Likuiditas Determinan Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

34 perusahaan, maka laba yang diperoleh juga meningkat. Perusahaan yang memiliki penjualan relatif stabil akan memilik aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil Agus Sartono, 2008:122. Rumus pertumbuhan penjualan adalah membandingkan antara penjualan tahun bersangkutan setelah dikurangi penjualan pada tahun sebelumnya terhadap penjualan pada tahun sebelumnya. Hasil yang positif menunjukkan bahwa terjadi kenaikan penjualan dari tahun sebelumnya, begitu pula sebaliknya hasil negatif berarti penjualan menurun dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan yang positif merupakan sinyal bagi para kreditur untuk memberikan kredit kepada perusahaan.

6. Likuiditas

Menurut Harmono 2014:106, konsep likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi sejumlah hutang jangka pendek yang umumnya kurang dari satu tahun. Sedangkan Kasmir 2009:130, mendefinisikan likuditas sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Menurut Moeljadi 2006:67, rasio likuiditas merupakan komponen penting bagi setiap perusahaan karena didalam perusahaan haruslah mempunyai cadangan kas yamg cukup untuk menunjang operasional perusahaan. Likuiditas sendiri merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek atau jangka panjang yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menghubungkan kas dan aktiva lancar 35 lainnya dengan kewajiban lancar. Menurut Harmono 2014:106, pada prinsipnya tingginya tingkat likuiditas suatu perusahaan maka menunjukan semakin baik kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Perhitungan likuiditas perusahaan memberikan manfaat pada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti pemilik dan manajemen perusahaan untuk menilai kemampuan mereka sendiri. Sedangkan dari pihak luar yang juga memiliki kepentingan yaitu kreditur penyedia dana, pengukuran likuiditas merupakan jaminan untuk memberikan pinjaman selanjutnya Kasmir, 2009:130. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendek tepat waktu berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, namun jika sebaliknya maka perusahaan tergolong unlikuid. Menurut Brealey, Myers Marcus 2008:77, likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menjual suatu aset guna mendapatkan kas pada waktu singkat. Ukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan adalah current ratio atau rasio lancar.Menurut Brigham dan Houston 2010:134, rasio lancar dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Menurut Subramanyam dan John J Wild dalam Irham Fahmi 2011:121, alasan digunakannya rasio lancar secara luas adalah sebagai ukuran likuiditas yang mencakup kemampuannya untuk mengukur: 36 a. Kemampuan memenuhi kewajiban lancar Makin tinggi kelipatan aset lancar terhadap kewajiban lancar, maka makin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar. b. Penyangga kerugian Makin besar penyangga, maka makin kecil risikonya. Rasio lancar menunjukan tingkat keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai aset lancar non-kas pada saat aset tersebut dilepas atau dilikuiditasi. c. Cadangan dana lancar Rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan. Ketidakpastian dan kejutan,seperti pemogokan dan kerugian luar biasa, dapat membahayakan arus kas secara sementara dan tidak terduga.

7. Profitabilitas