RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014
Bab II - 20
II.3.1 Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Jawa Timur atas harga berlaku ADHB pada periode 2003-2008 menunjukkan
kecenderungan terus meningkat sejalan kian membaiknya kondisi perekonomian. Pada 2004 sebesar Rp 341.065 miliar; 2005 Rp
403.392 miliar; 2006 Rp 470.627 miliar; 2007 Rp 534.919 miliar; dan pada 2008 Rp 618.085 miliar.
Sedangkan berdasarkan PDRB atas harga konstan 2000, menunjukkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
terus membaik, meski pada 2006 terjadi sedikit perlambatan dibanding 2005, namun pada 2007 pertumbuhan ekonomi Jawa
Timur meningkat kembali. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada 2006, antara lain, disebabkan dampak negatif kenaikan harga BBM
dua kali, dan cukai rokok pada 2005, serta ditambah dampak luapan lumpur panas Lapindo.
Pada 2003, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur hanya sebesar 4,78, kemudian meningkat menjadi 5,83 pada 2004, dan
meningkat tipis menjadi 5,84 pada 2005. Pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,80 pada 2006, namun pada tahun berikutnya
2007 meningkat menjadi 6,11. Tapi pada 2008, pertumbuhan ekonomi kembali melambat menjadi 5,90, meski masih di atas
angka pertumbuhan 2005. Melemahnya pertumbuhan ekonomi 2008 antara lain disebabkan dampak krisis ekonomi global.
II.3.2 Pertumbuhan Sektoral
Pertumbuhan ekonomi 2003 yang sebesar 4,78 sebagian besar didukung oleh pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih
15,52; sektor perdagangan, hotel dan restoran 7,92; sektor pengangkutan 5,78, dan sektor industri yang merupakan
pendukung utama perekonomian Jawa Timur 2003 hanya tumbuh sebesar 4,46.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2004 mulai menembus angka 5, menjadi 5,83. Pertumbuhan ini didorong
oleh seluruh
sektor ekonomi
yang semuanya
mengalami peningkatan, terutama sektor listrik, gas, dan air bersih 14,86;
sektor perdagangan,
hotel dan
restoran 9,25;
sektor pengangkutan
dan komunikasi
6,77; sektor
keuangan,
RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014
Bab II - 21