30 3
Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal
yang terutang. Karena adanya keuntungan pajak ini, para investor mungkin
lebih suka perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian para investor akan mau membayar lebih tinggi untuk
perusahaan yang pembagian dividennya rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi.
3. Free Cash Flow
Dalam mengukur arus kas, kita bisa menggunakan penyajian laporan keuangan yang lazim yang biasa sebagai laporan arus kas. Tetapi,
kita lebih tertarik dengan menggunakan arus kas dari perspektif investor perusahaan daripada dari tinjauan akuntansi. Kita berpikir tentang
perusahaan sebagai bangunan aktiva yang menghasilkan arus kas, bisa positif bisa pula negatif. Setelah perusahaan membayar semua beban
operasi dan melakukan semua investasi-investasinya, maka sisa arus kas bebas untuk didistribusikan baik kepada kreditor perusahaan maupun
kepada para pemegang saham. Sisa arus kas inilah yang merupakan arus kas bebas Sjahrial, 2007:32.
Brigham Houston 2001:93, menyatakan bahwa arus kas bebas free cash flow adalah arus kas operasi perusahaan dikurangi invetasi
ekuitas yang diwajibkan. Menurut Michael C. Jensen 1996, arus kas didefinisikan sebagai berikut:
31 “Arus kas bebas adalah arus kas lebih yang dibutuhkan untuk
mendanai semua proyek yang memiliki nilai sekarang neto saat didiskontokan pada biaya modal yang relevan”.
Jensen lalu mengemukakan bahwa arus kas bebas yang besar dan mengarah pada perilaku manajer yang salah dan keputusan yang buruk,
yang bukan demi kepentingan pemegang saham biasa perusahaan. Dengan kata lain, manajer memiliki insentif untuk memegang arus kas bebas
Arthur J Keown dkk, 2000:58. Pada suatu perusahaan konflik kepentingan ini terjadi antara
manajemen dan pemegang saham atau stockholders. Konflik kepentingan tersebut dapat timbul dari adanya kelebihan aliran kas. Kelebihan arus kas
cenderung akan diinvestasikan melebihi tingkat yang optimum dan sering digunakan unuk konsumsi secara berlebihan yang tidak ada kaitannya
dengan kegiatan utama perusahaan. Konflik tersebut dapat disebabkan perbedaan antara pemegang saham yang lebih menyukai investasi yang
berisiko tinggi dengan harapan memperoleh return yang tinggi, sementara manajemen lebih memilih investasi dengan resiko lebih rendah untuk
melindungi posisinya Arthur J Keown dkk, 2000:609. Free cash flow adalah arus kas yang benar-benar tersedia untuk
didistribusikan kepada seluruh investor pemegang saham dan pemilik hutang setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada aktiva
tetap, produk-produk baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan Brigham Houston,
2006:65.
32 Menurut Kieso et al.2013 dalam Riki Sanjaya, 2014, free cash
flow adalah jumlah dari discretionary cash flow yang dimiliki perusahaan untuk membeli tambahan investasi, melunasi hutang, membeli treasury
stock atau penambahan sederhana atas likuiditas perusahaan. Masalah free cash flow adalah manager lebih memilih menggunakan uang untuk
proyeknya sendiri ketika memiliki kesempatan, daripada membayarkan uang tersebut kepada claimholders.
4. Pertumbuhan Aset