menjadi basi, merusak rasa, bau dan warnanya. Khusus pada fermentasi akan terjadi perubahan zat gizi.
4. Pemalsuan Pemalsuan adalah upaya perubahan tampilan makanan dengan cara
menambah, mengurangi atau mengganti bahan makanan yang disengaja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya yang dapat berdampak
buruk kepada konsumen.
2.8 Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan
Menurut Chandra 2007 penyakit – penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan dan minuman disebut sebagai food-and milk-borne disease penyakit
bawaan makanan dan susu. Penyakit- penyakit tersebut dapat disebabkan oleh : 1. Parasit, parasit yang dapat menimbulkan penyakit bawaan pada manusia
antara lain : T.saginata, T.solium, D.latum,dan sebagainya. Parasit ini masuk kedalam tubuh melalui daging sapi,daging babi, atau ikan yang terinfeksi
yang dikonsumsi manusia. 2. Mikroorganisme, misalnya S.typhii, Sh.dysentry, Richettsia,dan virus hepatitis
yang menggunakan makanan sebagai media perantaranya. Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme adalah dengan memasak
semua bahan makanan sampai matang, melindungi makanan dari kontaminasi binatang pengerat, menyimpan makanan pada 15ºC dan memanaskan
makanan pada suhu lebih dari 60ºC.
Universitas Sumatera Utara
3. Toksin, misalnya bakteri stafilokokus memproduksi enterotoksin, clostrodium memproduksi eksotoksin. Disini makanan berfungsi sebagai media
pembiakan. 4. Zat-zat yang membahayakan kesehatan yang secara sengaja karena
ketidaktahuan dimasukkan kedalam makanan, misalnya zat pengawet dan zat pewarna, ataupun yang secara tidak sengaja, misalnya insketisida suatu bahan
yang beracun yang sering dikira gulatepung 5. Penggunaaan makanan yang sudah beracun, misalnya jamur, singkong, tempe
bongkrek,dan jengkol. Adapun penyakit bersumber dari makanan dapat digologkan sebagai berikut:
1. Foodborne disease
Suatu gejala penyakit yang terjadi akibat mengonsumsi makanan yang mengandung mikroorganisme dan toksin baik yang berasal dari tumbuhan,
bahan kimia, kuman maupun binatang. 2.
Food infection Suatu gejala penyakit yang muncul akibat masuk dan berkembangbiaknya
mikroorganisme dalam tubuh manusia usus melalui makanan yang dikonsumsinya.
3. Food intoxication
Suatu gejala penyakit yang muncul akibat mengkonsumsi yang ada dalam makanan.
2.9 Penjamah Makanan
Universitas Sumatera Utara
Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan,
pengangkutan sampai dengan penyajian. Peran makanan, higiene perorangan dan mempunyai kebiasaan bekerja, minat maupun perilaku sehat WHO dan Depkes RI, 2004.
Penjamah makanan sangat penting dan merupakan salah satu faktor dalam penyediaan makananminuman yang memenuhi syarat kesehatan. Personal higiene dan perilaku
sehat penjamah makanan harus diperhatikan. Seorang penjamah makanan harus beranggapan bahwa sanitasi makanan harus merupakan pandangan hidupnya serta
menyadari akan pentingnya sanitasi. Syarat-syarat penjamah makanan Depkes RI, 2003 :
1. Tidak menderita penyakit mudah menular, missal : batuk, pilek,influenza, diare, penyakit perut sejenisnya.
2. Menutup luka pada luka terbukabisul atau luka lainnya. 3. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian.
4. Memakai celemek dan tutup kepala. 5. Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
6. Menjamah makanan harus memakai alatperlengkapan atau dengan alas tangan. Persyaratan higiene perilaku penjamah makanan, khususnya pada kantin sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098MenkesSKVII2003 meliputi, antara lain :
1. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.
Universitas Sumatera Utara
2. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan : sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok garpu dan sejenisnya.
3. Setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus memakai celemek dan penutup rambut.
4. Setiap tenaga penjamah makanan pada saat bekerja harus berperilaku : a. Tidak makan atau mengunyah makanan kecilpermen.
b. Tidak memakai perhiasan cincin. c. Tidak bercakap-cakap.
d. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil.
e. Tidak memanjangkan kuku. f.
Selalu memakai pakaian yang bersih.
2.10 Kantin Sekolah