melakukan analisis time history diperlukan banyak perhitungan dan waktu yang cukup lama. Untuk penyederhanaan dari alasan tersebut, para ahli menjadikan
efek beban dinamik oleh gempa menjadi gaya horizontal yang bekerja pada pusat massa, yang sifatnya hanya ekivalen sebagai pengganti dari efek beban dinamik
yang sesungguhnya terjadi pada saat terjadi gempa bumi, yang dikenal dengan sebutan analisis statik ekivalen. Dilatarbelakangi hal tersebut, penulis tertarik
untuk meninjau sejauh mana keakuratan analisis statik ekivalen dibandingkan dengan analisis time history dalam menghitung respons struktur beraturan dengan
sudut dalam 10 dan struktur tidak beraturan dengan sudut dalam 40.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang di atas, adapun permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menghitung respons struktur beraturan dan ketidakberaturan sudut dalam dengan analisis statik ekivalen?
2. Bagaimana menghitung respons struktur beraturan dan ketidakberaturan sudut
dalam dengan analisis time history? 3. Bagaimana keakuratan analisis statik ekivalen terhadap analisis time history
dari perbandingan respons struktur beraturan dan ketidakberaturan sudut dalam?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini yaitu untuk membandingkan respons struktur beraturan dan ketidakberaturan sudut dalam dengan analisis statik ekivalen dan
analisis time history. Sehingga dari hasil analisis akan diperoleh keakurasian dari analisis statik ekivalen terhadap analisis time history dalam menghitung respon
struktur pada gedung beraturan dan tidak beraturan yang memiliki sudut dalam. Respon struktur yang akan dibandingkan adalah dalam bentuk perpindahan
displacement, rasio simpangan antar lantai drift ratio, dan momen lentur bending momen
balok dan kolom
akibat beban gempa.
1.4 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang ditinjau dalam tugas akhir ini
untuk kebutuhan analisis adalah 2 buah bangunan yang dimodelkan sendiri. Model yang
pertama adalah gedung beraturan dengan sudut dalam 10 , dan model yang kedua adalah gedung tidak beraturan dengan sudut dalam 40 . Gedung berfungsi sebagai
gedung perkantoran berlantai 8 dengan struktur beton bertulang.
Bangunan tersebut diasumsikan terletak di Kota Padang dengan jenis tanah sedang. Beban yang
ditinjau dalam analisis adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa, sedangkan untuk beban angin peninjauannya diabaikan. Untuk sistem penahan
gaya seismik digunakan
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK. Beban gempa untuk analisis statik ekivalen diambil dari peraturan terbaru RSNI 03-1726-
201x dan untuk analisis time history diambil dari 4 rekaman catatan gempa yang telah disesuaikan dengan respons spektra desain Kota Padang. Untuk mempercepat proses
perhitungan analisis statik ekivalen dan analisis time history dilakukan dengan
bantuan program SAP 2000 Versi 14. Hasil output yang ditampilkan adalah respon struktur dalam bentuk perpindahan
displacement, rasio simpangan antar lantai drift ratio, dan momen lentur bending momen
balok dan kolom
.
1.5 Metedologi