29
sekedar mengetahui, maka kita menggunakan tehnik informatif. Namun, jika kita mengharapkan komunikan melakukan tindakan tertentu, maka kita
menggunakan tehnik persuasive atau instruktif. d.
Peranan Komunikator Dalam Komunikasi Ada factor yang penting pada diri komunikator bila ia melancarkan
komunikasi, yaitu daya tarik sumber source attractiveness dan kredebilitas sumber sumber credibility.
1 Daya Tarik Sumber
Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi, aka mampu mengubah sikap, opini dan prilaku komunikan melalui mekanisme daya
tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain perkataan komunikan merasa ada kesamaan
antara komunikator dengannya sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator.
2 Kredibilitas Sumber
Factor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil ialah kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak
bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang komunikator. Seorang dokter akan mendapat kepercayaan jika ia
menerangkan soal kesehatan. Seorang perwira kepolisian akan memperoleh kepercayaan bila ia membahas soal keamanan dan
ketertiban masyarakat. Seorang duta besar akan mendapat kepercayaan kalau ia berbicara mengenai situasi internasional.
Berdasarkan kedua factor tersebut seorang komunikator dalam
30
menghadapai komunikan harus bersikap empati empathy, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan
orang lain. Dengan kata lain, dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia
berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih sakit, kecewa dan sebagainya.
29
9. Strategi dalam Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling tukar menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama
lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang saling berubah- ubah.
30
a. The Rational Approach Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional didasarkan pada asumsi bahwa apa yang kita yakini menentukan bagaimana yang kita jalani. Believe percaya adalah
pernyataan yang kita buat untuk kita sendiri seperti yang kita percayai atau menerimanya sebagai suatu kebenaran tentang suatu strategi yang
menentukan situasi yang kita pilih dan gunakan dalam performan tugan dan transaksi dengan yang lainnya. Hal itu jika kita percaya bahwa anda
dapat mengawasi orang lain dan memiliki kepercayaan tentang siapa anda sebagai orang yang mengawasi. Anda akan menjalakannya sebagai
supervisor yang efektif.
29
Onong Ucahjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, h.36-39
30
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet.7. h.67
31
b. The behavioural Aprroach Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku berasal dari asumsi bahwa perubahan dalam human being kemanusiaan dapat dihasilkan secara lebih efisien oleh
penajaman pada pengamatan perilaku dari pada cara-cara berpikir. Dalam kenyataannya, sikap dan proses berpikir internal adalah dimengerti oleh
pengamatan dan pengukuran perilaku yang negative. Hal ini tidak menyebutkan bahwa perilaku tidak dipengaruhi oleh proses dan
pemikiran internal. Secara sederhana dimaksudkan bahwa observable behavior pengamatan perilaku adalah fokus terhadap perhatian. Filosofi
perilaku juga mengasumsikan bahwa perubahan dalam perilaku khas menghasilkan perubahan yang sesuai pada pemikiran dan sikap.
Tiga strategi umum yang menggambarkan aplikasi perilaku dalam pelatihan dan pengembangan:
1 Structuring Contingencies adalah konsekuensi yang secara positif
memperkuat perilaku yang di inginkan atau perilaku hukuman yang tidak diinginkan.
2 Simulations adalah terminology simulasi mengacu kepada berbagai
bentuk pengalaman. Perilaku yang mana seorang berpartisipasi memiliki karakteristik atau mirip dengan apa yang terjadi dalam
pekerjaannya sehari-hari. 3
Behavior Modelling adalah untuk pengembangan sumber daya manusia. Strategi ini mengasumsikan bahwa keahlian khusus dapat
dipelajari dengan berlatih, setiap aktifitas sebagai pengelolaan,
32
kepemimpinan dan pemecahan masalah yang melibatkan perilaku nyata yang dapat dibuat model, diamati, dilatih, dperkuat dan
dipadukan kedalam keseluruhan perilaku yang dilakukan seorang manager.
10. Strategi Komunikasi Dalam Komunikasi Antar Pribadi
Pengertian dari komunikasi antarpribadi adalah kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan diri atau proses psikologis
tertentu. Menurut Rogers komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi adalah suatu proses pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain atau beberapa orang, baik
verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain dan merupakan interaksi antara pribadi-pribadi yang terlibat secara utuh dan langsung satu sama
lain dalam menyampaikan dan menerima pesan secara nyata.
31
a. Strategi Wortel Terayun
Tujuan utama dari strategi ini ialah mengubah jumlah dan arah perilaku seseorang. Yang dimaksud dengan jumlah disini ialah frekuensi
seseorang melakukan sesuatu. Tujuan kedua strategi ini ialah mendukung terjadinya perubahan perilaku yang sebenarnya dan meneguhkan jumlah,
arah dan kesungguhan perilaku yang ada. b.
Strategi Pedang Bergantung Bentuk pertama dalam strategi pedang bergantung adalah dengan
31
Sugiyo. “Komunikasi Antarpribadi”. Semarang: UNNES Press. 2005. H.60