BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengelolaan Perkandangan
Kandang merupakan tempat tinggal bagi hewan peliharaan dan sangat dibutuhkan bagi setiap hewan. Sama dengan halnya buaya muara yang dipelihara
melalui penangkaran. Tipe dan jenis kandang bagi masing-masing buaya tidaklah sama, tergantung dari ukuran sifat dan habitat alami satwa tersebut. Kandang
buaya muara adalah habitat buatan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan buaya muara. Kandang buaya yang digunakan pada penangkaran mempunyai tipe yang
berbeda dan ukurannya sesuai dengan umur masing-masing buaya, tetapi fungsinya tetap sama. Dalam satu kandang diperbolehkan memelihara buaya yang
berukuran relatif sama, hal ini dimaksudkan untuk menghindari persaingan yang tidak seimbang dalam mendapatkan makanan dan pemangsaan diantara buaya-
buaya tersebut. Penangkaran merupakan salah satu upaya pengembangbiakan jenis di luar habitat aslinya. Agar penangkaran buaya muara berhasil dibutuhkan
suasana habitat penangkaran yang mirip dengan habitat alaminya. Aspek perkandangan yang harus diperhatikan yakni jenis, fungsi, kontruksi,
perlengkapan dan perawatan kandang.
5.1.1 Jenis kandang
Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya terdapat lima jenis kandang yaitu kandang pertunjukkan,
kandang anakan, kandang buaya muda, kandang pembesaran dan kandang perkembangbiakan atau induk.
5.1.1.1 Kandang pertunjukkan
Kandang pertunjukkan adalah kandang yang disiapkan dan digunakan untuk mempertunjukkan atraksi buaya muara. Jumlah kandang ini hanya satu unit
yang berukuran besar. Jumlah buaya muara yang terdapat dalam kandang ini delapan ekor. Atraksi ini dikenal dengan sebutan Atraksi Joko Tingkir. Kandang
ini dibangun di bagian paling depan untuk memudahkan pengunjung yang baru
datang atau sedang beristirahat sehingga dapat menyaksikan secara langsung atraksi buaya muara. Selain atraksi buaya muara pada kandang pertunjukkan ini
juga terdapat kesenian debus bersama ular berbisa yang berasal dari Banten. Fungsi dan ukuran kandang pertunjukkan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Fungsi dan ukuran kandang pertunjukkan di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya
No Fungsi
kandang Ukuran
pxlxt m
∑ kandang
unit ∑
buaya ekor
Kedalaman kolam
cm Luas
lantai optimum
m
2
ekor Kedalaman
kolam optimum
cm 1
Display buaya muara
1 tahun 4x3x2
L= 12 m
2
1 3
15 1
5 2
Display buaya
muara 8 tahun
22x5x3 L= 330 m
2
1 8
70 14
55 Sumber : Bolton 1981 diacu dalam Ratnani 2007, Ditjen PHPA dan PT Hexa Buana 1987
diacu dalam Suwandi 1991.
Berdasarkan Tabel 2 bahwa ukuran kandang pertunjukkan buaya muara di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya sudah sesuai dengan kebutuhan buaya
muara sehingga sudah ideal dalam memberi ruang gerak buaya muara. Kedalaman kolam pertunjukkan buaya muara sudah melebihi kedalaman optimal kolam
sehingga buaya muara bebas berendam. Berdasarkan pengamatan letak kandang tersebut tergolong strategis karena sesuai dengan tujuan utama yaitu sebagai
kandang pertunjukkan sehingga memudahkan pengunjung untuk melihat atraksi buaya Gambar 4.
Gambar 4 Kondisi kandang pertunjukkan.
5.1.1.2 Kandang anakan buaya muara
Kandang anakan buaya muara adalah kandang yang digunakan untuk anakan buaya muara yang baru menetas sampai berumur enam bulan. Jumlah
kandang anakan buaya muara ini berjumlah empat kandang. Tiap kandang berjumlah 25 ekor. Kandang anakan buaya muara terletak di luar ruangan. Anakan
buaya memiliki sifat penakut sehingga membutuhkan tempat yang aman. Kondisi kandang yang terdapat di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya memiliki
ukuran yang sesuai untuk ruang bergerak bagi anakan buaya muara. Fungsi dan ukuran kandang anakan buaya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Fungsi dan ukuran kandang anakan buaya
No Fungsi
kandang Ukuran
pxlxt m
∑ kandang
unit ∑
buaya ekor
Kedalaman kolam
cm Luas lantai
optimum m
2
ekor Kedalaman
kolam optimum
cm 1
Anakan umur 0-3
minggu 0,5x0,3x0,5
L= 0,15 m
2
3 15-30
- 0,25
5 2
Anakan umur 3
minggu- 3 bulan
3x0,5x0,4 L= 1,5 m
2
6 2-15
5 0,25
5
3 Anakan
umur 4-6 bulan
2x2x0,5 L= 4 m
2
16 2-30
5 0,25
5 Sumber : Fakultas Kehutanan 1990, Ditjen PHPA dan PT Hexa Buana 1987 diacu dalam
Suwandi 1991.
Kandang anakan buaya yang terdapat di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya terletak di ruangan terbuka berukuran 5,5 m x 4,7 m x 3,2 m untuk
anakan buaya yang berumur 0-3 minggu dan ruangan dengan ukuran 14 m x 9 m x 3.8 m untuk anakan buaya muara berumur 3 minggu- 6 bulan. Bolton 1989
menyebutkan bahwa anakan buaya bersifat penakut sehingga memerlukan tempat yang aman, dalam hal ini desain kandang sebaiknya mempunyai tempat yang
bersembunyi sehingga dapat mengurangi tingkat stres oleh gangguan manusia dan kendaraan. Kondisi ini tidak sesuai dengan kandang anakan buaya yang terdapat
di penangkaran ini karena kandang anakan buaya terletak di ruangan yang terbuka seharusnya kandang anakan buaya muara harus berada di ruangan tertutup karena
anakan buaya masih dalam keadaan kritis sehingga mempunyai senitifitas yang tinggi terhadap lingkungan dan kebisingan, serta mempunyai resiko kematian
yang tinggi. Ukuran kandang anakan buaya disesuaikan dengan kebutuhan buaya
sehingga anakan buaya dapat bergerak dengan bebas dan memenuhi salah satu prinsip kesejahteraan satwa yang telah disebutkan oleh Appbley dan Hughes
1997 yaitu bebas dari rasa tidak nyaman Gambar 5.
a
b Gambar 5 Kondisi kandang anakan buaya muara a Tampak dalam dan b
Tampak luar.
5.1.1.3 Kandang buaya muda