Strategi apa saja yang diterapkan dinas kebersihan dan pertamanan Apa yang melatar belakangi terciptanya strategi-strategi tersebut?

lantai atau sapu lidi. Begitu pula dengan lokasi lainnya seperti di wilayah Petir Cipondoh yang mencetak sampah menjadi dudukan kipas angin. Bahkan, warga kebanjiran order dari hasil inovasinya tersebut, jelas Ivan. Menurut Ivan, semakin banyaknya Kampung Bersih di Kota Tangerang dikarenakan ketertarikan masyarakat terhadap sampah yang memiliki nilai ekonomi, tak hanya menjadi kompos saja. Pihaknya pun terus melakukan sosialisasi di setiap kelurahan dan ditargetkan terbentuk 50 komunitas kampung bersih pada tahun ini. Harapannya agar pengolahan sampah dari masyarakat dapat dilakukan dari sumbernya melalui komunitas yang ada. Jadi, kalau komunitas bisa mengelola sampah maka yang dibuang ke TPA Rawakucing hanya residunya saja bahkan kalau bisa dikelola semua, tegasnya. Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Suggiharto Ahcmad Bagdja mengatakan, Kota Tangerang dengan jumlah penduduk kurang lebih 1,7 juta jiwa, timbulkan sampah yang dihasilkan per hari kurang lebih 4.964 meter kubik atau 1.241 ton. Sedangkan sampah yang terangkut ke TPA Rawa Kucing kurang lebih hanya 3.723 meter kubik atau 1.000 ton, katanya. Pemrosesan akhir sampah Kota Tangerang dilakukan di TPA Rawa Kucing dengan luas lahan yang akan dipergunakan 20,83 ha dari luas lahan total 35 ha yang sudah dimiliki. Saat ini lahan di zona aktif sebagai tempat pemrosesan sampah baru dipergunakan sebesar 2,3 Ha sisanya seluas 18,53 Ha sudah menjadi zona pasif Pemerintah Kota Tangerang. Wali Kota Tangerang Klaim Suskes Kelola Bank Sampah TEMPO.CO , Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah menjadi narasumber dalam acara Climate Week yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan United Nations Development Programme UNDP, kemarin. Arief menyoroti isu pengelolaan lingkungan di Kota Tangerang melalui program 1.000 Bank Sampah. Tahun 2008, kami masuk kota terkotor kedua se-Indonesia, namun melalui kerja sama semua pihak kami sampai saat ini sudah dua kali meraih Adipura Kencana, kata Arief, di hadapan ratusan peserta yang berasal dari praktisi lingkungan dan perwakilan pemerintah daerah. Arief mengatakan kepada Tempo, Rabu, 7 Oktober 2015, bahwa pihaknya menjelaskan kunci keberhasilan Kota Tangerang dalam pengelolaan lingkungan bertumpu pada keterlibatan masyarakat dalam menjalankan program zero waste system melalui pembentukan bank-bank sampah yang sampai saat ini berjumlah 350 buah. Arief mengatakan bagaimana mengurangi sampah langsung dari sumbernya sehingga sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir TPA tinggal residunya saja. Cukup dengan menabung sampah di bank sampah, masyarakat sudah tidak perlu mengeluarkan uang buat bayar listrik. Ditambahkannya, kebijakan pengurangan sampah langsung dari sumbernya juga berimplikasi dengan berkurangnya volume sampah yang masuk ke TPA, sehingga tidak mengherankan jika TPA Rawa Kucing yang dimiliki Kota Tangerang saat ini terlihat lebih indah dan hijau. Kami menyebut TPA bukan lagi tempat pembuangan akhir, tapi taman pengolahan akhir, karena memang di TPA kami dilengkapi juga dengan berbagai