Menengah Atas SMA kurangnya kebersihan penjamah makanan dalam penyelenggaraan makanan dan minuman, masih adanya penjual tidak menutup lemari
makanannya, dan kondisi kantin yang kurang bersih. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi higiene dan sanitasi
penyelenggaraan makanan dan minuman pada kantin SMA di Kecamatan Perbaungan dan hasil yang didapat akan penulis sesuaikan dengan Kepmenkes RI No.
1098MenkesSKVII2003. Peneliti memilih Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan Perbaungan
sebagai objek penelitian dikarenakan Kecamatan Perbaungan merupakan wilayah dengan jumlah Sekolah Menengah Atas dan sederajat terbanyak dibandingkan dengan
kecamatan lain yang ada di kabupaten serdang bedagai, dan masing-masing sekolah memiliki kantin.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kondisi higiene dan sanitasi
penyelenggaraan makanan dan minuman pada kantin Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan Perbaungan tahun 2013”.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran Kondisi Higiene dan Sanitasi Penyelenggaraan Makanan dan Minuman di Kantin Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan
Perbaungan Tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui keadaan Lokasi dan Bangunan di Kantin Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan Perbaungan Tahun 2013.
2. Untuk mengetahui fasiltas sanitasi di kantin Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan Perbaungan Tahun 2013.
3. Untuk mengetahui 6 prinsip higiene sanitasi mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan
jadi, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan di Kantin Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan Perbaungan Tahun 2013.
4. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat pada kantin Sekolah Menengah Atas SMA di Kecamatan Perbaungan Tahun 2013.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan dalam upaya pencegahan, pengurangan dan penanggulangan keracunan makanan dan minuman pada
anak sekolah di Kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai. 2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi para pemilik
kantin. 3. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan
kegiatan penelitian. 4. Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penelitian-penelitian
selanjutnya, khususnya pada bidang ilmu kesehatan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan bener agar bermanfaat bagi tubuh, karena
makanan sangat diperlukan untuk tubuh. Menurut Departemen Kesehatan RI 2000:3 Makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan yang dimakan manusia kecuali
air dan obat-obatan. Makanan menurut Permenkes No.329 tahun 1976 adalah barang yang
digunakan sebagai makanan atau minuman manusia, termasukpermen karet dan sejenisnya tetapi bukan obat. Makanan penting untuk pertumbuhan karena sebagai
bahan yang diperlukan untuk membangun dan mengganti jaringan tubuh, untuk memelihara pertahanan tubuh terhadap penyakit dan memberikan energi untuk
bekerja. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan ataupembuatan makanan dan minuman UU No. 7 Th. 1996 .
Makanan dapat juga terkontaminasi oleh mikroba. Beberapa mikroba pembuat racun baik exotoxin maupun endotoxin, adalah yang tergolong Salmonella,
Staphylococcus, Clostridium, Bacillus cocovenans, Bacillus cereus, dan lain-lainnya. Di Indonesia, dimana sanitasi makanan masih sangat rawan, keracunan akibat
Universitas Sumatera Utara