Unsur-unsur Komunikasi STRATEGI KOMUNIKASI

24 komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan. 21 Umpan balik Feed Back memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi, sebab ia menentukan berjalannya atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan. Oleh karena itu umpan balik bersifat positif dan dapat pula bersifat negatife. 22 Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder. Proses Komunikasi Secara Primer Yaitu, proses penyampaian pikiran atau perasaan seseoran kepada orang lain dengan menggunakan lambing symbol sebagai media primer, lambing sebagai media primer dalam proses kominikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikit atau perasaan komunikator kepada komunikan. 23 Proses Komunikasi Secara Sekunder Yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan dalat atau sarananya berada di tempat yang relative jaih dan jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televise, film dan banyak lagi adalah media kedua yang digunakan dalam komunikasi. 24 21 Roudhonaah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 46 22 Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996, h.24 23 Onong Ucahjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2002, h.11 25

5. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi communication planning dengan manajemen komunikasi communication management untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya berbeda-beda tergantung pada suatu situasi dan kondisi. 25 Dalam strategi komunikasi, peran komunikan sangatlah penting. Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan komunikasi apabila ada suatu factor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat dating sewaktu-waktu, terlebih jika terdapat pada komponen media atau komponen komunikan, sehingga efek yang diharapkan tidak kunjung tercapai. Seorang komunikan akan mempunyai kemampuan dan strategi untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik, jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan kepada komunikator. 24 Ibid, h.16 25 Onong Ucahjana Efendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2002, cet ke-6, h.28 26

6. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangatlah diperlukan dalam proses komunikasi, karena behasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Lebih-lebih dalam kegiatan komunikasi massa, tanpa strategi yang semakin modern yang kini banyak dipergunakan di Negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relative mudahnya dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negative. Dengan demikian, strategi komunikasi baik secara makro planed multimedia strategy maupun secara mikro single communication medium strategy yang mempunyai fungsi pada : a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informative persuasive dan intruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. 26

7. Tujuan Sentral dalam Strategi Komunikasi

Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya: “Technique Effective Communication”, bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi atas tiga tujuan: 27 26 Ibid, h.28 27 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, h.32 27 a. To secure understanding Memastikan bahwa komunikan paham mengenai pesan yang diterima. b. To establish acceptance Setelah komunikan mengerti dan menerima pesan maka harus dilakukan pembinaan. c. To motivate action Setelah penerimaan itu dibina akhirnya kegiatan dimotivasikan to motivate action.

8. Korelasi Antar Komponen dalam Strategi Komunikasi

Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat, atau lebih baik jika dalam strategi komunikasi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung serta faktor- faktor penghambat pada setiap komponen tersebut. 28 a. Mengenali Sasaran Komunikasi Sebelum melancarkan komunikasi, perlu dipelajari terlebih dahulu siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi itu. Agar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan komunikasi, apakah agar komunikasi hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu metode persuasive atau intuktif. Apapun tujuan itu, metode yang digunakan dan banyaknya sasaran, pada diri komunikasi perlu diperhatikan faktor-faktor 28 Onong Ucahjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, h.35