Tabel 3.3 Lanjutan
Sistem penahan- gaya seismik
Koefisien Fakto
r Batasan sistem
struktur modifika
si kuat
lebih Faktor
pembesara n
dan batasan tinggi respon
sistem ,
defleksi, struktur m
R Ω 0
Cd Kategori desain
seismik B
C D
E F
10.Rangka baja dan beton Komposit terkekang
parsial pemikul momen
6 3
5½ 48
48 30
TI TI
11.Rangka baja dan beton komposit pemikul
momen biasa 3
3 2½
T B
TI TI
TI TI
12.Rangka baja
canai dingin
pemikul momen
khusus dengan pembautan
3½ 3
3½ 10
10 10
10 10
3.4.4 Redundansi
Faktor redundansi ρ, harus dikenakan pada sistem penahan gaya gempa dalam masing-masing kedua arah ortogonal untuk semua struktur sesuai dengan
ketentuan berikut.
a. Kondisi di mana nilai ρ adalah 1,0
Nilai ρ diijinkan sama dengan 1,0 untuk hal-hal berikut ini:
Struktur dirancang untuk kategori desain seismik B atau C;
Perhitungan simpangan antar lantai dan pengaruh P-delta;
Desain komponen nonstruktural;
Desain struktur non gedung yang tidak mirip dengan bangunan gedung;
Desain elemen kolektor, sambungan lewatan, dan sambungannya
dimana kombinasi beban dengan faktor kuat-lebih;
Desain elemen struktur atau sambungan di mana kombinasi beban
dengan faktor kuat lebih;
Beban diafragma;
Struktur dengan sistem peredaman;
Desain dinding struktural terhadap gaya keluar bidang, termasuk sistem angkurnya.
b. Faktor redundansi, ρ, untuk kategori desain seismik D sampai F
Untuk struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, ρ harus sama dengan 1,3 kecuali jika satu dari dua kondisi berikut
dipenuhi, di mana ρ diijinkan diambil sebesar 1,0: Masing-masing tingkat yang menahan lebih dari 35 persen geser
dasar dalam arah yang ditinjau; Struktur dengan denah beraturan di semua tingkat dengan sistem
penahan gaya gempa terdiri dari paling sedikit dua bentang perimeter penahan gaya gempa yang merangka pada masing-
masing sisi struktur dalam masing-masing arah ortogonal di setiap tingkat yang menahan lebih dari 35 persen geser dasar. Jumlah
bentang untuk dinding geser harus dihitung sebagai panjang dinding geser dibagi dengan tinggi tingkat atau dua kali panjang
dinding geser dibagi dengan tinggi tingkat untuk konstruksi rangka ringan.
3.4.5 Kombinasi dan Pengaruh Beban Gempa
Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh
beban-beban terfaktor dengan kombinasi-kombinasi sebagai berikut: 1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5 Lr atau R 3. 1,2D + 1,6 Lr atau R + L atau 0,5 W
4. 1,2D + 1,0W + L+ 0,5 Lr atau R 5. 1,2D + 1,0E + L
6. 0,9D + 1,0W 7. 0,9D + 1,0E
Pengaruh beban gempa, E, harus ditentukan sesuai dengan berikut ini: 1. Untuk penggunaan dalam kombinasi beban 5 atau kombinasi beban 5
dan 6, E harus ditentukan sesuai dengan persamaan 3.1 berikut:
E =Eh+Ev
3.1 2. Untuk penggunaan dalam kombinasi beban 7 atau kombinasi beban 8, E
harus ditentukan sesuai dengan persamaan 3.2 berikut: E
=Eh–Ev 3.2
Keterangan: - E adalah pengaruh beban gempa;
- Eh adalah pengaruh beban gempa horizontal; - Ev adalah pengaruh beban gempa vertical.
Pengaruh beban gempa horisontal, Eh, harus ditentukan sesuai dengan persamaan 3.3 sebagai berikut:
Eh =ρQE
3.3 Keterangan:
- Q adalah pengaruh gaya gempa horisontal dari V atau Fp; - Jika disyaratkan pengaruh tersebut harus dihasilkan dari penerapan gaya
horisontal secara serentak dalam dua arah tegak lurus satu sama lain; - ρ adalah faktor redundansi.
Pengaruh beban gempa vertikal, Ev, harus ditentukan sesuai dengan persamaan 3.4 berikut:
Ev=0,2S
DS
D 3.4
Keterangan : - SDS adalah parameter percepatan spektrum respons desain pada perioda
pendek; - D adalah pengaruh beban mati.
3.4.6 Kotegori Desain Seismik
Semua struktur lainnya harus ditetapkan kategori desain seismiknya berdasasarkan kategori resikonya dan parameter respons spektral percepatan
desainnya, S
DS
dan S
D1
. Masing-masing bangunan dan struktur harus ditetapkan ke dalam kategori desain seismik yang lebih parah dengan mengacu tabel 3.4 dan
tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.4 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada perioda pendek
Nilai S
DS
Kategori Resiko I atau II atau III
IV S
DS
0,167 A
A 0,167 ≤ S
DS
0,33 B
C 0,33 ≤ S
DS
0,50 C
D 0,50 ≤ S
DS
D D
Tabel 3.5 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada perioda 1 detik
Nilai S
DS
Kategori Resiko I atau II atau III
IV S
D1
0,067 A
A 0,067 ≤ S
D1
0,133 B
C 0,133 ≤ S
D1
0,20 C
D 0,20 ≤ S
D1
D D
3.4.7 Arah Pembebanan Seismik
Arah penerapan beban gempa yang digunakan dalam desain harus merupakan arah yang akan menghasilkan pengaruh beban paling kritis. Arah
penerapan gaya gempa diijinkan untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kategori desain seismik B