Tempat, kekosongan, terbatas dan tidak terbatas

60

BAB IV PENGARUH KEILMUAN IBNU SINA TERHADAP PERKEMBANGAN

ILMU PENGETAHUAN

A. Pengaruhnya Di Dunia Islam

Sebagaimana dijelaskan di awal bab ini, Ibnu Sina mempunyai peran yang sangat besat dalam sains Islam. Pengaruhnya terlihat di manapun dan kapanpun filsafat dan sains dikembangkan dalam dunia Islam. Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah ke Eropa. Kontribusi ibnu sina terhadap pemikiran dan ilmu pengetahuan amatlah besar, diakui berpengaruh signifikan kepada para ilmuwan, pemikir dan filusuf generasi- generasi sesudahnya. 1 Diantara murid-murid langsungnya yang paling terkemuka adalah Abu ‘Ubaid al-Juzjani, rekan yang menemaninya sepanjang hidup, yang kepadanya Ibnu Sina mendiktekan otobiografinya dan dia pula yang menyelesikan karya gurunya yang belum rampung; Abu al-Hasan Bahbanyar, penulis karya yang sangat penting tentang filsafat, Kitab al-Tahshil dan Kitab al-Hujjah ; Ibnu Zailah, yang menulis ulasan atas Hayy bin Yaqdzan dan merangkum al-Syifa . 2 Sepanjang periode Safawi, dengan kebangkitan intelektual dan seni yang terjadi, filsafat Ibnu Sina juga mendapat perhatian istimewa dari tokoh-tokoh 1 http:ikienovember.blogspot.com201205pengaruh-ibnu-sina-di-dunia-barat-dan.html diakses pada 4 Januari 2015. 2 Sayyed Hossein Nasr, Tiga Madzhab Utama Filsafat Islam, h. 86. berpengaruh seperti Mir Damad yang berusaha memberikan interpretasi iluminasionistik; sayyid Ahmad al- ‘Alawi yang menulis ulasan luas atas Al-Syifa. 3 Konsep-konsep Ibnu Sina mengenai wabah penyakit dibawa lebih lanjut oleh Ibn Baytar dari Andalusia, seorang ahli botani dan farmokologi Muslim terbesar, yang banyak mewarikan buku-buku medis Abad Pertengahan yang paling terkenal tentang Botani. Buku-buku medis tersebut seperti Kitab al- Jami’ li Mufradat al-Adwiyyah Buku Lengkap tentang Obat-obatan Sederhana dan Buku yang Memadai tentang Obat-obatan Sederhana . Dia menuliskan di dalamnya sebanyak 1.400 macam obat-obatan. 4 Dengan kata lain, di dunia Islam konstribusi Ibnu Sina dalam bidang kedokteran membuka jalan kedokteran secara luas. Kontribusi Ibnu Sina tidak bisa dipisahkan dari zaman keemasan Islam yang berlangsung 287-494 H900-1100 M. Zaman keemasan itu merupakan sebutan populer unuk zaman perkembangan ilmu pengetahuan sebagai kelanjutan dari zaman penerjemahan dan penulisan buku-buku kedokteran 131-288 H750- 900 M. Zaman keemasan itu terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah. Perkembangan yang paling monumental dari pencapaian Dinasti Abbasiyah ini adalah kemajuan yang luar biasa di bidang pemikiran-pemikiran rasional. 5 Pada tahun 1160 di Baghdad telah berdiri lebih dari 60 buah rumah sakit. Para dokter dan ahli farmasi harus diuji terlebih dahulu sebelum diizinkan 3 Ibid , h. 89. 4 Mehdi Nakosteen, Konstribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat : Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam , h. 260. 5 Omar Amin Hoesin, Kultur Islam : Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam dan Pengaruhnya dalam Dunia Internasional, terj. Jakarta: Bulan Bintang, 1981, h. 74. berpraktik, dan praktik mereka diawasi dengan cermat. 6 Konstribusi Ibnu Sina tampak hingga sekarang terutama dalam bidang kedokteran. Di antaranya tentang eksperimennya yang besar dan pengajarannya tentang beragam keadaan yang dapat diatasi dengan keadaan yang baik.

B. Pengaruhnya di Dunia Barat

Di Barat juga pengaruh Ibnu Sina merupakan pengaruh yang lama dan langgeng. Pada abad ke-12, karya-karya tertentu Ibnu Sina mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, di antaranya otobiografinya seperti diriwayatkan oleh al- Juzjani, bagian logika dan fisika dalam Al-Syifa dan sluruh metafisikanya. Kebanyakan terjemahan itu dibuat di sekolah Toledo, khususnya oleh atau di bawah pengarahan Dominicus Gundissalvus. Tapi banyak dari karya-karya tersebut yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Joannes Hispalensis, atau Avendeuth Ibnu Dawud, yang terkenal sebagai penerjemah korpus Ibnu Sina. 7 Kontribusi besar Ibnu Sina di dunia Barat terutama tampak pada karya terbesarnya yang berjudul al-Qanun fi al-Tibb The Canon of Medicine . Buku ini merupakan karya ensiklopedi yang mencakup kombinasi sistem medis Arab dan Yunani, dengan tambahan pengalaman personal Ibnu Sina. Buku ini membahas tentang penyakit mengenai klasifikasi, penjabaran, dan penyebab-penyebabnya, dan memberikan terapi dengan higiene, fungsi-fungsi bagian-bagian tubuh, gangguan psikologi dan berbagai topik lainnya. Al-Qanun diterjemahkan ke dalam 6 S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern, Jakarta: Komunitas Bambu, 2008, Cet.3, h. 40. 7 Sayyed Hossein Nasr, Tiga Madzhab Utama Filsafat Islam, h. 89-90.