RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014
Bab II - 28
Indeks Harga yang Dibayar Petani 1,08. Penurunan NTP tertinggi terjadi pada Maret 2008, sebesar 0,68, karena kenaikan Indeks
Harga yang Diterima Petani 0,33 lebih kecil dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani 1,02.
II.3.8 Nilai Tukar Nelayan
Perkembangan Nilai Tukar Nelayan NTN selama 2008 berfluktuasi. Jika dibandingkan 2007, kenaikan NTN 2008 cukup
tinggi. Apabila dilihat nilainya, NTN selama 2008 sudah jauh berada pada level di atas 100. Ini menunjukkan, perkembangan harga yang
diterima nelayan lebih tinggi daripada perkembangan harga yang dibayar nelayan.
Dengan kata lain, perkembangan harga ikan segar yang dihasilkan
nelayan masih
cenderung lebih
tinggi daripada
perkembangan harga
kebutuhan hidup
sehari-hari. Namun
perkembangan harga yang tinggi tidak otomatis membuat pendapatan nelayan meningkat, karena hanya dinikmati sebagian
kecil nelayan yang memiliki armada dan alat penangkapan ikan yang lebih baik dan modern, sementara para nelayan tradisional
tidak dapat menikmati kenaikan harga tersebut.
II.3.9 Incremental Capital Output Ratio ICOR
Incremental Capital Ouput Ratio ICOR merupakan indikator untuk melihat tingkat produktivitas dan efisiensi suatu investasi,
yang menunjukkan besarnya tambahan kapital investasi baru yang dibutuhkan menaikkanmenambah satu unit output. Semakin kecil
nilai ICOR, semakin besar efisiensi dan produktivitas dari investasi yang ditanamkan. Investasi yang sama pada suatu perekonomian
dengan ICOR yang lebih rendah akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi semakin tinggi.
Angka ICOR pada 2008 sebesar 3,07. Artinya, untuk menambahkan output sebesar 1 unit diperlukan investasi sekitar
3,07 unit. Sedangkan besaran ICOR pada 2007 mencapai 3,05. Dengan demikian, investasi yang dibutuhkan untuk menaikkan satu
unit ouput pada 2008 lebih besar jika dibandingkan 2007. Besaran ICOR pada periode 2003-2007 secara berurutan
adalah 3,95 2003; 2,60 2004; 3,84 2005; 3,18 2006; 3,05
RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014
Bab II - 29