F t
Displacement y Velocity ý
Acceleration ÿ f
S
Displacement y Velocity ý
Acceleration ÿ f
D
f
I
a b
c d
= +
+
Secara visual Chopra 1995 menyajikan keseimbangan antara gaya dinamik, gaya pegas, gaya redam, dan gaya inersia seperti gambar berikut:
Gambar 2.7 Keseimbangan Gaya Dinamik dengan f
s
, f
d
, dan f
I
Chopra, 1995 Sumber: Widodo 2001
2.10 Analisis
Time History Analisis Riwayat Waktu
Analisis time history dapat dilakukan dengan metode superposisi dan metode integrasi langsung. Dan pada tugas akhir ini yang digunakan adalah
metode superposisi, yang disebut juga modal analysis method. Metode ini pada intinya adalah dengan memakai standar mode shapes sebagai persoalan utama.
Standar mode shapes ini akan menjadi parameter yang sangat penting pada metode ini, karena respons struktur merupakan fungsi langsung atas mode shapes
struktur yang bersangkutan. Pada metode superposisi ini, persamaan diferensial coupling ditransfer
menjadi persamaan simultan uncoupling, yaitu persamaan diferensial simultan yang masing-masing anggota persamaannya saling independen. Dengan
persamaan diferensial uncoupling, maka struktur MDOF seolah-olah menjadi struktur SDOF. Penyelesaian persamaan dilakukan untuk setiap mode. Standar
mode shapes seperti disinggung di atas dipakai untuk mentransformasi dari N-
persamaan diferensial coupling menjadi N persamaan diferensial uncoupling. Persamaan diferensial uncoupling yang diperoleh adalah persamaan
diferensial setiap mode atau setiap ragampola goyangan yang saling independen. Penyelesaian persamaan simultan independen akan menghasilkan simpangan
tingkat yang berasal dari kontribusi setiap mode. Simpangan total untuk setiap tingkat dapat diperoleh dengan menjumlahkansuperposisi dari simpangan
konstribusi setiap mode. Dengan alasan tersebut maka metode ini disebut mode displacement superposition method
.
2.11 Analisis Statik Ekivalen
Pawirodikromo 2012 mengatakan bahwa analisis dinamik akan memberikan hasil yang akurat tetapi memerlukan hitungan yang banyak,
memakan waktu, dan lebih banyak untuk kepentingan akademik. Untuk keperluan praktis di lapangan maka analisis dinamik jarang dilakukan. Mengingat alasan-
alasan tersebut, oleh karena itu para peneliti sejak dulu telah berusaha bagaimana analisis dinamik terhadap struktur dapat disederhanakan dengan memakai asumsi-
asumsi tertentu sehingga mudah dan praktis digunakan di lapangan. Efek beban dinamik disederhanakan menjadi gaya horizontal yang bekerja pada pusat massa
yang bersifat statik. Gaya-gaya horizontal tersebut sifatnya hanya ekivalen sebagai pengganti dari efek dinamik yang sesungguhnya pada saat terjadi gempa
bumi yang disebut sebagai beban horizontal statik ekivalen.
BAB 3 METODE ANALISIS BEBAN GEMPA
3.1 Umum
Analisis time history merupakan metode yang paling mendekati untuk meramalkan respons struktur akibat gempa. Tetapi untuk melakukan analisis time
history diperlukan banyak perhitungan dan waktu yang cukup lama. Untuk
penyederhanaan dari alasan tersebut, para ahli menjadikan efek beban dinamik oleh gempa menjadi gaya statik horizontal yang bekerja pada pusat massa, yang
disebut dengan analisis statik ekivalen. Pemilihan metode analisis untuk perencanaan gedung tahan gempa harus dilakukan dengan tepat. Pada peraturan,
analisis statik ekivalen dikhususkan untuk struktur gedung beraturan, sedangkan analisis time history dapat digunakan untuk struktur beraturan maupun tidak
beraturan. Struktur bangunan yang memiliki sudut dalam adalah salah satu konfigurasi bangunan yang dapat mengkategorikan suatu gedung menjadi struktur
beraturan ataupun tidak beraturan. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis statik ekivalen dan analisis time history pada struktur beraturan dengan sudut dalam
10 dan struktur tidak beraturan dengan sudut dalam 40, sehingga akan diperoleh keakurasian analisis statik ekivalen terhadap analisis time history
melalui perbandingan respons struktur yang dihasilkan. Analisis gempa akan disesuaikan dengan peraturan terbaru yang berlaku di Indonesia yaitu RSNI 03-
1726-201x.