setiap ruangan dengan Intensitas cahaya 10 fc dan tidak menyilaukan. Untuk atap semua kantin tidak bocor dan tidak menjadi sarang tikus dan serangga, sedangkan
langit- langit juga cukup rata dan bersih. Dalam observasi ini variabel pembagian ruang pada kantin yang banyak tidak
memenuhi syarat karena pada pembagian ruang dikantin tersebut tidak ada pembagian ruang dapur, toilet, gudang bahan makanan, ruang karyawan, ruang
administrasi dan gudang peralatan. Pintunya juga rapat serangga dan tikus namun tidak membuka ke arah luar. Pintu dapur membuka arah luar berguna untuk menahan
kemungkinan masuknya lalat pada saat pintu dibuka, karena terjadinya dorongan angin sehingga lalat menjauh dari pintu dan untuk mempermudah penyelamatan diri
pada waktu keadaan darurat seperti kebakaran Depkes, 1998b.
5.1.2. Fasilitas Sanitasi
Pada variabel air bersih dikantin- kantin sekolah ada 2 kantin sekolah yang tidak memenuhi syarat hal ini dapat dilihat karena airnya berwarna kuning dan
berbau, sedangkan angka kuman dan kadar bahan kimia tidak diukur pada observasi ini. Menurut Notoatmodjo 1996 air yang sehat secara fisik adalah bening tidak
berwarna, tidak berasa, dan berbau. Cara mendeteksinya dapat memakai panca indera. Di dalam Permenkes No. 416MenkesPer1990 untuk keperluan air bersih
tersebut harus memenuhi persyaratan yaitu 1 Kuantitas : tersedia air bersih minimal 60 literoranghari 2 kualitas : tersedia air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
fisik, kimia, dan bakteriologis 3 kontinuitas : air bersih tersedia pada setiap kegiatan yang membutuhkan air secara berkesinambungan.
Universitas Sumatera Utara
Pada variabel pembuagan air limbah ada 10 kantin sekolah yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat 5 kantin sekolah, hal ini dapat dilihat karena
pembuagan air limbahnya tergenang, dan tidak tertutup. Pembuangan air kotor yang tidak baik dapat menyebabkan penyakit karena menjadi tempat perindukan bakteri
penyakit. Djaja,2000. Gumilar 1994 pada penelitian jasaboga golongan A di Bandung mendapatkan 79,5 jasaboga yang baik cara membuang limbah cairnya.
Menurut penulis dengan tingginya persentase hasil penelitian sebelumnya dan sebanding dengan hasil penelitian ini berarti saluran pembuangan air kotor sudah
diterapkan dengan baik oleh semua tempat pengolahan makanan. Pada variable Toilet ada 8 kantin sekolah hanya memakai toilet sekolah
sedangkan untuk toilet kantin sendiri ada 8 kantin yang memenuhi syarat. Keberadaan toilet, jamban, dan kamar mandi bagi pengelola dan pengolah makanan
sangat penting dalam hal menjamin kebersihan diri para pengelo makanan khusunya di tempat pengolahan dan penyajian makanan. Hal ini dapat mencegah terjadinya
kontaminasi makanan dari dan oleh kebersihan diri terutama tangan pengolah makanan Purnawijayanti, 2001.
Dari observasi tempat sampah pada kantin yang memenuhi syarat ada 11 kantin dimana kondisi tempat sampah baik, kedap air dan tertutup namun pada sebagian
kantin terdapat tempat sampah yang tidak tertutup. Tempat sampah seperti kantong plastik atau keranjang sampah harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan diletakan
sedekat mungkin dengan sumber produksi sampah, namun dapat menghindari kemungkinan tercemarnya makanan oleh sampah, hal ini tertulis dalam Kepmenkes
Universitas Sumatera Utara
No.715 Tahun 2003. Tempat sampah harus tertutup, mudah dibersihkan, terbuat dai bahan kedap air dan dibuang setiap hari Depkes, 1991.
Untuk variabel tempat cuci peralatan terdapat 10 kantin sekolah yamg memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat 5 kantin sekolah. Untuk variabel
yang tidak memenuhi syarat adalah variabel tempat cuci tangan karena tidak ada tersedia tempat untuk mencuci tangan di kantin – kantin sekolah yang di observasi.
Locker juga tidak ada pada seluruh kantin serta peralatan pencegah masuk serangga dan tikus yang tidak tersedia pada seluruh kantin yang di observasi.
Tempat cuci tangan harus tersedia air cuci tangan yang mencukupi, tersedia sabun, deterjen, dan alat pengeringlap, jumlahnya cukup untuk
pengunjungkaryawan. Tempat mencuci peralatan hendaknya tersedia air dingin yang cukup memadai, tersedia air panas yang cukup memadai, terbuat dari bahan yang
kuat, aman dan halus, dan terdiri dari tiga bak pencuci. Untuk tempat mencuci bahan makanan air pencuci yang cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus dan
air pencuci yang dipakai hendaknya mengandung larutan hama. Loker karyawan terbuat dari bahan yang kuat,mudah dibersihkan dan mempunyai tutup yang rapat,
jumlah cukup, letak loker diruang tersendiri, loker untuk karyawan pria terpisah dengan loker untuk wanita. Peralatan untuk pencegah masuknya serangga dan tikus
pada setiap lubang ventilasi dipasang kawat kasa serangga.dipasang terali tikus serta persilangan pipa dan dindingtertutup rapat Depkes RI, 2003.
5.1.3. Dapur,Ruang Makan, dan Gudang Bahan Makanan