RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014
Bab II - 43
masing di Kabupaten Malang 2 kasus; dan Kabupaten Probolinggo 11. Pada 2006, menurun menjadi 4 kasus, masing-masing di
Kabupaten Probolinggo 1 kasus; Kabupaten Bondowoso 1; dan Kabupaten Sidoarjo 2. Pada 2007, tercatat 4 kasus kerusuhan
berlatar belakang SARA, yakni di Kabupaten Sidoarjo 1 kasus; Kabupaten Jember 2; dan Kabupaten Nganjuk 1. Sedangkan
pada 2008 hanya terdapat satu kasus kejadian di Kabupaten Pasuruan.
Kasus perkelahian antar-pelajar di Jawa Timur terbanyak terjadi pada 2006, yakni mencapai 19 kejadian. Pada tahun
sebelumnya 2005 hanya terjadi lima kasus perkelahian, masing- masing di Kabupaten Situbondo 3 kasus; Kabupaten Tulungagung
1; dan Kabupaten Bojonegoro 1. Pada 2007 tercatat hanya ada enam kasus, dan pada 2008 terdapat 5 kasus.
Sedangkan indeks korban kekerasan di Jawa Timur pada 2008 menurun tipis 1 dibanding 2007. Semula pada 2007,
terdapat korban kekerasan sebanyak 3.356 orang, kemudian menurun menjadi 3.324 orang pada 2008. Korban kekerasan ini
meliputi pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, pemerkosaan, penganiayaan berat, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Konflik antar-nelayan juga terjadi di Jawa Timur, terutama yang
berkaitan batas
wilayah tangkapan,
dan perebutan
pengelolaan tanah oloran di daerah pantai. Jumlah konflik antar- nelayan terbanyak terjadi pada 2005, yaitu 12 kasus, dengan
korban 15 orang. Kemudian menurun dari tahun ke tahun, bahkan pada 2008 tercatat nihil kejadian konflik. Pada 2006, masih terdapat
6 kasus, dan 4 kasus pada 2007.
II.4.4 Keamanan dan Ketertiban
Keamanan dan ketertiban merupakan landasan utama menciptakan situasi dan kondisi Jawa Timur aman dan damai. Rasa
aman dan tenteram merupakan prasyarat bagi berputarnya roda pembangunan
ekonomi, sosial,
politik, maupun
budaya. Meningkatnya jumlah kejahatan merupakan gangguan serius
terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Jumlah tindak kejahatan di Jawa Timur menunjukkan
kecenderungan terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2004
RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014
Bab II - 44