C. Ilmu Pengetahuan Pasca Ibnu Sina
Di  luar  kelompok  murid-murid  langsungnya,  pengaruh  Ibnu  Sina  terasa hampir  di  setiap  tokoh  intelektual  penting  pada  abad  berikutnya.  Di  antaranya
adalah  Umar  Khayyam,
11
seorang  ilmuan  Muslim  terkemuka  berkebangsaan Persia dan seorang ilmuan dunia terkemuka dalam bidang matematika, sekalipun
dia  kebanyakan  dikenal  karena  popularitasnya  sebagai  filsuf  besar  dan  sebagai penyair  yang namanya bersanding dengan syair-syair indah  yang dikenal  dengan
sebutan  “
ar-
ruba’iyyat
Al-Khayyam
”  syair  empat  baris  Al-Khayyam.  Umar Khayyam  memberikan  rasa  hormat  tertinggi  kepada  Ibnu  Sina  dan  bahkan
menerjemahkan salah satu dari risalahnya ke dalam bahasa Persia.
12
Selain  itu,  Nashir-i  Khusr aw, filosof Isma’iliyah terbesar, yang menulis
banyak  karya  penting  dalam  filsafat  dan  agama,  semua  dalam  bahasa  Persia, merasa  berada  di  bawah  pengaruh  tertentu  dari  ide-ide  Ibnu  Sina.  Bahkan,  ahli
matematika dan optik, Ibnu Haitham Alhazen dalam bahasa Latin
13
belajar dari tulisan-tulisan  Ibnu  Sina.  Kejeniusan  Ibnu  Haitham  diakui  oleh  orang-orang
Barat,  seperti  George  Sarton  y ang  mengatakan  bahwa  “Ibnu  Haitham  adalah
ilmuwan  terkemuka  di  Arab  dalam  ilmu  fisika,  bahkan  dia  adalah  seorang
11
Dia  bernama  lengkap  Abu  Al-Fath  Ghiyats  Ad-Din  Umar  bin  Ibrahim  Al-Khayyam An-Naisaburi  440  H1048  M-
525  H1131  M.  Nama  panggilannya  “Al-Khayyam”  atau  “  Al- Khayyami”. Lihat buku Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan terkemuka dalam Sejarah Islam,
h. 301-303.
12
Sayyed Hossein Nasr, Tiga Madzhab Utama Filsafat Islam, h. 86-87.
13
Dia bernama lengkap Al-Hasan bin Al-Haitham 965-1039 M, seorang ilmuwan yang mulia, bersih hatinya dan mencintai kebaikan. Hal ini dapat diketahui dari penghormatannya yang
diberikan  kepada  para  ilmuan  dan  tidak  menyelewengkannya.  Apabila  dalam  penelitiannya,  dia menemukan sesuatu yang baru, dia menyebutkannya dalam buku-
bukunya dengan sikap tawadhu’ dan tidak sombong. Lihat buku Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan terkemuka dalam Sejarah
Islam , h. 237.
fisikawan  terkemuka  pada  masa  abad  pertengahan,  dan  termasuk  salah  satu ilmuwan dalam ilmu optik yang sangat sedikit jumlahnya di dunia”.
14
Pada abad-abad berikutnya, salah satu tokoh genius terbesar yang pernah muncul  dalam  peradaban  Islam,  Nashiruddin  Ath-Thusi,
15
yang  mulai menghidupkan kembali filsafat dan ajaran-ajaran Ibnu Sina.
Ilmu kedokteran, dalam karya-karya Ibnu Sina, al-Razi dan tokoh-tokoh kuno  juga  terus  berkembang  di  berbagai  daerah  Mesir  dan  Syiria,  Maghribi  dan
Andalusia. Persia dan negeri-negeri Islam lainnya di Timur.
16
Ibn  al-Nafis  1210-1288  M  adalah  orang  pertama  yang  secara  akurat mendeskripsikan  peredaran  darah  dalam  tubuh  manusia
17
dan  penemu  sirkulasi kecil  atau  sirkulasi  pulmoner,  yang  baru-baru  ini  dianggap  ditemukan  oleh
Michael  Servetus  1511-1553  M
18
pada  abad  ke-18.  Ia  membuat  studi  kritis mengenai  karya  Galen  130-210  SM
19
dan  Ibnu  Sina,  yang  diterbitkannya sebagai
Ikhtisar  al-Qanun
,  yang  menjadi  karya  kedokteran  populer  dan diterjemahkan  ke  dalam  bahasa  Persia.  Perkembangan  ilmu  kedokteran  Islam
pasca  Ibnu  Sina  juga  muncul  di  Spanyol.  Di  spanyol,  keluarga  Ibnu  Zuhr  atau
14
Ibid , h. 140-241.
15
Dia bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad bin Hasan Nashiruddin 597 H1201 M- 672  H1274  M,  biasa  dipanggil  dengan  nama  Ath-Thusi.  Dia  adalah  seorang  ilmuan  Muslim
terkemuka dalam bidang astronomi dan  matematika. Dialah penggegas teropong bintang terbesar dan  tercanggih  yang  pernah  dikenal  oleh  manusia  sebelum  era  modern.  Lihat  buku    Muhammad
Gharib Jaudah, 147 Ilmuan terkemuka dalam Sejarah Islam, h. 383.
16
Seyyed Hossein Nasr, Science and Civilization in Islam Terj, h. 212.
17
http:www.muslimheritage.comarticlecontributions-ibn-al-nafis-progress-medicine- and-urologysec_2 diakses pada 9 januari 2015.
18
Seorang teolog
yang juga
belajar kedokteran
di Lyons
dan Paris.
deskripsi  tentang  transit  paru  darah  melalui  paru-paru  adalah  bagian  dari  pekerjaan  teologisnya. Dapat
dilihat dalam
www.sciencemuseum.org.ukbroughttolifepeoplemichaelservetus.aspx diakses pada 11 Januari 2015.
19
Seorang dokter, penulis dan filsuf yang menjadi dokter paling terkenal di Kekaisaran Romawi  dan  yang  mendominasi  teori  kedokteran  Eropa  selama  1.500  tahun.  Lihat  dalam
www.bbc.co.ukhistoryhistoric_figuresgalen.shtml diakses pada 11 januari 2015.
Avenzoar  464  H1072  M-557  H1162  M  telah  berjasa  besar  dalam pengembangan ilmu medis. Selama dua generasi lahir beberapa dokter termasyur,
bahkan seorang dokter wanita, yang memperoleh nama karena keahliannya dalam seni  pengobatan.
20
Dan  di  antara  para  dokter  Andalusia  terdapat  beberapa  filosof medis  terkenal.  Di antaranya  Ibnu Thufail 493 H1100 M-581 H1185 M,  Ibnu
Rusyd 520 H1126 M-595 H1198 M, dan Maimonides 1135-1204.
21
Ibnu  Rusyd  dalam  bidang  medis  mengarang  beberapa  karya  medis termasuk sebuah ensiklopedi medis berjudul buku
Hal Umum
tentang kedokteran, serta komentar terhadap karya medis  Ibnu Sina. Sedangkan Maimonides menulis
10 karya medis  dalam bahasa  Arab,  yang paling terkenal  a  dalah buku
Aforisma mengenai  Umur  Medis
,  yang  diterjemahkan  juga  ke  dalam  bahasa  Ibrani.
22
Sementara Ibnu Thufail, selain sebagai filosof termasyhur juga sebagai dokter ahli matematika  dan  penyair,  di  mana  lewat  karir  dokternya  dia  menaiki  tangga
kesekretariatan  Gubernur  Ceuta  dan  Tangier  putra  Abd  al- Mu’min,  penguasa
Muwahhid  Spanyol  pertama  yang  merebut  Maroko  pada  tahun  542  H1147  M, yang kemudian dia menjabat dokter gigi. Karyanya yang berjudul
Hay bin Yaqzan
sangat  terkenal  di  negara-negara  Barat  dan  Timur.
23
Uraian  diatas  menunjukkan secara  jelas  bahwa  ilmu  pengetahuan  baik  ilmiah  maupun  filosofis  pasca  Ibnu
Sina terus berkembang dari masa ke masa hingga sekarang.
20
Saharawati Mahmouddin, Sistem Kedokteran Islam : Studi Konsep Kesehatan Mental Ibnu Sina
, h. 268.
21
Maimonides berarti putera dari Maimun, yaitu Musa bin Maimun. Lihat buku Thawil Akhyar Dasoeki,  Sebuah  Kompilasi  Filsafat  Islam, Semarang:  Dina Utama Semarang,  1993, h.
91.
22
Saharawati Mahmouddin, Sistem Kedokteran Islam : Studi Konsep Kesehatan Mental Ibnu Sina
, h. 269.
23
Thawil Akhyar Dasoeki, Sebuah Kompilasi Filsafat Islam, h. 81.