisipasi terdapat pada Tabel
15. Indikator pada Tabel 15 ini digunakan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam tahapan-tahapan kegiatan serta sebagai batasan informasi yang
diperlukan dalam penelitian ini. Tabel 15 Indikator partisipasi responden pada tahap kegiatan PHBM
No. Jenis Partisipasi
Indikator Partisipasi
1. Perencanaan
Kehadiran dalam penandatanganan kerjasama Perhutani dan Masyarakat
Penentuan Bagi Hasilsharing Kesempatan memberikan masukan kepada pengelola
Kehadiran dalam rapat Kehadiran berkonsultasi
Keterlibatan dalam kegiatan perencanaan
2. Pelaksanaan Keterlibatan dalam kegiatan pelaksanaan
Kehadiran dalam rapat Kehadiran berkonsultasi
3. Pemanfaatan bagi
Hasil Keterlibatan dalam kesepakatan bagi hasil
Keterlibatan dalam rapat pemanfaatan bagi hasil Kehadiran dalam rapat dan Konsultasi
Sumber: data rekapan indikator kuesioner penelitian 2010
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Luas dan Batas Desa Penelitian 4.1.1
Desa Sukajembar
Desa Sukajembar Kecamatan Sukanegara Kabupaten Cianjur memiliki luas 2.623.107 ha. Adapun Batas-batas wilayah Desa Sukajembar adalah sebagai
berikut : a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi b.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunungsari c.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sindangsari d.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cempaka
4.1.2 Desa Sukamekar
Desa Sukamekar Kecamatan Sukanegara Kabupaten Cianjur memiliki luas 2.952,640 ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Sukamekar adalah sebagai
berikut : a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cempaka b.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sukanegara c.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukajembar d.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cempaka Mulya
4.1.3 Desa Sukaratu
Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur memiliki luas 941,410 ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Sukaratu adalah sebagai berkut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Songgom dan Desa Bangbayang
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cintaasih
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cikahuripan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cikacana
4.2 Kondisi Topografi dan Kelerengan
Topografi desa–desa tempat penelitian merupakan golongan dataran rendah, sedang dan tinggi dengan masing-masing ketinggian yaitu Desa Sukajembar
memiliki ketinggian 950-1.200 meter dpl. Desa Sukamekar memiliki ketinggian