Perawatan kandang Pengelolaan limbah dan kualitas perairan

oleh buaya untuk berjemur dan meletakkan pakan. Perlengkapan dalam kandang yang dibuat oleh pengelola penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya terdiri dari dua bagian yaitu daerah daratan dan daerah berair kolam. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kebiasaan buaya muara yaitu buaya muara akan menstabilkan kondisi suhu dan kelembaban dengan memanfaatkan perlengkapan yang telah diberikan oleh pengelola. Buaya muara akan menghangatkan tubuhnya dengan berjemur dibawah sinar matahari dan untuk mendinginkan tubuhnya buaya muara akan bergerak ke daerah yang berair kolam. Hasil pengamatan yang telah dilakukan penyediaan perlengkapan kandang di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya sudah memenuhi kebutuhan buaya muara. Buaya muara bebas melakukan segala aktifitasnya seperti kawin, bersarang, berenang, berjemur dan berlindung. Vegetasi yang terdapat dalam kandang antara lain sengon Paraserianthes falcataria, beringin Ficus benjamina, dadap duri Erythrina lithosperma dan rumput-rumputan.

5.1.4 Perawatan kandang

Perawatan kandang dilakukan bertujuan untuk menjaga kebersihan kandang agar tetap bersih sehingga buaya muara nyaman tinggal di dalamnya Gambar 9. Selain itu, pembersihan kandang juga bertujuan untuk menghindari berkembang biaknya bakteri penyakit. Kegiatan pembersihan kandang dilakukan sesuai kondisinya. Apabila kandang sudah terlihat kotor maka kandang akan dibersihkan namun tergantung dengan waktu pemberian makan karena sisa-sisa makanan yang menempel di lantai yang tidak dibersihkan akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit dan menimbulkan suasana bau yang tidak nyaman. Biasanya pembersihan kandang dilakukan 2 kali dalam satu minggu. Namun, ada juga kandang yang tidak dibersihkan sama sekali. Kandang yang tidak dibersihkan biasanya berupa kandang semi alami. a b Gambar 9 Pembersihan kandang oleh Animal Keeper a Menyikat kolam kandang dan b Menyiram kolam kandang Pembersihan di luar kandang dilakukan setiap hari. Perawatan kandang bertujuan untuk menjaga kebersihan kandang agar buaya muara dapat hidup dengan sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Menurut Setio dan Takandjandji 2007, tindakan yang dibutuhkan untuk menjaga kebersihan kandang adalah : a. Mengeruk, menyikat dan menyapu kotoran yang melekat pada bagian-bagian kandang untuk dibuang pada tempat pembuangan yang telah disiapkan. b. Menyemprot atau menyiram dengan air pada bagian kandang yang telah dibersihkan secara rutin dua kali sehari. c. Menyemprot kandang dengan desinfektan secara reguler satu bulan sekali.

5.1.5 Pengelolaan limbah dan kualitas perairan

Limbah yang dihasilkan dari penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya adalah limbah padat yang berasal dari kotoran buaya muara. Limbah ini dialirkan langsung ke sawah-sawah penduduk sekitar penangkaran yang digunakan sebagai pupuk kandang yang membuat subur. Dalam Permentan Nomor 02PertHk.06022006, pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kualitas air yang baik adalah keadaan perairan dengan tingkat salinitas yang sesuai dengan jenis buaya yang hidup di area tersebut, serta belum adanya pencemaran oleh limbah industri atau lainnya akibat aktivitas manusia. Pada penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya sumber air berasal dari kolam tanah. Air dari kolam disedot dengan bantuan diesel kemudian disalurkan dengan menggunakan selang. Kualitas air di penangkaran ini tergolong dalam kategori baik karena berasal dari bak penampungan. Bak penampungan memiliki fungsi untuk menampung air sehingga dapat menjamin pasokan air jika pompa sewaktu-waktu mengalami kerusakan. Untuk memenuhi kebutuhan air tiap kandang, air dari bak penampungan dialirkan dengan menggunakan selang panjang, sesuai dengan yang disarankan Fakultas Kehutanan IPB 1990, bahwa sebaiknya tidak mengalirkan air dari satu kolam untuk mengisi kolam berikutnya karena untuk menghindari adanya kontaminasi atau penularan penyakit dari satu kolam ke kolam lainnya.

5.1.6 Suhu dan kelembaban kandang